Operasi Pengawasan Keimigrasian. Kebijakan Selektif (Selective Policy) Masuknya Orang Asing ke Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

pidana keimigrasian. Sumber Data Pengawasan Lapangan meliputi Hasil pengamatan, pembuntutan, penyusupan wawancara, intelijen dan pelacakan, hasil penilaian sumber data yaitu Sumber data pengawasan administratif, hasil penilaian laporan masyarakat, berita mas media cetak dan elektronik, Hasil laporan instansi pemerintah maupun swasta, dan hasil pengembangan semua sumber data yang ada.” 62

1. Operasi Pengawasan Keimigrasian.

Upaya awal yang dilakukan oleh imigrasi yang merupakan tugas pokok dan fungsi keimigrasian adalah pengawasan keimigrasian dalam hal ini terhadap orang asing. Memberikan perizinan kepada orang asing jauh lebih mudah dibandingkan melakukan pengawasan perizinan tersebut. Pengawasan sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang dilakuakan oleh orang asing, karena keimigrasian sangat berkaitan erat dengan lalu lintas orang yang ke luar atau masuk ke wilayah Indonesia serta keberadaan dan kegiatannya di Indonesia. Pengawasan dibidang keimigrasian dilaksanakan berdasarkan prinsip yang bersifat selektif atau selective policy, artinya untuk terwujudnya hal tersebut maka dilakukan pengawasan orang asing. Maka pelaksanaan pengawasan orang asing pada dasarnya telah dilakukan sejak orang asing tersebut mengajukan permohonan Visa di Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, kemudian yang bersangkutan masuk dan berada di Tempat Pemeriksaan Imigrasi TPI dan keberadaankegiatannya di wilayah Republik Indonesia. Pemantauan merupakan salah satu cara atau kegiatan, atau upaya yang dilakukan untuk mengetahui secara dini setiap peristiwa yang diduga mengandung unsur-unsur pelanggaran atau kejahatan keimigrasian, baik mengenai keberadaan maupun kegiatan orang asing yang lazim dikenal dengan istilah penyelidikan. 62 Wawancara langsung dengan Edy Firyan selaku Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi kantor imigrasi Klass I Polonia Medan pada tanggal 07 Juni 2012 pukul 13.05 WIB Universitas Sumatera Utara Pemantauan dan penyelidikan ini merupakan tindakan permulaan dari rangkaian penyidikan tindak pidana keimigrasian apabila perkara tersebut akan diajukan ke penuntut umum dan diteruskan ke pengadilan. 63 Operasi adalah suatu kegiatan terhadap suatu objek tertentu yang dibatasi oleh tempat, waktu serta dana. Untuk mengetahui setiap peristiwa yang diduga mengandung unsur pelanggaran atau kejahatan keimigrasian terhadap ketentuan yang berlaku dibidang Keimigrasian, dapat diperoleh dari setiap bahan keterangan yang mempunyai kaitan dengan perbuatan orang asing, baik lalulintas, keberadaan maupun kegiatannya. Dalam mencari dan menemukan keterangan yang berkaitan dengan peristiwa dimaksud agar diupayakan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis dan macam pelanggaran keimigrasian dengan memperhatikan hak-hak asasi manusia dan senantiasa disertai dasar hukum dan dilengkapi dengan surat perintah tugas. Cara yang dilakukan dapat berupa : 1. Pengamatan dengan panca indera secara teliti, cermat terhadap surat- surat, benda dan tempat kejadian untuk mendapat gambaran yang lebih jelas baik secara keseluruhan atau lebih rinci; 2. Pembuntutan terhadap obyek yang berkaitan atau berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan, sedang dan atau telah terjadi; 3. Penyusupan dalam ruang lingkup peristiwa atau golongan kegiatan peristiwa yang akan, sedang atau telah terjadi unsur pelanggaran; 4. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang mengetahui atau patut diduga mengetahui terjadinya peristiwa pelanggaran atau kejahatan keimigrasian dengan memperhatikan sumber dan nilai keterangan. Wilayah sasaran pemantauan operasi pengawasan Keimigrasian menyangkut seluruh wilayah Republik Indonesia, sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 tentang wilayah Negara Indonesia. Sasaran pemantauan dimaksud yaitu : 64 1. Orang asing pemegang izin singgah, izin kunjungan, izin tinggal terbatas, izin tinggal tetap, tanpa izin keimigrasian, over stay, imigran ilegal, dan orang asing yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan izin yang diberikan; 2. Alat angkut niaga, non niaga, alat apung; 63 Leden Marpaung, Asas Teori Praktek hukum Pidana, Jakarta; Sinar grafika, 2005, hal 57. 64 Iman santoso, opcit hal 98 Universitas Sumatera Utara 3. Bangunan Hotel, wisma, dan sejenisnya, Kantor pemerintah, perusahaan, pabrik; 4. Rumah, asrama tempat orang asing bertempat tinggal.

2. Operasi Intelijen Keimigrasian.

Dokumen yang terkait

Pengawasan Keimigrasian Terhadap Orang Asing dalam Rangka Pendoportasian Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian (Studi di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan)

1 144 148

PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

0 0 180

uu no 06tahun 2011 ttg keimigrasian

0 0 52

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

0 0 104

FORMULASI SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN KEIMIGRASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 38

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian

0 0 7

PENGAWASAN KEIMIGRASIAN TERHADAP ORANG ASING DALAM RANGKA PENDEPORTASIAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN (STUDI DI KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA MEDAN) TESIS

0 0 14

BAB II KEBIJAKAN SELEKTIF (SELEKTIF POLICY) MASUKNYA ORANG ASING KE INDONESIA DALAM PERATURAN KEIMIGRASIAN DI INDONESIA A. Kebijakan Selektif Masuknya orang Asing Ke Indonesia. - Kebijakan Selektif (Selective Policy) Masuknya Orang Asing ke Indonesia Berd

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kebijakan Selektif (Selective Policy) Masuknya Orang Asing ke Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

0 0 21

KEBIJAKAN SELEKTIF (SELECTIVE POLICY) MASUKNYA ORANG ASING KE INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

0 0 13