3. Bangunan Hotel, wisma, dan sejenisnya, Kantor pemerintah, perusahaan, pabrik;
4. Rumah, asrama tempat orang asing bertempat tinggal.
2. Operasi Intelijen Keimigrasian.
Intelijen Keimigrasian ialah setiap usaha dan upaya penyelidikan, penyidikan serta penindakan untuk mengamankan pelaksanaan ketentuan dan peraturan
keimigrasian berdasarkan Tri Fungsi Imigrasi.”
65
Sebagai suatu subsistem dari sistem Sekuriti Nasional maka kegiatan intelijen merupakan usaha “imbang” atau mengimbangi kegiatan intelijen
atau kejahatan intelijen dari pihak lain, yang mempergunakan pola-pola operasional yang serupa atau sama. Oleh karena itu maka kegiatan intelijen
yang dilakukan selaku aparat atau badan negara akan dinilai sebagai suatu “kejahatan intelijen” oleh pihak negara lain yang dijadikan sasaran. Kegiatan
Untuk dapat menghadapi, mencegah, menanggulangi dan secara terbuka maupun secara tertutup yang
dilakukan baik oleh badan-badan intelijen negara asing maupun oleh sindikat- sindikat kejahatan internasional atau domestik maka diperlukan suatu sistem
Sekuriti Umum yang tepat. Peranan dan kemampuan sistem sekuriti umum baik secara terbuka pada daerah-daerah perbatasan negara sangat diharapkan,
wilayah pedalamanteritorial maupun didalam lingkungan sendiri serta sistem kontra intelijen terbuka dan tertutup. Namun masih ada satu usaha kegiatan
lain yang dapat membantu secara tidak langsung atas kegiatan Sekuriti Umum dan Kontra Intelijen tersebut diatas yang disebut kegiatan “Intelijen”.
65
John Sarodja Saleh, Sekuriti dan Intelijen Keimigrasian Hasil Suatu Kajian Tim, Jakarta; Direktorat Jenderal Imigrasi Depkum dan Ham RI, 2008 Hal 90
Universitas Sumatera Utara
intelijen di bidang keimigrasian terutama dalam rangka penegakan hukum keimigrasian, ini sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak di
inginkan terutama masuknya rang asing ke wilayah Negara Republik Indonesia. Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-
914.PW.01.10 Th 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Intelijen Keimigrasian. Dalam rangka mencegah terjadinya pelanggaran dan kejahatan keimigrasian
yang dilakukan oleh orang asing, melalui sistem peringatan deteksi dini atau early warning detection dipandang perlu dilakukan kegiatan operasi intelijen
keimigrasian dengan membentuk Tim Operasi Intelijen Keimigrasian yang bertugas :
1. Merencanakan dan menyelenggarakan pelaksanaan tugas-tugas operasi intelijen keimigrasian dalam rangka mencegah terjadinya penyimpangan,
pelanggaran dan kejahatan keimigrasian baik dalam bentuk kegiatan rutin operasional maupun insidentil di wilayah kerjanya yangmeliputi
pengamatan, penelusuran, penelitian dan pemantauan serta pengumpulan bahan keterangan;
2. Menindaklanjuti laporan, informasi baik lisan maupun tertulis dari sumber-sumber laporan;
3. Menetapkan pola operasi, baik terbuka maupun tertutup; 4. Menetapkan penugasan personil Tim untuk melakukan operasi intelijen
keimigrasian; 5. Melaksanakan pengumpulan bahan keterangan dan pengolahan informasi
yang berkaitan dengan penyimpangan, pelanggaran maupun kejahatan keimigrasian;
6. Menyajikan laporan intelijen keimigrasian;
Universitas Sumatera Utara
7. Melaksanakan tugas intelijen berdasarkan Surat Perintah Operasi;
8. Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan operasi kepada pimpinan.
3. Pengaturan Lalu Lintas Keimigrasian