BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kesiapsiagaan Petugas dalam Menghadapi Bencana Banjir di Kabupaten
Aceh Timur
Hasil penelitian menunjukkan proporsi karakteristik responden dari 32 orang petugas penanggulangan bencana daerah Kabupaten Aceh Timur yaitu dengan umur
terbanyak 30 tahun 56,2, jenis kelamin responden paling banyak adalah laki- laki 75, tingkat pendidikan tinggi 87,5 dan masa kerja 2 tahun 75.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Timur belum memiliki tingkat kesiapsiagaan yang
cukup dalam menghadapi bencana banjir. Hal ini ditunjukkan dari jawaban tentang aspek pengetahuan, kebijakan dan panduan, rencana tanggap darurat dan sistem
peringatan bencana banjir seperti diuraikan pada pembahasan berikut ini.
5.1.1 Pengetahuan Petugas dalam Menghadapi Bencana Banjir
Hasil penelitian tentang pengetahuan petugas bahwa dari 7 pernyataan yang diajukan ditemukan aspek yang paling tinggi pengetahuan petugas adalah
pemahaman degradasi lingkungan sebagai penyebab terjadinya bencana banjir yang diketahui 37,5 petugas, sedangkan pengetahuan paling rendah adalah peristiwa
alam penyebab banjir yang hanya diketahui 6,3 responden. Kondisi ini menggambarkan petugas penanggulangan bencana pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Aceh Timur belum memiliki pengetahuan yang memadai sebagai petugas.
Universitas Sumatera Utara
Pemahaman tentang bencana sebagai suatu gangguan serius disruption terhadap orang dan sistem penghidupan dari sebuah komunitas sosial yang dihasilkan
dari kerentanan terhadap satu atau kombinasi beberapa ancaman hazards yang melibatkan hilangnya kehidupan dan atau harta benda pada skala yang melampaui
kapasitas untuk mengatasinya merupakan hal yang mendasar untuk diketahui oleh petugas penanggulangan bencana. Melalui pemahaman tentang bencana secara umum
serta bencana banjir khususnya merupakan bagian penting untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara penanggulangan bencana banjir.
5.1.2 Kebijakan dan Panduan Petugas dalam Menghadapi Bencana Banjir
Hasil penelitian tentang kebijakan dan panduan bahwa dari 5 pernyataan yang diajukan ditemukan aspek yang paling tinggi dilakukan petugas adalah peran dalam
penyusunan draf rencana penanggulangan bencana banjir yang dilakukan oleh 65,6 petugas, sedangkan aspek kebijakan dan panduan paling rendah dilakukan petugas
adalah dalam penyusunan panduan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar dalam keadaan darurat akibat banjir yang hanya dilakukan 25,0 responden. Hasil tersebut
menggambarkan bahwa petugas penanggulangan bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Timur memiliki keterbatasan
dalam proses penyusunan kebijakan dan menyusun panduan dalam penanggulangan bencana banjir. Peran petugas paling nyata terlihat dalam proses penyusunan rencana
kerja, sedangkan dalam penyusunan kebijakan lain seperti penyusunan prosedur tetap, penetapan tempat evakuasi serta panduan pemenuhan kebutuhan dasar saat terjadi
bencana banjir hanya dilakukan oleh petugas yang mempunyai jabatan struktural
Universitas Sumatera Utara
pada badan penanggulangan bencana daerah. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa peran petugas pada aspek operasional lebih banyak dibandingkan pada aspek
manajemen.
5.1.3 Rencana Tanggap Darurat dalam Menghadapi Bencana Banjir