b. Pemberian fasilitas bebas visa selam 1 satu bulan dirasakan masih kurang
bagi sebagian besar wisatawan asing, sebab objek wisata. di Indonesia sangat banyak dan menarik;
c. Pemasukan devisa dapat memenubi target yang diharapakan;
d. Pengawasan terhadap orang asing bisa terkendali.
2. Tenggang waktu pemberian fasilitas bebas visa selama 2 dua bulan apalagi 3
tiga bulan dipandang tidak ideal, sebab : a.
Terlalu lama; b.
Bisa disalahgunakan untuk tujuan lain selain berwisata; c.
Jarang sekali wisatawan asing yang berwisata sampai 3 tiga bulan; d.
Pengawasan terbadap orang asing memerlukan perhatian yang lebih seksama.
3. Petugas Imigrasi
Peranan petugas imigrasi dalam hal pengawasan sangat besar. Tidak dapat dipungkiri, meskipun aturan tentang keimigrasian telah baik, harus didukung oleh
mental petugas yang baik pula. Terutama para petugas yang bertugas di pintu- pintu masuknya orang asing ke Indonesia, apabila mereka bertindak masa-masa
bodoh, maka orang asing tersebut akan leluasa berkeliaran di Indonesia.
75
Hasil pengawasan terhadap orang asing yang berkunjung, khususnya yang menggunkan fasilitas bebas visa untuk wisata menunjukkan perlu adanya
pemantauan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetabui secara dini setiap peristiwa yang dapat diduga mengandung unsur-
75
I Wayan Tangun Susila, dkk, Opcit hal 21.
Universitas Sumatera Utara
unsur pelanggaran keimigrasian. Mekanisme pengawasan tersebut adalah sebagai berikut :
76
1. Tahap pengawasan, yaitu dilakukan mulai pada saat orang asing mengurus izin
masuk ke Indonesia di luar negeri, kemudian saat orang asing tersebut mendarat di wilayah Republik Indonesia harus juga diperiksa dan ketika orang
asing tersebut berada tinggal di Indonesia. 2.
Tekhnik pengawasan, yaitu secara administratif tentang perizinannya, wawancarailicting untuk mencari mengetahui kebenaran materil terhadap
keberadaan orang asing yang berkunjung, dan diadakan peninjauan ke lokasi 3.
System pelaporan sebaiknya memiliki satu sistem database diseluruh Indonesia yang dapat diakses oleh semua petugas imigrasi dimanapun berada,
dan juga membuat daftar terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh orang asing yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
penindakan imigrasi. 4.
Koordinasi dengan instansi terkait, karena dari segi kauntitas petugas imigrasi sangat kurang untuk mengawasi keadaan setiap orang asing dalam segala
kegiatan mereka di Indonesia, maka Menteri Kehakiman sebagai yang bertanggung jawab dalam pengawasan orang asing dan dalam dalam hal ini
lebih dititik beratkan kepada imigrasi, maka harus melakukan koordidasi dengan instansi pemenntah lainnya, sepanjang yang menyangkut masalah.
77
a. Tenaga kerja; Departemen Kehakiman c. q Direktorat Jenderal Imigrasi
melakukan kerjasama dengan : 1
Departemen Tenaga Kerja 2
Departemen Luar Negeri
76
Tim Analisa dan Evakuasi Antonius Ginting, dkk Opcit hal 25-30.
77
Ibid, hal 19-30.
Universitas Sumatera Utara
3 Badan Koordinasi Penanaman Modal
4 Polri
5 Pemda dan Departemen Tekhnis
b. Tourist; Departemen Kehakiman bekerja sama dengan:
1 Departemen Pariwisata. Pos dan Telekomunikasi
2 Departemen Luar Negeri
3 Departemen Dalam Negeri
4 Polri
c. Artis Asing; Departeman Kehakiman bekerja sama dengan:
1 Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
2 BAKN BIN
3 Departemen Luar Negeri
4 Departemen Tenaga Kerja
5 Polri
6 Pemda Departemen Luar Negeri
d. Awak Kapal; Departemen Kehakiman bekerja sama dengan :
1 Departemen Perhubungan
2 Departemen Luar Negeri
3 Departemen Pertanian
4 TNI Angkatan Laut
e. Masalah khusus; misalnya mengenai Cletering house mengenai masalah
izin masuk warga RRC dan lain-lam, Departemen Kehakiman melakukan koordinasi dengan :
1 BAKN
2 BIN
Universitas Sumatera Utara
3 Polri
4 Kejaksaan Agung
5 Departemen Tenaga Kerja
6 Pemda
Meskipun pengawasan terhadap orang asing yang berkunjung ke Indonesia sudah diatur dan mekanismenya sudah sedemikian rupa, namun dalam
pelaksanaannya masih saja terdapat orang asing yang melakukan pelanggaran atau Penyalahgunaan. Hal ini terjadi karena pengawasan yang kurang efektif
dikarenakan jumlah dari petugas Imigrasi yang terbatas dibandingkan arus wisatawan asing masuk ke Indonesia sangatlah besar, sehingga sangat penting
koordinasi dengan instansi lain. Karena salah satu faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan izin keimigrasian adalah kurangnya koordinasi petugas
keimigrasian dengan instansi lain.
B. Upaya Petugas Imigrasi Dalam Mengatasi Kendala Kebijakan Selektif Terhadap Keimigrasian
Penanggulangan adalah cara mengatasi terjadinya sesuatu tindak pidana keimigrasian.
78
1. Upaya Preventif