pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen dividend payout. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan dengan Hipotesis sinyal yang
menyatakan bahwa perusahaan yang tumbuh dan berkualitas akan membayar dividen yang lebih tinggi Miller Rock 1985 dalam Jogiyanto, Hartono,
1999.
4.4.2. Pembahasan Atas Pengujian Hipotesis 2 Dua
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis 2, penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan
struktur modal perusahaan. Dan diperoleh bahwa pengaruhnya positif dan cukup signifikan.
Hal ini ditandai dengan nilai signifikan-t sebesar 0,037 yang lebih kecil dari 0,05 dengan nilai koefisien beta positif, yakni 0,189. Variabel pertumbuhan
perusahaan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kebijakan dividen sebesar 0,632 atau 63,2 .
Hasil ini dapat menjawab Hipotesis 1 seperti diuraikan dalam Bab 2 sebelurnnya, yakni terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap
kebijakan struktur dengan indikator book value of debt to asset. Hasil pengujian ini tidak mendukung penelitian Smith and Watts 1992
dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang cukup signifikan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan struktur
modal. Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Gaver and Gaver 1993
Universitas Sumatera Utara
yang membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh negatif yang cukup signifikan terhadap kebijakan struktur modal.
Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Gul 1999 yang membuktikan, bahwa pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh negatif yang cukup signifikan
terhadap kebijakan struktur modal.
4.4.3. Pembahasan Atas Pengujian Hipotesis 3 Tiga
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis 3, penelitian ini memperoleh hasil bahwa interaksi antara variabel independen pertumbuhan
perusahaan dengan variabel moderating kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan. Dan diperoleh bahwa pengaruhnya positif
dan cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan nilai signifikan-t sebesar 0,003 yang lebih kecil dari 0,05, dengan nilai koefisien beta positif, yakni 5,238.
Dari hasil uji determinasi R Square dengan dimasukkannya variabel kepemilikan manajerial ditemukan bahwa variabel pertumbuhan pemisahaan
mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen kebijakan dividen sebesar 0,551 atau 55,1 .
Dari hasil koefisien uji determinasi dapat diketahui bahwa dengan dimasukkannya variabel moderating “kepemilikan manajerial” ternyata
berpengaruh terhadap hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan R Square pada
pengujian hipotesis 3 = 0,551 dan R Square pada pengujian Hipotesis 1 = 0,522. Kontribusi pengaruhnya positif sebesar 0,029 atau 2,9 .
Universitas Sumatera Utara
4.4.4. Pembahasan Atas Pengujian Hipotesis 4 Empat