Operasi Intelijen Keimigrasian. Kebijakan Selektif (Selective Policy) Masuknya Orang Asing ke Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

3. Bangunan Hotel, wisma, dan sejenisnya, Kantor pemerintah, perusahaan, pabrik; 4. Rumah, asrama tempat orang asing bertempat tinggal.

2. Operasi Intelijen Keimigrasian.

Intelijen Keimigrasian ialah setiap usaha dan upaya penyelidikan, penyidikan serta penindakan untuk mengamankan pelaksanaan ketentuan dan peraturan keimigrasian berdasarkan Tri Fungsi Imigrasi.” 65 Sebagai suatu subsistem dari sistem Sekuriti Nasional maka kegiatan intelijen merupakan usaha “imbang” atau mengimbangi kegiatan intelijen atau kejahatan intelijen dari pihak lain, yang mempergunakan pola-pola operasional yang serupa atau sama. Oleh karena itu maka kegiatan intelijen yang dilakukan selaku aparat atau badan negara akan dinilai sebagai suatu “kejahatan intelijen” oleh pihak negara lain yang dijadikan sasaran. Kegiatan Untuk dapat menghadapi, mencegah, menanggulangi dan secara terbuka maupun secara tertutup yang dilakukan baik oleh badan-badan intelijen negara asing maupun oleh sindikat- sindikat kejahatan internasional atau domestik maka diperlukan suatu sistem Sekuriti Umum yang tepat. Peranan dan kemampuan sistem sekuriti umum baik secara terbuka pada daerah-daerah perbatasan negara sangat diharapkan, wilayah pedalamanteritorial maupun didalam lingkungan sendiri serta sistem kontra intelijen terbuka dan tertutup. Namun masih ada satu usaha kegiatan lain yang dapat membantu secara tidak langsung atas kegiatan Sekuriti Umum dan Kontra Intelijen tersebut diatas yang disebut kegiatan “Intelijen”. 65 John Sarodja Saleh, Sekuriti dan Intelijen Keimigrasian Hasil Suatu Kajian Tim, Jakarta; Direktorat Jenderal Imigrasi Depkum dan Ham RI, 2008 Hal 90 Universitas Sumatera Utara intelijen di bidang keimigrasian terutama dalam rangka penegakan hukum keimigrasian, ini sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan terutama masuknya rang asing ke wilayah Negara Republik Indonesia. Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F- 914.PW.01.10 Th 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Intelijen Keimigrasian. Dalam rangka mencegah terjadinya pelanggaran dan kejahatan keimigrasian yang dilakukan oleh orang asing, melalui sistem peringatan deteksi dini atau early warning detection dipandang perlu dilakukan kegiatan operasi intelijen keimigrasian dengan membentuk Tim Operasi Intelijen Keimigrasian yang bertugas : 1. Merencanakan dan menyelenggarakan pelaksanaan tugas-tugas operasi intelijen keimigrasian dalam rangka mencegah terjadinya penyimpangan, pelanggaran dan kejahatan keimigrasian baik dalam bentuk kegiatan rutin operasional maupun insidentil di wilayah kerjanya yangmeliputi pengamatan, penelusuran, penelitian dan pemantauan serta pengumpulan bahan keterangan; 2. Menindaklanjuti laporan, informasi baik lisan maupun tertulis dari sumber-sumber laporan; 3. Menetapkan pola operasi, baik terbuka maupun tertutup; 4. Menetapkan penugasan personil Tim untuk melakukan operasi intelijen keimigrasian; 5. Melaksanakan pengumpulan bahan keterangan dan pengolahan informasi yang berkaitan dengan penyimpangan, pelanggaran maupun kejahatan keimigrasian; 6. Menyajikan laporan intelijen keimigrasian; Universitas Sumatera Utara 7. Melaksanakan tugas intelijen berdasarkan Surat Perintah Operasi; 8. Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan operasi kepada pimpinan.

3. Pengaturan Lalu Lintas Keimigrasian

Dokumen yang terkait

Pengawasan Keimigrasian Terhadap Orang Asing dalam Rangka Pendoportasian Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian (Studi di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan)

1 144 148

PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

0 0 180

uu no 06tahun 2011 ttg keimigrasian

0 0 52

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

0 0 104

FORMULASI SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN KEIMIGRASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 38

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian

0 0 7

PENGAWASAN KEIMIGRASIAN TERHADAP ORANG ASING DALAM RANGKA PENDEPORTASIAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN (STUDI DI KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA MEDAN) TESIS

0 0 14

BAB II KEBIJAKAN SELEKTIF (SELEKTIF POLICY) MASUKNYA ORANG ASING KE INDONESIA DALAM PERATURAN KEIMIGRASIAN DI INDONESIA A. Kebijakan Selektif Masuknya orang Asing Ke Indonesia. - Kebijakan Selektif (Selective Policy) Masuknya Orang Asing ke Indonesia Berd

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kebijakan Selektif (Selective Policy) Masuknya Orang Asing ke Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

0 0 21

KEBIJAKAN SELEKTIF (SELECTIVE POLICY) MASUKNYA ORANG ASING KE INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

0 0 13