c. Peramalan
Peramalan banjir dapat dilakukan dengan cara : a analisis hubungan hujan dengan banjir rainfall–runoff relationship, b metode perambatan banjir flood
routing. d.
Komunikasi Sistim komunikasi digunakan untuk kelancaran penyampaian informasi dan
pelaporan, dapat menggunakan radio komunikasi, telepon, faximile dan sarana lainnya.
e. Pemberitaan Banjir
Pemberitaan banjir dilakukan dengan sirine, kentongan atau sarana sejenis lainnya dari masing-masing pos pengamatan berdasarkan informasi dari Posko
Banjir. 2.2 Bencana Banjir
2.2.1 Pengertian Bencana Banjir
Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia MPBI dalam kamusnya, mendefinisikan bencana adalah suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam atau
karena ulah manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan, serta
melampaui kemampuan dan sumberdaya masyarakat untuk menanggulanginya MPBI, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Banjir adalah bencana musiman yang terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir adalah ancaman alam
yang paling sering terjadi dan paling banyak merugikan, baik dari segi kemanusiaan maupun ekonomi IDEP, 2007. Bencana banjir merupakan peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis Bakornas PB, 2008. Bencana banjir merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan
sering mengakibatkan kerugian jiwa, harta dan benda. Kejadian banjir tidak dapat dicegah, namun hanya dapat dikendalikan dan dikurangi dampak kerugian yang
diakibatkannya BPBD Kab. Aceh Timur, 2011.
2.2.2 Faktor-faktor Penyebab Bencana Banjir
Banjir didefinisikan sebagai tergenangnya suatu tempat akibat meluapnya air yang melebihi kapasitas pembuangan air di suatu wilayah dan menimbulkan kerugian
fisik, sosial dan ekonomi.Sumber-sumber banjir adalah Colombo, 2002 : a.
Curah hujan tinggi, baik di suatu kawasan maupun di hulu sungai b.
Luapan air sungai akibat tingginya curah hujan di hulu sungai c.
Runtuhnya bendungan d.
Naiknya air laut pasangrob e.
Tsunami
Universitas Sumatera Utara
Faktor kerentanan di suatu daerah juga akan mempengaruhi terjadinya banjir. Faktor kerentanan tersebut adalah sebagai berikut Promise Indonesia, 2009:
a. Prediksi yang kurang akurat mengenai volume banjir.
b. Rendahnya kemampuan sistem pembuangan air.
c. Turunnya kapasitas sistem pembuangan air akibat rendahnya kemampuan
pemeliharaan dan operasional. d.
Deforestasi, perusakan lapisan atas hutan dengan cara merubah penggunaan lahan secara permanen.
e. Turunnya permukaan tanah akibat turunnya muka air tanah pasangrob.
f. Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global.
UNESCO 2007, dari berbagai kajian yang telah dilakukan, banjir yang melanda daerah-daerah rawan, pada dasarnya disebabkan tiga hal, yaitu:
a. Kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang dan
berdampak pada perubahan alam. b.
Peristiwa alam seperti curah hujan sangat tinggi, kenaikan permukaan air laut, badai, dan sebagainya.
c. Degradasi lingkungan seperti hilangnya tumbuhan penutup tanah pada catchment
area, pendangkalan sungai akibat sedimentasi, penyempitan alur sungai dan sebagainya.
Banjir bukan hanya menyebabkan sawah tergenang sehingga tidak dapat dipanen dan meluluhlantakkan perumahan dan permukiman, tetapi juga merusak
fasilitas pelayanan sosial ekonomi masyarakat dan prasarana publik, bahkan menelan
Universitas Sumatera Utara
korban jiwa. Kerugian semakin besar jika kegiatan ekonomi dan pemerintahan terganggunya, bahkan terhentinya. Meskipun partisipasi masyarakat dalam rangka
penanggulangan banjir sangat nyata. terutama pada aktivitas tanggap darurat, namun banjir menyebabkan tambahan beban keuangan negara, terutama untuk merehabilitasi
dan memulihkan fungsi parasana publik yang rusak.
2.2.3 Upaya Penanggulangan Bencana Banjir