Upaya Dilakukan Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir

diperlukan latihan dan simulasi, apa yang harus dilakukan apabila mendengar peringatan, kemana dan bagaimana harus menyelamatkan diri dalam waktu tertentu, sesuai dengan lokasi dimana masyarakat sedang berada saat terjadinya peringatan. e. Parameter ke lima yaitu: mobilisasi sumber daya. Sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia SDM, maupun pendanaan dan sarana – prasarana penting untuk keadaan darurat merupakan potensi yang dapat mendukung atau sebaliknya menjadi kendala dalam kesiapsiagaan bencana alam. Karena itu, mobilisasi sumber daya menjadi faktor yang krusial.

2.1.3 Upaya Dilakukan Kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan berubahnya tata kehidupan masyarakat. Upaya kesiapsiagaan dilakukan pada saat bencana mulai teridentifikasi akan terjadi, kegiatan yang dilakukan antara lain BNPB, 2008: 1. Pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap unsur pendukungnya. 2. Pelatihan siagasimulasigladiteknis bagi setiap sektor penanggulangan bencana SAR, sosial, kesehatan, prasarana dan pekerjaan umum. 3. Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan 4. Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumberdayalogistik. 5. Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu guna mendukung tugas kebencanaan. Universitas Sumatera Utara 6. Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini early warning 7. Penyusunan rencana kontinjensi contingency plan 8. Mobilisasi sumber daya personil dan prasaranasarana peralatan

2.1.4 Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir

Ada beberapa tahapan kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi bencana banjir yaitu sebagai berikut a. Tahap Sebelum Terjadi Banjir Kegiatan yang dilakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bahaya banjir meliputi: a penyebarluasan peraturan perundang- undanganinformasi-informasi baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Daerah berkaitan dengan masalah banjir, b pemantauan lokasi- lokasi rawan kritis secara terus menerus, c optimasi pengoperasian prasaranan dan sarana d penyebarluasan informasi daerah rawan banjir, ancaman bahaya dan tindakan yang harus diambil oleh masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, e peningkatan kesiapsiagaan organisasi dan menejemen pengendalian banjir dengan menyiapkan dukungan sumberdaya yang diperlukan dan berorientasi kepada pemotivasian individu dalam masyarakat setempat agar selalu siap sedia mengendalikan ancaman bahaya, f persiapan evakuasi ke lokasi yang lebih aman. g penyediaan bahan-bahan banjiran untuk keadaan darurat seperti karung plastik, bronjong kawat, dan material-material pengisinya seperti pasir, batu dan disediakan pada lokasi yang diperkirakan rawankritis. h penyediaan peralatan berat backhoeexcarator, truk, buldozer, dan lain-lain dan Universitas Sumatera Utara 1 Bahaya I Siaga I Merah Ditetapkan sesuai dengan kondisi sungai Terus Menerus Maks 1 jam Sirene, Kentongan, atau yang sejenis 2 Bahaya II Siaga II Kuning Ditetapkan sesuai dengan kondisi sungai I jam Maks 3 jam Sirene, Kentongan, atau yang sejenis 3 Bahaya III Siaga III Hijau Ditetapkan sesuai dengan kondisi sungai 2 jam Maks 6 jam Sirene, Kentongan, atau yang sejenis Sumber : SDC 2009 . Tabel 2.1 Tingkat Siaga dan Pemberitaan Banjir Selang Waktu Pengamatan GawarPemberitaan Selang Waktu Isyarat No Tingka t Bahaya Tingkat Siaga Tinggi Jagaan Air Sungai disiapsiagakan pada lokasi yang strategis, sehingga sewaktu-waktu mudah dimobilisasi SDC, 2009. b. Saat Terjadi Banjir Kegiatan yang dilakukan dititik beratkan pada : 1. Penyelenggaraan piket banjir disetiap POSKO 2. Pengoperasian Flood Warning System: a pemantauan tinggi muka air dan debit air pada setiap titik pantau, b melaporkan hasil pemantauan pada saat mencapai tingkat siaga kepada DinasInstasi terkait, untuk diinformasikan pada masyarakat sesuai dengan Prosedur Operasi Standar Banjir, selengkapnya tingkat siaga dan pemberitaan bencana banjir dapat diperiksa pada Tabel 2.1 sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara c. Peramalan Peramalan banjir dapat dilakukan dengan cara : a analisis hubungan hujan dengan banjir rainfall–runoff relationship, b metode perambatan banjir flood routing. d. Komunikasi Sistim komunikasi digunakan untuk kelancaran penyampaian informasi dan pelaporan, dapat menggunakan radio komunikasi, telepon, faximile dan sarana lainnya. e. Pemberitaan Banjir Pemberitaan banjir dilakukan dengan sirine, kentongan atau sarana sejenis lainnya dari masing-masing pos pengamatan berdasarkan informasi dari Posko Banjir. 2.2 Bencana Banjir

2.2.1 Pengertian Bencana Banjir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kota Langsa Menghadapi Bencana Di Kota Langsa

0 0 18

Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kota Langsa Menghadapi Bencana Di Kota Langsa

0 0 2

Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kota Langsa Menghadapi Bencana Di Kota Langsa

1 1 18

Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kota Langsa Menghadapi Bencana Di Kota Langsa

0 1 35

Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kota Langsa Menghadapi Bencana Di Kota Langsa

0 1 5

Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kota Langsa Menghadapi Bencana Di Kota Langsa

0 0 36

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesiapsiagaan Petugas dalam Menghadapi Bencana Banjir - Pengaruh Sumber Daya Organisasi terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana Menghadapi Bencana Banjir di Kabupaten Aceh Timur

2 24 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Sumber Daya Organisasi terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana Menghadapi Bencana Banjir di Kabupaten Aceh Timur

0 0 13

PENGARUH SUMBER DAYA ORGANISASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN PETUGAS PENANGGULANGAN BENCANA MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KABUPATEN ACEH TIMUR T ESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 17

KESIAPSIAGAAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TERHADAP PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KABUPATEN GOWA

0 1 99