BAB IV POTENSI BUDIDAYA TANAMAN MARKISA SEBAGAI OBJEK
AGROWISATA DI BERASTAGI KABUPATEN KARO
4.1 Sejarah Tanaman Markisa
Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai berbagai macam komoditas pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan di dalam negeri maupun
untuk diekspor ke luar negeri. Salah satu tanaman yang memiliki potensi besar adalah tanaman hortikultura. Sumbangan yang diberikan komoditas hortikultura pada
pendapatan nasional di sektor pertanian cukup besar yaitu sekitar 13 dari pendapatan nasional BPS, 1998.
Buah-buahan termasuk dalam kelompok hortikultura. Buah-buahan tropis khususnya dari Indonesia sudah banyak dikenal di dunia. Buah-buahan tropis yang
banyak diperdagangkan di pasaran dunia antara lain mangga, manggis, markisa, alpukat, rambutan, pepaya, belimbing, jeruk, durian, kelengkeng, duku, nangka dan
pisang. Buah-buahan walaupun tidak merupakan bahan pangan primer, tetapi buah- buahan banyak dibutuhkan oleh penduduk dunia. Dari semua jenis buah-buahan
tersebut buah markisa adalah salah satu jenis buah yang memiliki aroma yang khas dan menarik. Buah markisa berasal dari Amerika latin yang kemudian menyebar ke
daerah-daerah tropis di Indonesia. Tanaman markisa mempunyai sejarah dan spesifikasi taksonomi tersendiri,
termasuk keragaman jenis dan varietas unggul yang dianjurkan untuk di budidayakan.
31
Universitas Sumatera Utara
Markisa mula-mula disebut passion fruit. Konon, nama tersebut diberikan oleh seorang paderi Katolik pada tahun 1500-an. Passion berarti “penderitaan dan
kematian”, yang menunjuk pada personifikasi bunga markisa sebagai simbol penderitaan dan kematian karena memiliki bentuk kepala putik mirip dengan tanda
salib lambang penderitaan Yesus. Menurut sejarah, tanaman markisa berasal dari daerah tropis Amerika Selatan,
tepatnya di daerah Brasil, Venezuela, Kolumbia, dan Peru. Nikolai Ivanovich Vavilov, ahli botani Soviet, memastikan bahwa sentral utama asal tanaman markisa adalah
daerah Amerika Selatan, terutama Peru, Ekuador, dan Bolivia. Buah markisa pertama kali dikenal di tempat asalnya adalah markisa kuning dan markisa ungu.
Dalam perkembangan selanjutnya, tanaman markisa menyebar dari Amerika Selatan ke berbagai negara melalui orang-orang Spanyol. Di Eropa, markisa mulai
dikenal pada abad XVII. Pasa mulanya, pengusahaan tanaman markisa di Eropa dilakukan dalam rumah kaca sebagai tanaman hias. Pada akhir abad XIX, markisa
mulai dikenal dan ditanam di Afrika Selatan, Hawai, dan Selandia Baru. Selanjutnya, pada pertengahan abad XX, tanaman markisa menyebar ke Kenya, Sri Lanka, dan
Fiji. Tanaman markisa yang masuk ke Indonesia berasal dari Peru, mula-mula masuk ke Manado, Ambon, Sulawesi, dan akhirnya ke pula-pulau lain di seluruh wilayah
Nusantara. Daerah produsen utama markisa di dunia adalah Brasil, Venezuela, Afrika
Selatan, Sri Lanka, Australia, Papua Nugini, Fiji, Hawai, Taiwan, dan Kenya. Negara-negara tersebut memasok sekitar 80-90 kebutuhan markisa dunia. Areal
tanaman markisa di dunia diperkirakan mencapai 10.000 ha, antara lain di Australia
Universitas Sumatera Utara
lebih kurang 3.000 ha. Daerah pengembangan tanaman markisa makin meluas ke berbagai negara tropis dan subtropis, antara lain Selandia Baru, Malaysia, Israel,
Kongo, Peru, Kolumbia, dan Indonesia. Di Indonesia, markisa banyak ditanam di daerah dataran tinggi Gowa, Malino,
Sulawesi Selatan markisa ungu, Sumatera Utara markisa ungu, Sumatera Barat markisa kuning, konyal, dan Jawa Barat. Nama lain dari buah markisa kuning yaitu
buah susu, passion fruit Inggris, lilikoi Hawaii, Golden passion fruit Australia, Saowaros Thailand, Maracuja peroba Brazil, Pasionaria Filipina, dan Yellow
granadilla Afrika Selatan. Buah markisa banyak dikonsumsi oleh masyarakat dalam keadaan segar
maupun dalam bentuk olahan lainnya, karena markisa banyak mengandung vitamin dan nutrisi lainnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Markisa
kaya akan vitamin-vitamin B yang menenangkan dan potassium yang merilekskan sistem saraf. Di Negara Amerika Selatan secara tradisional mengkonsumsi markisa
sebelum tidur bisa membantu tidur.
4.2 Jenis-jenis Markisa