Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Interval dengan menggunakan skala lima poin mulai : ”sangat tidak setuju”, ”tidak setuju”, ”netral”, ”setuju”, dan
”sangat setuju”.
Tingkat Kesulitan Anggaran
Tingkat kesulitan anggaran adalah tingkat kesulitan pencapaian anggaran yang telah ditetapkan oleh aparat pemerintah. Indikator yang dipakai untuk mengukur
variabel ini terdiri dari 5 item pertanyaan yang berkaitan dengan: 1. Tingkat kesulitan dan usaha responden dalam pencapaian tujuan anggaran.
2. Tingkat keahlian dan pengetahuan yang dimiliki responden dalam pencapaian anggaran.
3. Pendapat responden mengenai tujuan anggaran yang ingin dicapai pada unit kerjanya.
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Interval dengan menggunakan skala lima poin mulai : ”sangat tidak setuju”, ”tidak setuju”, ”netral”, ”setuju”, dan
”sangat setuju”.
2. Variabel Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari Minnesotta Satisfaction
Questionaire MSQ, untuk mengukur kepuasan kerja berdasarkan berbagai dimensi pekerjaan yang terdiri dari 20 item pertanyaan yang disederhanakan dari
100 pertanyaan. Indikator yang dipakai untuk mengukur variabel ini terdiri dari : 1. Tingkat kestabilan responden dan kesempatan mengerjakan tugas sendiri
2. Kesempatan responden untuk mengerjakan pekerjaannya dengan metodenya sendiri dan dalam hal membantu rekan kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
3. Cara pimpinan responden menangani bawahannya dan dalam pengambilan keputusan.
4. Penerapan kebijakan organisasi dalam praktek. 5. Kondisi pekerjaan serta umpan balik yang diterima dalam bentuk gaji,
penghargaanpujian sesuai dengan yang diharapkan responden. Setiap pertanyaan akan dijawab berdasarkan lima jawaban pilihan yang tersedia
yaitu ”sangat tidak setuju”, ”tidak setuju”, ”netral”, ”setuju”, dan ”sangat setuju”.
3. Variabel Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dicapai oleh aparat pemerintah pada setiap unit kerja dengan menggunakan kemampuan yang ada dan
batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Lindholm,
Niklas 2000 dimulai dari : ”sangat tidak setuju”, ”tidak setuju”, ”netral”, ”setuju”, dan ”sangat setuju”. Indikator yang dipakai untuk mengukur variabel ini terdiri dari
5 item pertanyaan yang berkaitan dengan: 1. Pemahaman responden mengenai evaluasi prestasi kerja dalam pencapaian
tujuan anggaran. 2. Penilaian prestasi kerja responden yang dilakukan dengan adil.
3. Umpan balik yang diterima responden langsung dari pimpinan unit kerjanya. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Interval.
Matrik definisi operasional variabel dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Variabel Indikator
Skala Pengukuran
Independen : Karakteristik
Tujuan Anggaran Partisipasi dalam
Penyusunan Anggaran
Tingkat pengaruh dan keterlibatan aparat pemerintah dalam memahami
dan menyusun anggaran pada pusat pertanggungjawabannya.
1. Pengaruh responden dalam penentuan dan perumusan
tujuan anggaran. 2. Pengaruh responden dalam penetapan dan pengendalian
tujuan anggaran. Interval
Kejelasan Tujuan Anggaran
Luasnya sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas, spesifik, dan
dipahami oleh aparat pemerintah terhadap pencapaian sasaran anggaran.
1. Pengetahuan responden mengenai tujuan anggaran pada
unit kerjanya serta kejelasan dan perincian tujuan anggaran tersebut.
2. Pengetahuan responden mengenai tujuan prioritas
anggaran yang ingin dicapai. Interval
Umpan Balik Anggaran
Hasil yang diperoleh dari upaya aparat pemerintah untuk mencapai tujuan
anggaran yang telah ditetapkan sebagai dasar untuk merasakan kesuksesan
atau kegagalan. 1.
Besarnya umpan balik yang diterima responden dalam pencapaian tujuan anggaran serta pengaruhnya terhadap
kinerja responden. 2.
Pedoman yang diterima responden mengenai penyimpangan anggarannya.
3. Pemberitahuan dari pimpinan mengenai seberapa baik
responden bekerja untuk mencapai tujuan anggaran.
Interval
Evaluasi Anggaran Tindakan yang dilakukan oleh aparat pemerintah untuk menilai apakah
tujuan anggaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan sebelumnya. 1.
Pencapaian efisiensi biaya yang dapat dilakukan responden sebagai pegawas anggaran unit kerja.
2. Sikap dan penilaian pimpinan kepada responden atas
penyimpangan anggaran unit kerja yang telah dilakukan. 3.
Penjelasan responden kepada pimpinan mengenai item- item yang menyebabkan penyimpangan anggaran unit
kerja. Interval
Tingkat Kesulitan Tujuan Anggaran
Tingkat kesulitan pencapaian anggaran yang telah ditetapkan oleh aparat
pemerintah 1.
Tingkat kesulitan dan usaha responden dalam pencapaian tujuan anggaran.
2. Tingkat keahlian dan pengetahuan yang dimiliki
responden dalam pencapaian tujuan anggaran. 3.
Pendapat responden mengenai tujuan anggaran yang ingin dicapai pada unit kerjanya.
Interval
Prestasi Kerja
Intervening :
tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dicapai oleh aparat pemerintah pada
setiap unit kerja dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-
batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi.
1. Pemahaman responden mengenai evaluasi prestasi kerja
dalam pencapaian tujuan anggaran. 2.
Penilaian prestasi kerja responden yang dilakukan dengan adil.
3. Umpan balik yang diterima responden langsung dari
pimpinan unit kerjanya. Interval
Kepuasan Kerja
Dependen : Kepuasan kerja adalah sikap seseorang
terhadap pekerjaannya 1.
Tingkat kestabilan responden dan kesempatan mengerjakan tugas sendiri
2. Kesempatan responden untuk mengerjakan pekerjaannya
dengan metodenya sendiri dan dalam hal membantu rekan kerjanya.
3. Cara pimpinan responden menangani bawahannya dan
dalam pengambilan keputusan. 4.
Penerapan kebijakan organisasi dalam praktek. 5.
Kondisi pekerjaan serta umpan balik yang diterima dalam bentuk gaji, penghargaanpujian sesuai dengan
yang diharapkan responden. Interval
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Perumusan Model
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisa jalur path analysis. Path Analysis merupakan perluasan dari analisis regresi
linear berganda untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel model causal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori Ghozali, 2001 . Model
diagram jalur dibuat berdasarkan paradigma hubungan variabel seperti tahapan pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.1. Model Diagram Jalur
Diagram jalur diatas terdiri dari satu persamaan struktural dan satu sub struktur, yaitu X
1
Partisipasi dalam penyusunan anggaran, X
2
Kejelasan tujuan anggaran
,
X
3
Umpan balik anggaran
,
X
4
Evaluasi anggaran, X
5
Tingkat kesulitan anggaran sebagai variabel eksogen independen dan Y
1
Prestasi kerja sebagai variabel perantara dan Y
2
Kepuasan kerja sebagai variabel endogen dependen, dengan persamaan struktural secara umum adalah sebagai berikut:
X
1
X
2
X
4
X
5
Y
1
Y
2
ε
2
ε
1
PY
1
X
2
PY
1
X
1
PY
1
X
3
PY
1
X
4
PY
1
X
5
PY
2
Y
1
PY
2
X
1
PY
2
X
5
X
1
X
2
X
3
Universitas Sumatera Utara
Y
1
= PY
1
X
1
+ PY
1
X
2
+ PY
1
X
3
+ PY
1
X
4
+ PY
1
X
5
+ ε
1 ………… ……………………..
Y 1
2
= PY
2
X
1
+ PY
2
Y
1
+ PY
2
X
5
+ ε
2
Keterangan : …………………………………………... 2
Y
1
Y =
Variabel perantara Prestasi kerja
2
X =
Variabel terikat Kepuasan kerja
1
X =
Variabel bebas Partisipasi dalam penyusunan anggaran
2
X =
Variabel bebas Kejelasan tujuan anggaran
3
X =
Variabel bebas Umpan balik anggaran
4
X =
Variabel bebas Evaluasi anggaran
5
ε =
Variabel yang tidak terungkap =
Variabel bebas Tingkat kesulitan anggaran
Model persamaan regresi diatas menunjukkan hipotesis H1 dan H2. Pengaruh karakteristik tujuan anggaran variabel bebas terhadap kepuasan
kerja variabel terikat melalui prestasi kerja variabel intervening juga diuji secara parsial, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruhnya terhadap
kepuasan kerja dan prestasi kerja.
4.6.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.6.2.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui alat ukur yang disusun digunakan validtidak. Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antar skor
masing-masing item pertanyaan dengan skor total item total correlation variabelnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan
Universitas Sumatera Utara
total skor konstruk Ghozali, 2001. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
4.6.2.2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan untuk mengukur keandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2001. Uji reliabilitas ditentukan dengan
menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden akan kemudian diperolehnya
hasilnya. Untuk pengukuran reliabilitas dengan uji statistik Crobabach’s Alpha, dengan mensyaratkan suatu instrumen yang reliabel jika memiliki koefisien
Crobabach’s Alpha diatas 0,60 atau 0,60 Nunnally, 1967. 4.6.3. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum model regresi diatas digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi
klasik atau tidak yaitu asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-
benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi asumsi : data berdistribusi normal, tidak terjadi heteroskedasitas dan tidak terjadi
multikolinearitas.
4.6.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
Universitas Sumatera Utara
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Uji normalitas dapat di deteksi dengan menggunakan SPSS dengan mengamati
histogram masing-masing variabel dan dengan melihat tingkat skewness dan kurtosis dari variabel tersebut. Skewness adalah kecondongan yang merupakan
selisih antara rata-rata dan nilai tengah. Hal ini menunjukkan simetri tidaknya distribusi data. Untuk melihat hal tersebut digunakan ratio skewness yang diperoleh
dari nilai skewness dibagi dengan standard error skewness. Sedangkan kurtosis digunakan untuk mengatur apakah distribusi data lebih tinggi, lebih rendah, atau
sama pas di tengah-tengah dengan distribusi normal. Untuk melihat kenormalan data dapat digunakan rasio kurtosis yang diperoleh dengan pembagian nilai kurtosis
dengan standard error kurtosis. Namun demikian dalam penelitian ini uji normalitas hanya akan dideteksi melalui analisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan
regresi dengan SPSS yaitu melalui histogram dan p-p plot of regression standardized . Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi secara normal
atau mendekati normal, jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali,
2001.
4.6.3.2. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali 2001 bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikoliniearitas yaitu
dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance inflation factor VIF. Nilai tolerance
Universitas Sumatera Utara
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi VIF – 1tolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Jika nilai variance inflaton factor VIF tidak lebih
dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model tersebut dapat
dikatakan terbebas dari multikolinearitas, VIF = 1Tolerance, jika VIF = 10 maka
Tolerance = 110 = 0,1. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
4.6.3.3. Uji Heteroskedasitas
Heterokedositas muncul apabila kesalahan atau residual dari model- model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi ke
observasi lainnya. Gejala heteroskedositas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada
scatterplot, dasar pengambilan keputusan adalah jika ada pola tertentu seperti titik- titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur
bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedositas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedositas Santoso 2001.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Data
5.1.1.1. Deskripsi Lokasi
Lokasi penelitian ini adalah seluruh Dinas yang ada di propinsi Sumatera
Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai di Bagian Keuangan di setiap
Dinas Provinsi Sumatera Utara. Adapun jumlah populasi adalah 96 orang. Sampel yang diambil sebanyak jumlah populasi. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan
kuesioner pada 96 orang di seluruh Dinas Propinsi Sumatera Utara. Namun, dari jumlah yang dibagikan tersebut yang kembali berjumlah 75 eksemplar. Seluruh
kuesioner yang kembali, dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Tabel 5.1. Pengumpulan Data Keterangan
Jumlah
Kuesioner yang dikirim kepada pimpinan berjumlah 96 eksemplar Kuesioner yang tidak kembali
Kuesioner yang kembali Kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian
96 21
75 75
5.1.1.2.Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian menurut jenis kelamin Tabel 5.2. menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 55 orang 73,3 dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang 26,6. Pegawai yang paling banyak adalah berjenis kelamin laki-laki
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 65 orang 67,7 dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 31 orang 51,6.
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Pimpinan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi Persen
Pria 55
73,3 Wanita
20 26,6
Total 75
100,0
Hasil penelitian berdasarkan jenjang pendidikan Tabel 5.3. menunjukkan bahwa pimpinan Dinas di Propinsi Sumatera Utara mempunyai jenjang pendidikan
yang paling banyak S2 yaitu sebanyak 34 orang atau 45,3, lalu pendidikan S1 sebanyak 28 orang atau 37,3 dan yang paling sedikit berpendidikan S3 sebanyak
13 orang atau 17,3.
Tabel 5.3. Karakteristik Responden Pimpinan Berdasarkan Pendidikan Pendidikan
Frekuensi Persen
S1 28
37,3 S2
34 45,3
S3 13
13,0
Total 51
100,0
5.1.1.3. Statistik Deskriptif
Dari data yang diperoleh untuk variabel karakteristik tujuan anggaran yang diukur dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran,
umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran, variabel prestasi kerja dan kepuasan kerja dapat dilihat gambaran hasil penelitian statistik
deskriptif secara umum berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif
N Mean
Maximum Mean
Std. Deviasi
X
1
75 Partisipasi dalam Penyusunan
Anggaran 21
35 26,59
3,96 X
2
75 Kejelasan Tujuan Anggaran
15 25
18,84 2,87
X
3
75 Umpan Balik Anggaran
21 35
25,53 3,15
X
4
75 Evaluasi Anggaran
27 45
33,39 4,81
X
5
75 Tingkat Kesulitan Anggaran
12 20
14,67 2,08
Y
1
75 Prestasi Kerja
19 24
21,15 1,39
Y
2
75 Kepuasan Kerja
60 100
74,19 11,40
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 4
Dari tabel 5.4. di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata kepuasan kerja sebesar 26,59 yang menunjukkan bahwa
kepuasan kerja aparat pemerintah propinsi Sumatera Utara berada di rata-rata. Hal ini berarti bahwa aparat pemerintah propinsi Sumatera Utara memiliki
kepuasan kerja. 2. Partisipasi penyusunan anggaran dengan nilai rata-rata 18,84 menunjukkan
bahwa responden dalam hal ini aparat pemerintah propinsi Sumatera Utara memiliki kepuasan kerja apabila berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
3. Nilai rata-rata kejelasan tujuan anggaran sebesar 25,53 menunjukkan bahwa aparat pemerintah propinsi Sumatera Utara merasa puas apabila propinsi
Sumatera Utara memiliki kejelasan dalam hal tujuan anggaran. 4. Nilai rata-rata umpan balik anggaran sebesar 33,39 menunjukkan bahwa aparat
pemerintah propinsi Sumatera Utara merasa puas apabila propinsi Sumatera Utara memiliki umpan balik atas anggaran.
5. Nilai rata-rata evaluasi anggaran sebesar 14,67 menunjukkan bahwa aparat pemerintah propinsi Sumatera Utara merasa puas apabila propinsi Sumatera
Utara melakukan evaluasi atas anggaran.
Universitas Sumatera Utara
6. Nilai rata-rata tingkat kesulitan anggaran sebesar 21,15 menunjukkan bahwa aparat pemerintah propinsi Sumatera Utara merasa puas dan setuju apabila
pemerintah propinsi Sumatera Utara memiliki tingkat kesulitan. 7. Nilai rata-rata prestasi kerja sebesar 74,19 menunjukkan bahwa aparat
pemerintah propinsi Sumatera Utara berusaha untuk memberikan prestasi yang tinggi terhadap propinsi Sumatera Utara.
5.1.2. Uji Kualitas Data 5.1.2.1. Validitas
Pengujian validitas instrumen dapat dilihat pada kolom Corrected Item- Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka
kritik r-hitung r-tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk mengukur
masing-masing variabel penelitian dinyatakan valid. Hasil uji validitas variabel adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Uji Validitas Variabel
Variabel Instrumen
r-hitung r-tabel
Keterangan
Kepuasan Kerja Y2
a. KK1 b. KK2
c. KK3 d. KK4
e. KK5 f.
KK6 g. KK7
h. KK8 i.
KK9 j.
KK10 k. KK11
l. KK12
m. KK13 n. KK14
o. KK15 p. KK16
q. KK17 r.
KK18 s. KK19
t. KK20
0,716 0,826
0,727 0,897
0,635 0,797
0,927 0,897
0,635 0,873
0,727 0,897
0,646 0,797
0,927 0,727
0,897 0,897
0,646 0,797
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0.2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Karakteristik Tujuan Anggaran X1
a. Partisipasi dalam Penyusunan
Anggaran 1 PDPA1
2 PDPA2 3 PDPA3
4 PDPA4 5 PDPA5
6 PDPA6 7 PDPA7
b. Kejelasan Tujuan Anggaran
1 KTA1 2 KTA2
3 KTA3 4 KTA4
5 KTA5
c. Umpan Balik Anggaran
1 UBA1 2 UBA2
3 UBA3 4 UBA4
5 UBA5 6 UBA6
7
UBA7 0,668
0,820 0,745
0,794 0,835
0,769 0,738
0,685 0,694
0,658 0,803
0,658 0,574
0,714 0,629
0,693 0,520
0,659 0,586
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
d. Evaluasi Anggaran 1 EA1
2 EA2
3 EA3
4 EA4
5 EA5
6 EA6
7 EA7
8 EA8
9 EA9
e. Tingkat Kesulitan 0,742
0,644 0,608
0,769 0,702
0,771 0,790
0,740 0,665
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Universitas Sumatera Utara
Anggaran 1
TKA1 2
TKA2 3
TKA3 4
TKA4 0,695
0,799 0,850
0,697 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 Valid
Valid Valid
Valid
Prestasi KerjaY1
a. PK1
b. PK2
c. PK3
d. PK4
e. PK5
0,473 0,565
0,437 0,649
0,507 0,2272
0,2272 0,2272
0,2272 0,2272
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber: Hasil Data Diolah Lampiran 3
5.1.2.2. Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas data untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah reliabel dengan
melihat nilai Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian dinyatakan
reliabel.
Tabel 5.6 Uji Reliabilitas Variabel Variabel
Cronbach’s Alpha
Batas Reliabilitas
Keterangan
Partisipasi Penyusunan Anggaran X1 Kejelasan Tujuan Anggaran X2
Umpan Balik Anggaran X3 Evaluasi Anggaran X4
Tingkat Kesulitan Anggaran X5 Prestasi Kerja Y1
Kepuasan Kerja Y2 0,926
0,871 0,857
0,919 0,890
0,755 0,973
0,6 0,6
0,6 0,6
0,6 0,6
0,6 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Hasil Data Diolah Lampiran 3
Dari data tabel 5.6. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s pada masing-masing kolom variabel
tersebut lebih besar dari 0,6 batas reliabilitas maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Uji Asumsi Klasik 5.1.3.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data. Gambar 5.1 menunjukkan bahwa grafik normal p-p plot of regression standardized
residual menggambarkan penyebaran data disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal grafik tersebut, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
1. Dependen Variabel Y1 Prestasi Kerja
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Data Diolah Lampiran 5 Gambar 5.1. Grafik Uji Normalitas Dependent Variable: PK
2. Dependen Variabel Y2 Kepuasan Kerja
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Data Diolah Lampiran 5 Gambar 5.2. Grafik Uji Normalitas Data Dependent Variable: KK
5.1.3.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan dengan metode VIF. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.7. Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistic
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 15,23
1,65 9,19
,00 PDPA
-,01 ,03
-,04 -,44
,65 ,87
1,14 KTA
-,19 ,08
-,39 -2,37
,02 ,33
2,97 UBA
,14 ,07
,33 1,91
,06 ,29
3,35 EA
,12 ,04
,43 3,10
,00 ,48
2,06 TKA
,13 ,13
,20 1,00
,31 ,22
4,41
a. Dependent Variable: PK
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5
Universitas Sumatera Utara
Melihat hasil besaran nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen atau tidak terjadi multikolinieritas. Hasil perhitungan nilai variance inflation factor VIF juga menunjukkan hal yang sama
tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
5.1.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
65,12 21,43
3,03 ,00
PDPA ,55
,31 ,19
1,74 ,08
,87 1,14
KTA ,65
,72 ,16
,89 ,37
,31 3,21
UBA ,28
,69 ,07
,40 ,68
,28 3,52
EA ,73
,37 ,30
1,96 ,05
,42 2,34
TKA ,70
1,18 ,12
,59 ,55
,22 4,48
PK -2,82
1,04 -,34
-2,70 ,00
,64 1,55
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Hasil Data Diolah Lampiran 5
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5 Gambar 5.3 Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable: PK
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5 Gambar 5.4. Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable: KK
Dari gambar scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh karakteristik tujuan
anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi aparat pemerintah provinsi sumatera utara.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kepuasan kerja dengan prestasi kerja sebagai variabel intervening
menggunakan pengujian hipotesis dengan analisis jalur, uji F dan uji t.
5.1.4.1. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Jalur dan Uji T
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
hipotesis.
Persamaan Sub Struktur I 1. Pengaruh Variabel Independen Exogenous Partisipasi dalam Penyusunan
Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Evaluasi Anggaran, dan Tingkat Kesulitan Anggaran Secara Gabungan
Simultan Terhadap Prestasi Kerja
Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.8 sebagai berikut :
Tabel 5.8 Uji Secara Simultan Sub Struktur I Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson
1 ,876
,768
a
,751 1,096
1,841 a. Predictors: Constant, TKA, PDPA, EA, KTA, UBA
b. Dependent Variable: PK Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5
Besarnya nila R Square R
2
KD = R pada tabel 5.8 diatas adalah 0,768. Maka besarnya
pengaruh variabel independen exogenous Partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran,
dan tingkat kesulitan anggaran terhadap prestasi kerja secara gabungan simultan adalah 0,768 dengan Koefisien determinasi KD sebesar :
2
KD = 0,768 x 100 x 100
Universitas Sumatera Utara
KD = 76,8 Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Partisipasi dalam
penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran terhadap prestasi kerja secara
gabungan adalah sebesar 76,8, sedangkan pengaruh sebesar 23,2 disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar riset ini. Dengan rincian perhitungan sebagai
berikut : e = 1 – R
e = 1 – 0,768
2
e = 0,232 x 100 e = 23,2
2. Pengaruh Variabel Independen Exogenous Partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggran, umpan balik anggaran, evaluasi
anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran Secara Parsial Terhadap Prestasi Kerja
Hasil pengujian secara SPSS dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut ini : Tabel 5.9 Uji Secara Parsial Sub Struktur I
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
15,23 1,65
9,19 ,00
PDPA -,01
,03 -,04
-,44 ,65
,87 1,14
KTA -,19
,08 -,39
-2,37 ,02
,33 2,97
UBA ,14
,07 ,33
1,91 ,06
,29 3,35
EA ,12
,04 ,43
3,10 ,00
,48 2,06
TKA ,13
,13 ,20
1,00 ,31
,22 4,41
a. Dependent Variable: PK
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5 Hubungan antara Variabel Exegenous Partisipasi Dalam Penyusunan
Anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja
Universitas Sumatera Utara
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partispasi
dalam penyusunan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partispasi dalam
penyusunan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel
Coefficient diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous partipasi dalam penyusunan anggaran dengan variabel endogenous
prestasi kerja ialah sebesar -0,449. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Maka pengujian hipotesis dilakukan dengan kurva dua sisi sebagai berikut :
Gambar 5.5. Kurva Dua Sisi PDPA
Pengujian berada disebelah kiri , untuk nilai t tabel sebesar 1,993 ditempatkan disebelah kiri seperti pada gambar diatas. Kemudian nilai t hitung
sebesar -0,449 ditempatkan disebelah kanan dari nilai t tabel. Dengan demikian nilai t hitung berada didaerah Ho diterima, maka H1 ditolak. Maka diambil
kesimpulan bahwa tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja.
Ho ditolak
Ho ditola
k
t hitung -0,449
t tabel -1,993
Ho diterima
Ho diterima
Universitas Sumatera Utara
Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Exegenous Partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja dapat diketahui
sebesar -0,46 atau -46. Maka Partisipasi dalam penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja dengan nilai
signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,655 0,05.
Hubungan antara Variabel Exegenous Kejelasan Tujuan Anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous kejelasan
tujuan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan
anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja ialah sebesar -
2,378. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Maka pengujian hipotesis dilakukan dengan kurva dua sisi sebagai berikut :
Gambar 5.6. Kurva Dua Sisi KTA
Ho diterima
Ho diterima
Ho ditolak
Ho ditolak
t tabel -1,993
t hitung -2,378
Universitas Sumatera Utara
Pengujian berada disebelah kiri , untuk nilai t tabel sebesar 1,993 ditempatkan disebelah kiri seperti pada gambar diatas. Kemudian nilai t hitung
sebesar -2,378 ditempatkan disebelah kiri dari nilai t tabel. Dengan demikian nilai t hitung berada didaerah Ho ditolak, maka H1 diterima. Maka diambil kesimpulan
bahwa terdapat hubungan linear antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja.
Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Kejelasan tujuan anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja dapat diketahui sebesar -0,395 atau -
39,5. Maka kejelasan tujuan anggaran berpengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang
tertera dalam kolom Sig sebesar 0,020 0,05.
Hubungan antara Variabel Exegenous Umpan Balik Anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai beriku : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Umpan
balik anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Umpan balik
anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja ialah sebesar
1,912. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 1,912 t tabel sebesar 1,993, dengan
demikian keputusannya ialah Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan linear antara
Universitas Sumatera Utara
variabel independen exogenous umpan balik aggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja.
Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Umpan balik anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja dapat diketahui sebesar 0,337 atau 33,7.
Maka umpan balik anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera
dalam kolom Sig sebesar 0,060 0,05.
Hubungan antara Variabel Exegenous Evaluasi Anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai beriku : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Evaluasi
anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Evaluasi
anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous evaluasi anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja ialah sebesar 3,106.
Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 3.106 t tabel sebesar 1,993, dengan demikian
keputusannya ialah Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan linear antara variabel independen exogenous evaluasi aggaran dengan variabel endogenous
prestasi kerja. Oleh karena itu maka ada hubungan linear antara kedua variabel tersebut variabel independen exogenous evaluasi anggaran mempengaruhi variabel
endogenous prestasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya pengaruh variabel independen exogenous evaluasi anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja dapat diketahui sebesar 0,430 atau 43.
Pengaruh sebesar ini signifikan karena nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan Sig sebesar 0,003 0.005.
Hubungan antara Variabel Exegenous Tingkat Kesulitan Anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai beriku : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Tingkat
kesulitan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Tingkat kesulitan
anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous tingkat kesuliatan anggaran dengan variabel endogenous prestasi kerja ialah sebesar
1,006. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 1,006 t tabel sebesar 1,993, dengan
demikian keputusannya ialah Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous tingkat kesulitan aggaran dengan variabel
endogenous prestasi kerja. Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Tingkat kesulitan anggaran
dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja dapat diketahui sebesar 0,204 atau 20,4. Maka tingkat kesulitan anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap prestasi kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,318 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Korelasi Antar Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Umpan Balik
Anggaran, Evaluasi Anggaran, Tingkat Kesulitan Anggaran
Besarnya korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi
anggaran, dan tingkat kesulian anggaran dapat dilihat pada tabel 5.10 di bawah ini
Tabel 5.10. Korelasi Sub Struktur I Correlations
PK PDPA
KTA UBA
EA TKA
Pearson Correlation
PK 1,000
-,205 ,280
,478 ,476
,462 PDPA
-,205 1,000
-,059 -,115
-,228 -,221
KTA ,280
-,059 1,000
,672 ,684
,745 UBA
,478 -,115
,672 1,000
,539 ,832
EA ,476
-,228 ,684
,539 1,000
,608 TKA
,462 -,221
,745 ,832
,608 1,000
Sig. 1-tailed PK
. ,039
,007 ,000
,000 ,000
PDPA KTA
UBA EA
TKA ,039
,007 ,000
,000 ,000
. ,306
,162 ,025
,028 ,306
. ,000
,000 ,000
,162 ,000
. ,000
,000 ,025
,000 ,000
. ,000
,028 ,000
,000 ,000
.
N PK
75 75
75 75
75 75
PDPA 75
75 75
75 75
75 KTA
75 75
75 75
75 75
UBA EA
TKA 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5
Universitas Sumatera Utara
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Tujuan Anggaran
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partipasi dalam penyusunan anggaran dan kejelasan
tujuan anggaran sebesar -0,059 maka tidak ada korelasi antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kejelasan tujuan anggaran dan tidak searah karena hasil
koefisien korelasi negatif.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Umpan Balik Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dan umpan
balik anggaran sebesar -0,115 maka korelasi sangat lemah dan tidak searah karena hasil koefisien korelasi negatif.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Evaluasi Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dan
evaluasi anggaran sebesar -0,228 maka korelasi sangat lemah dan tidak searah karena hasil koefisien korelasi negatif.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Tingkat Kesulitan Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dan tingkat
kesulitan anggaran sebesar -0,221 maka korelasi sangat lemah dan tidak searah karena hasil koefisien korelasi negatif.
Universitas Sumatera Utara
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Kejelasan Tujuan Anggaran dan Umpan Balik Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan anggaran dan umpan balik
anggaran sebesar 0,672 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel kejelasan tujuan anggaran nilainya tinggi
maka variabel umpan balik anggaaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,000 0,05 maka hubungan kedua
variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Kejelasan Tujuan Anggaran dan Evaluasi Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan anggaran dan evaluasi anggaran
sebesar 0,684 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel kejelasan tujuan anggaran nilainya tinggi maka
variabel evaluasi anggaaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,000 0,05 maka hubungan kedua variabel
signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Kejelasan Tujuan Anggaran dan tingkat Kesulitan Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous anggaran dan tingkat kesulitan anggaran sebesar
0,745 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel kejelasan tujuan anggaran nilainya tinggi maka variabel
tingkat kesulian anggaaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,000 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Umpan Balik Anggaran dan Evaluasi Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dan evaluasi anggaran
sebesar 0,539 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel umpan balik anggaran nilainya tinggi maka variabel
evaluasi anggaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,000 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Umpan Balik Anggaran dan Tingkat Kesulitan Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dan tingkat kesulitan
anggaran sebesar 0,832 maka korelasi sangat kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel umpan balik anggaran nilainya
tinggi maka variabel tingkat kesulitan anggaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,000 0,05 maka hubungan kedua
variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Evaluasi Anggaran dan Tingkat Kesulitan Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran
sebesar 0,608 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel evaluasi anggaran nilainya tinggi maka variabel
tingkat kesulitan anggaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,000 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Persamaan Sub Struktur II 1. Pengaruh Variabel Independen Exogenous Partisipasi dalam Penyusunan
Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Evaluasi Anggaran, dan Tingkat Kesulitan Anggaran, dan Prestasi Kerja
Secara Gabungan Terhadap Kepuasan Kerja.
Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 5.11 Uji Simultan Sub Struktur II Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error
of the Estimate
Durbin- Watson
1 ,540
,291
a
,229 10,017
2,125 a. Predictors: Constant, PK, PDPA, KTA, UBA, EA, TKA
b. Dependent Variable: KK
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5
Besarnya nila R Square R
2
KD = R pada tabel 5.11 diatas adalah 0,291. Maka
besarnya pengaruh variabel independen exogenous Partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggran, umpan balik anggaran, evaluasi
anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran, dan prestasi kerja terhadap kepuasan kerja secara gabungan adalah 0,291 dengan Koefisien determinasi KD sebesar
:
2
KD = 0,291 x 100 x 100
KD = 29,1 Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Partisipasi dalam
penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran, dan prestasi kerja terhadap kepuasan
kerja secara gabungan simultan adalah sebesar 29,1, sedangkan pengaruh
Universitas Sumatera Utara
sebesar 70,9 disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar riset ini. Dengan rincian perhitungan sebagai berikut :
e = 1 – R e = 1 – 0,291
2
e = 0,709 x 100 e = 70,9
2. Pengaruh Variabel Independen Exogenous Partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggran, umpan balik anggaran, evaluasi
anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran, dan Prestasi Kerja Secara Parsial Terhadap Kepuasan Kerja.
Hasil pengujian secara SPSS dapat dilihat pada tabel 5.12. berikut ini :
Tabel 5.12. Uji Parsial Sub Struktur II
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
65,124 21,439
3,038 ,003
PDPA ,551
,315 ,191
1,748 ,085
KTA ,652
,729 ,164
,894 ,374
UBA ,283
,694 ,078
,408 ,685
EA ,730
,371 ,308
1,968 ,053
TKA ,707
1,188 ,129
,595 ,554
PK -2,829
1,044 -,345
-2,708 ,009
a. Dependent Variable: KK
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5 Hubungan antara Variabel Exegenous Partisipasi Dalam Penyusunan
Anggaran dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partispasi
dalam penyusunan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partispasi dalam
penyusunan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous
partipasi dalam penyusunan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja ialah sebesar 1,748. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan
SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 1,748 t tabel sebesar 1,993, dengan demikian keputusannya ialah Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan linear antara
variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja.
Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Umpan balik anggaran dengan Variabel Endogenous Prestasi Kerja dapat diketahui sebesar 0,191 atau 19,1.
Maka partisipasi dalam penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil
perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,085 0,05.
Hubungan antara Variabel Exegenous Kejelasan Tujuan Anggaran dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai beriku : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous kejelasan
tujuan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan
anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen kejelasan tujuan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja ialah sebesar 0,894.
Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 0,894 t tabel sebesar 1,993, dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
keputusannya ialah Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous umpan balik aggaran dengan variabel endogenous kepuasan
kerja. Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Kejelasan tujuan anggaran
dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja dapat diketahui sebesar 0,164 atau 16,4. Maka kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kepuasan kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,374 0,05.
Hubungan antara Variabel Exegenous Umpan balik anggaran dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Umpan
balik anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Umpan balik
anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja ialah sebesar
0,408. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 0,408 t tabel sebesar 1,993, dengan
demikian keputusannya ialah Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dengan variabel endogenous
kepuasan kerja. Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Umpan balik anggaran dengan
Variabel Endogenous Kepuasan Kerja dapat diketahui sebesar 0,078 atau 7,8.
Universitas Sumatera Utara
Maka umpan balik anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera
dalam kolom Sig sebesar 0,685 0,05.
Hubungan antara Variabel Exegenous Evaluasi anggaran dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Evaluasi
anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Evaluasi
anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous evaluasi anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja ialah sebesar 1,968.
Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 1,968 t tabel sebesar 1,993, dengan demikian
keputusannya ialah Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous evaluasi anggaran dengan variabel
endogenous kepuasan kerja. Besarnya pengaruh variabel independen exogenous evaluasi anggaran dengan
Variabel Endogenous Kepuasan Kerja dapat diketahui sebesar 0,308 atau 30,8.. Maka evaluasi anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kepuasan kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara Variabel Exegenous Tingkat kesulitan anggaran dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja.
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Tingkat
kesulitan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Tingkat kesulitan
anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja. Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient
diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen exogenous tingkat kesuliatan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja ialah
sebesar 0,595. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan angka t penelitian sebesar 0,595 t tabel sebesar 1,993, dengan
demikian keputusannya ialah Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous tingkat kesulitan aggaran dengan variabel
endogenous kepuasan kerja. Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Tingkat kesulitan anggaran
dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja dapat diketahui sebesar 0,129 atau 12,9. Maka tingkat kesulitan anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kepuasan kerja dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,554 0,05.
Hubungan antara Variabel Exegenous Prestasi Kerja dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja
Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Prestasi
kerja dengan variabel endogenous kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
H1: Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous Prestasi kerja dengan variabel endogenous kepuasan kerja.
Dari hasil perhitungan SPSS yang tertera dalam kolom t pada tabel Coefficient diatas menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel independen
exogenous tingkat kesuliatan anggaran dengan variabel endogenous kepuasan kerja ialah sebesar -2,708. Sedangkan t tabel sebesar 1,993. Maka pengujian hipotesis
dilakukan dengan kurva dua sisi sebagai berikut :
Gambar 5.7. Kurva Dua Sisi PK
Pengujian berada disebelah kiri , untuk nilai t tabel sebesar 1,993 ditempatkan disebelah kiri seperti pada gambar diatas. Kemudian nilai t hitung
sebesar -2,708 ditempatkan disebelah kiri dari nilai t tabel. Dengan demikian nilai t hitung berada didaerah Ho ditolak, maka H1 diterima. Maka diambil kesimpulan
bahwa terdapat hubungan linear antara variabel independen exogenous prestasi kerja dengan variabel endogenous kepuasan kerja.
Besarnya pengaruh variabel independen exogenous Prestasi Kerja dengan Variabel Endogenous Kepuasan Kerja dapat diketahui sebesar -0,345 atau -34,5.
Maka prestasi kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja
Ho diterima
Ho diterima
Ho ditolak
Ho ditolak
t tabel -1,993
t hitung -2,708
Universitas Sumatera Utara
dengan nilai signifikasiprobabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,009 0,05.
Korelasi Antar Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Umpan Balik
Anggaran, Evaluasi Anggaran, Tingkat Kesulitan Anggaran, dan Prestasi Kerja.
Besarnya korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi
anggaran, tingkat kesulian anggaran, dan prestasi dapat dilihat pada table 5.13. di bawah ini :
Tabel 5.13. Korelasi
Correlations KK
PDPA KTA
UBA EA
TKA PK
Pearson Correlation KK
1,000 ,145
,415 ,274
,333 ,301
-,095 PDPA
,145 1,000
-,059 -,115
-,228 -,221
-,205 KTA
,415 -,059
1,000 ,672
,684 ,745
,280 UBA
,274 -,115
,672 1,000
,539 ,832
,478 EA
,333 -,228
,684 ,539
1,000 ,608
,476 TKA
,301 -,221
,745 ,832
,608 1,000
,462 PK
-,095 -,205
,280 ,478
,476 ,462
1,000 Sig. 1-tailed
KK .
,108 ,000
,009 ,002
,004 ,208
PDPA ,108 .
,306 ,162
,025 ,028
,039 KTA
,000 ,306 .
,000 ,000
,000 ,007
UBA ,009
,162 ,000 .
,000 ,000
,000 EA
,002 ,025
,000 ,000 .
,000 ,000
TKA ,004
,028 ,000
,000 ,000 .
,000 PK
,208 ,039
,007 ,000
,000 ,000 .
N KK
75 75
75 75
75 75
75 PDPA
75 75
75 75
75 75
75 KTA
75 75
75 75
75 75
75 UBA
75 75
75 75
75 75
75 EA
75 75
75 75
75 75
75 TKA
PK 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75 75
75
Universitas Sumatera Utara
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Tujuan Anggaran
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partipasi dalam penyusunan anggaran dan kejelasan
tujuan anggaran sebesar -0,059 maka tidak ada korelasi antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kejelasan tujuan anggaran dan tidak searah karena hasil
koefisien korelasi negatif.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Umpan Balik Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dan umpan
balik anggaran sebesar -0,115 maka korelasi sangat lemah dan tidak searah karena hasil koefisien korelasi negatif.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Evaluasi Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dan
evaluasi anggaran sebesar -0,228 maka korelasi sangat lemah dan tidak searah karena hasil koefisien korelasi negatif.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Tingkat Kesulitan Anggaran.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dan tingkat
kesulitan anggaran sebesar -0,221 maka korelasi sangat lemah dan tidak searah karena hasil koefisien korelasi negatif.
Universitas Sumatera Utara
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran dan Prestasi Kerja
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran dan prestasi
kerja sebesar -0,205 maka korelasi sangat lemah dan tidak searah karena hasil koefisien korelasi negatif.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Kejelasan Tujuan Anggaran dan Umpan Balik Anggaran
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan anggaran dan umpan balik
anggaran sebesar 0,672 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel kejelasan tujuan anggaran nilainya tinggi
maka variabel umpan balik anggaaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua
variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Kejelasan Tujuan Anggaran dan Evaluasi Anggaran
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous kejelasan tujuan anggaran dan evaluasi anggaran
sebesar 0,684 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel kejelasan tujuan anggaran nilainya tinggi maka
variabel evaluasi anggaaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua variabel
signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Kejelasan Tujuan Anggaran dan Tingkat Kesulitan Anggaran
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous anggaran dan tingkat kesulitan anggaran sebesar
0,745 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel kejelasan tujuan anggaran nilainya tinggi maka variabel
tingkat kesulian anggaaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Kejelasan Tujuan Anggaran dan Prestasi Kerja
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous anggaran dan prestasi kerja sebesar 0,280 maka
korelasi cukup dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel kejelasan tujuan anggaran nilainya tinggi maka variabel prestasi kerja juga
dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Umpan Balik Anggaran dan Evaluasi Anggaran
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dan evaluasi anggaran
sebesar 0,539 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel umpan balik anggaran nilainya tinggi maka variabel
evaluasi anggaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Umpan Balik Anggaran dan Tingkat Kesulitan Anggaran
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dan tingkat kesulitan
Universitas Sumatera Utara
anggaran sebesar 0,832 maka korelasi sangat kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel umpan balik anggaran nilainya
tinggi maka variabel tingkat kesulitan anggaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua
variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Umpan Balik Anggaran dan Prestasi Kerja
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous umpan balik anggaran dan prestasi kerja sebesar
0,478 maka korelasi cukup dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel umpan balik anggaran nilainya tinggi maka variabel prestasi
kerja juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Evaluasi Anggaran dan Tingkat Kesulitan Anggaran
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran
sebesar 0,608 maka korelasi kuat dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel evaluasi anggaran nilainya tinggi maka variabel
tingkat kesulitan anggaran juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Evaluasi Anggaran dan Prestasi Kerja.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous evaluasi anggaran dan prestasi kerja sebesar 0,476
maka korelasi cukup dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya
Universitas Sumatera Utara
jika variabel evaluasi anggaran nilainya tinggi maka variabel prestasi kerja juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001
0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Korelasi Antara Variabel Independen Exogenous Tingkat Kesulitan Anggaran dan Prestasi Kerja.
Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh angka koefisien korelasi antara variabel independen exogenous tingkat kesulitan anggaran dan prestasi kerja
sebesar 0,462 maka korelasi cukup dan searah karena hasil koefisien korelasi positif. Artinya jika variabel tingkat kesulitan anggaran nilainya tinggi maka
variabel prestasi kerja juga dinilai tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut 0,001 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
Hasil Perhitungan Pengaruh Langsung Direct Effect atau DE
Pengaruh variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap prestasi kerja: X
1
ke Y
1
Pengaruh variabel kejelasan tujuan anggaran terhadap prestasi kerja: = -0,046
X
2
ke Y
1
Pengaruh variabel umpan balik anggaran terhadap prestasi kerja: = -0,395
X
3
ke Y
1
Pengaruh variabel evaluasi anggaran terhadap prestasi kerja: = 0,337
X
4
ke Y
1
Pengaruh variabel tingkat kesulitan anggaran terhadap prestasi kerja: = 0,430
X
5
ke Y
1
Pengaruh variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kepuasan kerja: = 0,204
X
1
ke Y
2
Pengaruh variabel kejelasan tujuan anggaran terhadap kepuasan kerja: = 0,191
Universitas Sumatera Utara
X
2
ke Y
2
Pengaruh variabel umpan balik anggaran terhadap kepuasan kerja: = 0,164
X
3
ke Y
2
Pengaruh variabel evaluasi anggaran terhadap kepuasan kerja: = 0,078
X
4
ke Y
2
Pengaruh variabel tingkat kesulitan anggaran terhadap kepuasan kerja: = 0,308
X
5
ke Y
2
Pengaruh variabel tingkat prestasi kerja terhadap kepuasan kerja: = 0,129
Y
1
ke Y
2
Hasil Perhitungan Tidak Langsung Indirect Effect atau IE
= -0,345
Pengaruh variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
PY
1
X
1
x PY
2
Y
1
Pengaruh variabel kejelasan tujuan anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
= -0,046 x -0,345 = 0,0159
PY
1
X
2
x PY
2
Y
1
Pengaruh variabel umpan balik anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
= -0,395 x -0,345 = 0,136
PY
1
X
3
x PY
2
Y
1
Pengaruh variabel evaluasi anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
= 0,337 x -0,345 = -0,116
PY
1
X
4
x PY
2
Y
1
Pengaruh variabel tingkat kesulitan anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
= 0,430 x -0,345 = -0,148
Universitas Sumatera Utara
PY
1
X
5
x PY
2
Y
1
Hasil Perhitungan Pengaruh Total Total Effect
= 0,204 x -0,345 = -0,070
Pengaruh variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
PY
1
X
1
+ PY
2
Y
1
Pengaruh variabel kejelasan tujuan anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
= -0,046 – 0,345 = -0,391
PY
1
X
2
+ PY
2
Y
1
Pengaruh variabel umpan balik anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
= -0,395 – 0,345 = -0,740
PY
1
X
3
+ PY
2
Y
1
Pengaruh variabel evaluasi anggaran terhadap kepuasan kerja: = 0,337 – 0,345 = -0,008
PY
1
X
4
+ PY
2
Y
1
Pengaruh variabel tingkat kesulitan anggaran terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja:
= 0,430 – 0,345 = 0,085
PY
1
X
5
+ PY
2
Y
1
= 0,204 – 0,345 = -0,141
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.8. Diagram Jalur Hasil Analisis
Dari Diagram Jalur diatas maka persamaan struktural sebagai berikut : Y
1
= -0,046 X
1
- 0,395 X
2
+ 0,337 X
3
+ 0,430 X
4
+ 0,204 X
5
+ e
1
Y .......................1
2
= 0,191 X
1
- 0,345 Y
1
+ 0,129 X
3
+ e
2
Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik tujuan anggaran partisipasi dalam penyusnan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran,
evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja melalui prestasi kerja aparat pemerintah propinsi Sumatera
Utara sebagai variabel intervening. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa karakteristik tujuan anggaran partisipasi dalam
penyusnan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran berpengaruh terhadap kepuasan kerja
melalui prestasi kerja aparat pemerintah propinsi Sumatera Utara mendapat .............................................................2
0,232
PDPA X
1 -0,046
KTA X
2 -0,221
-0,345 0,337
KK Y
2
PK Y
1
UBA X
3 0,430
e
1
0,191
e
2
-0,228 -0,115
0,608 0,539
0,672 -0,59
0,745 0,832
-0,228 0,684
0,832 -0,115
0,745 0,684
-0,221 0,709
-0,395
0,539 -0,228
EA X
4 0,204
-0,221 0,129
TKA X
5
Universitas Sumatera Utara
dukungan empiris atau dapat disimpulkan hipotesis diterima. Secara parsial kejelasan tujuan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi kerja. Variabel prestasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
5.1.4.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji F
Setelah dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur, pengujian hipotesis dilanjutkan dengan uji F untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5 atau 0,05. Hasil pengujian hipotesis
dengan uji F disajikan dalam tabel 5.13. berikut ini.
1. Persamaan Sub Struktur I Tabel 5.14. Hasil Uji F Persamaan Sub Struktur I
ANOVA Model
b
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
51,39 10,27
7,71 ,00
Residual 91,99
6 1,33
Total 143,38
7
a. Predictors: Constant, TKA, PDPA, EA, KTA, UBA b. Dependent Variable: PK
Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 5
Hipotesis Uji F sebagai berikut : H0 : Tidak ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partisipasi
dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran dengan prestasi
kerja, H1 : Ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partisipasi
dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik
Universitas Sumatera Utara
anggaran, evaluasi anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran dengan prestasi kerja.
F tabel menunjukkan angka sebesar 2,37 sementara hasil perhitungan SPSS menunjukkan F hitung sebesar 7,710. Hal ini berarti Fhitung Ftabel 7,710
2,37. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran,
kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran dengan prestasi kerja.
Dari uji F atau uji Anova dengan menggunakan nilai probabilitas sig penelitian diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas
0,00 jauh lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan linear antara variabel independen exogenous partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan
anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan tingkat kesulitan anggaran dengan prestasi kerja.
Dari hasil pengujian hipotesis diatas membuktikan bahwa model regresi yang dibuat sudah layakbenar.
2. Persamaan Sub Struktur II Tabel 5.15. Hasil Uji F Persamaan Sub Struktur II