Pasar lokal menjadi tujuan utama penjualan produk pertanian, salah satunya adalah melalui agrowisata. Rangkaian pertanian dari budidaya sampai pascapanen
dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi kegiatan agrowisata. Besarnya keinginan masyarakat terutama wisatawan lokal yang datang untuk memetik buah markisa
ataupun buah-buah lainnya serta panen sayur langsung di kebun merupakan peluang pasar agrowisata yang sangat baik bagi daerah ini, terutama untuk komoditi markisa,
seperti halnya yang sejak lama dikembangkan oleh para pengelola wisata dan pemilik kebun strawberry di Lembang, Jawa Barat. Jika wisata kebun dengan konsep
memetik sendiri ini dikembangkan, jelas akan memberi nilai tambah bagi para petani selain itu Berastagi akan semakin popular di masyarakat karena memiliki paket
wisata khas. Harga jual produk pertanian di lokasi agrowisata bisa lebih tinggi, sebab pengunjung berani membayar lebih daripada harga jual petani kepada pedagang
pasar. Hal ini karena kesan dan kepuasan tersendiri yang diperoleh pengunjung dari memetik buah langsung dari pohonnya di kebun. Berdasarkan hal tersebut penulis
tertarik untuk meneliti dengan judul Potensi Budidaya Tanaman Markisa Sebagai Objek Agrowisata di Berastagi Kabupaten Karo sebagai sebuah kertas karya.
1.2 Batasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar tetap fokus dan tidak menyimpang maka penulis membatasi permasalahan penelitian ini pada: Bagaimana upaya petani dalam
mengembangkan Budidaya Tanaman Markisa Sebagai Objek Agrowisata di Berastagi Kabupaten Karo.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian kertas karya ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya petani dalam mengembangkan Tanaman Markisa sebagai
Objek Agrowisata di Berastagi Kabupaten Karo.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan akan dapat merubah wawasan masyarakat, bahwasannya masyarakat Karo dapat merubah pertanian markisa sebagai salah satu
objek wisata di Tanah Karo.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis untuk memudahkan penelitian antara lain :
1. Penelitian Kepustakaan Library Research Pengumpulan datateori dengan membaca buku-buku perkuliahan dan bahan
yang ada berkaitan dengan kepariwisataan, serta yang berhungan dengan masalah yang dibahas.
2. Penelitian Lapangan Field Research Pengumpulan data objek itu sendiri dengan langsung melakukan observasi dan
interview di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Alasan Pemilihan Judul, Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS KEPARIWISATAAN
Bab ini menguraikan definisi Pariwisata, Agrowisata, Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata, Industri Pariwisata, dan Hubungan Pariwisata dengan
Pertanian.
BAB III : GAMBARAN UMUM DAN POTENSI WISATA DI KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO
Menguraikan tentang Letak Geografis, Topografi, Batas Administratif Berastagi, serta Mata Pencaharian Masyarakat di Berastagi dan Potensi
Objek Daya Tarik Wisata Berastagi.
BAB IV : POTENSI BUDIDAYA TANAMAN MARKISA SEBAGAI OBJEK AGROWISATA DI BERASTAGI KABUPATEN KARO
Sejarah Tanaman Markisa, Jenis-jenis Markisa, cara Budidaya Tanaman Markisa, kondisi Kebun Markisa, Upaya Pengembangan, dan Kendala
yang dihadapi.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN TEORITIS KEPARIWISATAAN
2.1 Pengertian Pariwisata
Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses bepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan. Politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena
sekedar ingin tahu, menambah pengalaman atau pun untuk belajar. Berikut penulis akan mendeskripsikan beberapa defenisi pariwisata yang
dikemukakan oleh para ahli. Menurut Schulard dalam Yoeti 1996:144, pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara
langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota maupun daerah.
Menurut Wahab dalam Yoeti 1996:112, “pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing
serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing tersebut tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh pengahasilan dari aktivitas yang bersifat sementara”.
Menurut Wahab dalam Yoeti 1982:107, “A proposeful human activity that serve as a link between people either with in some one country or beyond the
geographical limits or state. It involves the temporary displacement of people to other region, country, for the satisfaction of vired needs other than exciting a renumareted
5
Universitas Sumatera Utara
function”. “Pariwisata adalah salah satu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu
negara itu sendiri atau di luar negeri meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
dialaminya dimana ia memeperoleh pekerjaan tetap”. Menurut Fleuler dalam Yoeti 1983:120, pariwisata dalam arti modern adalah
fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khusunya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-
alat pengangkutan. Kepariwisataan tourism diartikan sebagai suatu kegiatan usaha melayani
serta memenuhi keinginan dan kebutuhan orang yang sedang melakukan perjalanan traveller. Sebagaimana diketahui bahwa pengertian kepariwisataan dapat diketahui
melalui apa yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun Tap MPR No.1 dan No.2 tahun 1960 bahwa kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu
cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat
daerah lain ataupun negara lain. Menghabiskan sebagian uangnya untuk mencari kesenangan, kepuasan, ketenangan, kesan yang mendalam di tempat-tempat wisata
yang menarik dan unik demi mencari kepuasan tersendiri baik tiap orang. Wujudnya berupa penyediaan dan pelayanan sejumlah fasilitas promosi,
perencanaan perjalanan, transportasi dan penyediaan daerah tujuan wisata yang
Universitas Sumatera Utara
menarik dan menyenangkan. Termasuk didalamnya fasilitas yang dibutuhkan untuk menginap, istirahat, makan dan minum serta rekreasi.
Menurut UU No.9 Bab I Pasal 1 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa : Kepariwisataan adalah segala kegiatan dan urusan yang ada
kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengawasan pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta dan masyarakat.
Menurut Yoety dalam bukunya Pengantar Pariwisata 1990:109 yang menyatakan bahwa dalam pengertian kepariwisataan terdapat berbagai faktor yang
mau tidak mau harus ada dalam bahasan suatu definisi pariwisata. Faktor-faktor yang dimaksud adalah :
• Perjalanan itu dilaksanakan untuk sementara waktu.
• Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
• Perjalanan itu, walau apapun bentuknya selalu dikaitkan dengan
pertamasyaan atau rekreasi. •
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditempat yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen ditempat tersebut.
Berdasar faktor-faktor tersebut diatas, maka Yoety memberikan definisi pariwisata sebagai berikut: Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi tetapi
semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara merupakan pintu masuknya wisatawan asing ke Indonesia, ini disebabkan karena banyaknya objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Untuk
meningkatkan arus wisata yang lebih tinggi maka Gubernur Sumatera Utara melaui SK No. 355XIVGSU tanggal 2 Agustus 1971 pengertian kepariwisataan sebagai
berikut: “Kepariwisataan adalah lalu lintas manusia dan bahwasannya dengan tujuan
perjalanannya untuk keperluan rekreasi, hiburan, kesehatan, pendidikan, agama, olahraga, perdagangan, kekeluargaan, pertemuan-pertemuan, dan kunjungan
mengibah oleh warga sendiri maupun warga asing dengan maksud tidak menetap. Jadi pengertian ini telah memuat perjalanan dengan maksud dan alasan tertentu dalam
banyak hal karena alasan urusan peristiwa-peristiwa penting dan kepergian dari tempat tinggal tetap hanyalah untuk sementara waktu saja dengan ketentuan bahwa
perjalanan tersebut selain keperluan dinas, maka harus dikaitkan dengan perjalanan untuk bersenang-senang di tempat yang dikunjunginya”.
2.2 Pengertian Agrowisata