BAB IV KENDALA DAN UPAYA MENGATASI KENDALA DALAM RANGKA
PENERAPAN KEBIJAKAN SELEKTIF SELECTIVE POLICY TERHADAP
ORANG ASING KE INDONESIA.
A. Kendala-Kendala Dalam Penerapan Kebijakan Selektif
Kendala-kendala dalam penerapan Kebijakan Selektif kebanyakan mengenai perizinan, dimana kebanyakan warga negara asing yang masuk ke
Indonesia salah menggunakan izin tinggal, izin tinggal disalahgunakan untuk keperluan lain. Seharusnya izin wisata seharusnya dipergunakan untuk kunjungan
wisata, akan tetapi ada sebahagian wisatawan tidak menggunakan izin wisatanya untuk berwisata, tetapi malah disalahgunakan untuk keperluan lain.
Warga Negara Asing WNA yang masuk ke Indonesia pada umumnya atau kota Medan khususnya, menggunakan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat
BVKS maupun menggunakan visa wisata akan mendapat izin kunjungan wisata sesuai dengan izin masuk baik dengan visa atau bebas visa. Di dalam izin
kunjungan tersebut dijelaskan bahwa izin kunjungan digunakan penggunaannya untuk berwisata, tetapi kenyataannya ada
juga wisatawan yang menyalahgunakannya untuk keperluan lain sebagai sampingan bahkan ada juga
wisatawan yang sama sekali tidak berwisata. Penyalahgunaan tersebut bisa terjadi karena faktor-faktor ruang lingkup
fasilitas bebas visa yang dinilai terlalu luas, dan pemberian tenggang waktu pada izin kunjungan wisata yang terlalu lama atau karena faktor petugas migrasi
sendiri. Hal ini dimanfaatkan oleh Warga Negara Asing untuk menyalahgunakan izin keimigrasian.
69
Adapun Penyalahgunaan izin keimigrasian tersebut yang menyangkut izin warganegara asing yang berada di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup fasilitas bebas visa
69
Hasil wawancara dengan Kepala Kantor Imigrasi Klass I Polonia Medan pada tanggal 11 Juni 2012 pukul 14.15 Wib.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Keputusan Menteri Kehakiman, No. M.01-12.01.02 tahun 1993 tentang Bebas Visa Kunjungan Singkat BVKS. Keputusan Menteri Kehakiman
tersebut mengatur pelaksanaan teknis bebas visa, yang meliputi: a.
Kunjungan wisata b.
Kunjungan sosial budaya c.
Kunjungan usaha Kunjungan wisata adalah perjalanan mengunjungi Indonesia untuk berlibur,
menikmati objek-objek wisata dan lain-lain. Kunjungan sosial budaya adalah kunjungan dalam rangka mengunjungi keluarga, melakukan penelitian dan
kunjungan yang bersifat sosial budaya, sedangkan kunjungan usaha adalah kunjungan dalam rangka membina hubungan bisnis, pembicaraan bisnis dan
penjajakan memperluas usaha bisnis di Indonesia.
70
Keputusan Menteri Kehakiman ini merupakan suatu kebijaksanaan pemerintah yang memperluas pemberian fasilitas, bebas visa jika dibandingkan dengan
ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. M.01-12.01.02 tahun 1983 tentang Pelaksanaan Pembebasan Keharusan
memiliki visa bagi wisatawan asing. yang merupakan fasilitas untuk kunjungan khusus wisata.
71
Namun, masih saja ditemukan penyalahgunaan oleh Warga Negara Asing WNA yang melakukan perjalanan wisata atau yang biasa disebut wisatawan
asing, misalnya bekerja atau berusaha atau bahkan ada yang mengedarkan ganja Oleh karena itu, tujuan pemberian fasilitas Bebas Visa Wisata
BVW sudah diatur secara tegas.
70
Lukman Bratamidjaja Aspek Ilmu Perundang-undangan BVKS Bagian I, Pintu gerbang nomor 44 Direktorat Jendral Imigrasi, Jakarta, 2002 hal 25.
71
Tim Analisa dan EvakuasiAntonius Ginting, dkk “ Analisa dan Evaluasi tentang pengaturan fasilitas bebas visa wisata bagi orang asing yang berkunjung ke
Indonesia laporan Penelitian Badan Pembinaan Hukum Nasional BPHN Jakarta, 1984.hal 9
Universitas Sumatera Utara
atau narkotika. Hal ini yang mendasari diterbitkan Keputusan Menteri Kehakiman No. M.01-12.01.02 tahun 1983 tentang Bebas Visa Kunjungan Singkat BVKS.
Keputusan Menteri ini bertujuan memperjelas kepastian dan batasan fasilitas bebas visa.
Hasil penelitian Tim Evaluasi dan Analisa dari Badan Pembinaan Hukum Nasional BPHN yang dilakukan sejak tahun 1992 – 1993 disejumlah daerah
wisata di Indonesia mengenai Pengaturan Fasilistas Bebas Visa Wisata BVW bagi orang asing yang berkunjung ke Indonesia, menyebutkan adanya pelanggaran
terhadap pemberian Fasilitas Bebas Visa Wisata BVW yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, No. M.01-12.01.02 tahun
1983. Kemudian, setelah ruang lingkup fasilitas bebas visa dalam BVKS diperluas tetap saja ditemukan pelanggaran yang sama. Sehingga kesempatan ini
dimanfaatkan orang asing sebagai salah satu cara masuknya imigran gelap ke Indonesia.
72
2. Tenggang Waktu Fasilitas Bebas Visa