Uji Autokorelasi Model dan Teknik Analisis Data

menunjukkan bahwa data model empiris yang diestimasi tidak terdapat heterokedastisitas.

3.5.4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbal karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data crosssection atau silang waktu, masalah atokorelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : a. Uji Durbin_Watson b. Uji Lagrange Multiplier c. Uji Statistik Q: Box-Pierce dan Ljung Box d. Uji Breusch – Godfrey. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umun digunakan. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi Universitas Sumatera Utara tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4 – du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positip. 3. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatip. 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau Dw terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.Ghozali, 2001. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang telah dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data.

4.1. Deskripsi Umum Hasil Penelitian

Deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel yang meliputi nilai mean, standar deviasi, maksimum, minimun dan kondisi masing-masing variabel baik independen maupun dependen adalah sebagai berikut :

4.1.1. Nilai Mean, Standar Deviasi, Maksimum, Minimum dari masing- masing Variabel

Tabel 4.1. Deskripsi Data Penelitian Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tobins `Q 54 -2,00 9,00 2,0000 2,29848 Divpay 54 -17,00 299,00 27,8889 44,22228 BVDAR 54 0,00 6,00 1,1296 1,15000 Manajerial 54 0,00 1,00 0,4074 0,49597 Valid N listwise 54 Berdasarkan data pada tabel, 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta mempunyai indikasi perusahaan yang tumbuh karena rata-rata nilai Tobins Q di atas satu. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai rata-rata sebesar 27,8889 dengan standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata - ratanya Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 27 72

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Jasa Di Bursa Efek Jakarta

8 60 69

Hubungan Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)

0 31 100

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 104

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 13 140

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 22