perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta, resiko bisnisnya. Dengan kata lain mereka berpendapat bahwa nilai suatu
perusahaan tergantung semata-mata pada laba yang dihasilkan oleh aktivanya bukan pada bagaimana laba tersebut dibagikan diantara pembayaran dividen
dengan laba yang ditahan. Bird in the Hand Theory yang diajukan Gordon dan Limner 1963, mengemukakan bahwa ada hubungan antara nilai perusahaan
dengan kebijakan dividen. Mereka mengemukakan bahwa nilai perusahaan akan dimaksimumkan oleh rasio pembayaran dividen yang tinggi, karena investor
menganggap bahwa resiko dividen tidak sebesar resiko kenaikan nilai modal. Dengan kata lain investor lebih menyukai keuntungan dalam bentuk dividen
daripada keuntungan yang diharapkan dari kenaikan nilai modal. Hal ini dapat dipahami mengingat keuntungan dalam bentuk dividen lebih real untuk diterima.
2.4. Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Divides dan Struktur Modal dalam Agency Theory
Agency theory muncul dilatarbelakangi oleh adanya konflik kepentingan antara para manajer perusahaan, pemegang saham, dan bondholders. Para manajer
turut memiliki saham di perusahaan, melakukan pembiayaan dari sumber yang berbeda, yakni dari utang dan ekuitas, dan pembayaran dividen untuk mengurangi
biaya yang timbul akibat adanya agency conflict. Agency cost akan meningkat akibat conflict of interest antara pemegang
saham dengan manajer atau antara pemegang saham dengan bondholder. Peningkatan dari agency cost cenderung disebabkan karena manajer hanya
Universitas Sumatera Utara
mementingkan dirinya sendiri. Mereka menggunakan dana orang lain untuk meningkatkan kekayaannyakepentingannya. Disamping itu, peningkatan agency
cost akibat pendanaan melalui utang yang memberikan keuntungan bagi stockholder karena mereka akan menggantikan suatu proyek yang beresiko rendah
dengan proyek yang mempunyai resiko lebih tinggi, Jensen dan Meckling, 1976 atau untuk menolak proyek yang mempunyai suatu positive net present value jika
manfaatnya akan diterima oleh bondholder Myers, 1977. Levy dan Samat 1988:7 seperti yang dikutip Wahidahwati 2001
mengklasifikasikan potensi konflik antara pemegang saham dengan manajer dalam tiga tipe utama yaitu :
1. Manajer mungkin akar menggunakan somber daya perusahaan bagi
kepentingan pribadinya atau melakukan ekspansi yang tidak sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
2. Manajer kemungkinan mempunyai horison waktu yang lebih pendek dibanding
pemegang saham, sebagai akibatnya manajer mungkin akan menyukai proyek- proyek investasi dengan jangka waktu pengembalian pendek dibandingkan
dengan
yang memiliki jangka waktu pengembalian panjang, karena hal ini berkaitan dengan kecepatan promosi jabatan mereka.
3. Manajer dan pemegang saham kemungkinan mempunyai penilaian yang
berbeda atas risiko. Oleh karena tujuan principastockholder dan manajer tidak sama, maka
Universitas Sumatera Utara
stockholder akan membuat pengeluaran yang akan membatasi kegiatan manajer. Sebagai tambahan, manajer akan terikat pada suatu peraturan yang akan
membatasi kegiatannya yang menyimpang. Ada beberapa cara untuk mengurangi biaya agensi agency cost, yakni :
Pertama, agency cost akan berkurang, jika manajer perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan, karena kepentingan manajer akan sama
dengan kepentingan pemilik saham Jensen dan Meckling, 1976. Walaupun manajer meningkatkan kepemilikannya di perusahaan, personal wealth mereka
akan kurang diversifikasi. Dengan demikian peningkatan kepemilikan saham diperusahaan akan mengontrol agency cost.
Kedua agency cost dapat juga dikurangi dengan cara meningkatkan Dividend Payout, sehingga tidak cukup free cash flow untuk mendanai investasi mereka dan
kemudian manajer akan berusaha untuk mendapatkan dana dari luar dalam bentuk utang Rozeff, 1982; Easterbrook; 1984. Pembayaran dividen lebih besar
meningkatkan kesempatan untuk mengeluarkan ekuitas baru. Ketika ekuitas baru dikeluarkan, maka Para manajer akan diawasi oleh security and exchange
commission, dan investment banker. Pengawasan ini akan mempengaruhi para manajer untuk mempertahankan diri dengan bertindak demi kepentingan
pemegang saham. Bagaimanapun, penggunaan dividen tidak akan menimbulkan agency cost. Rozeff 1982 menyatakan bahwa pembayaran dividen yang lebih
tinggi itu mengurangi konflik kepentingan antara para manajer dan pemegang saham dan ditemukan bukti bahwa ada hubungan antara pertumbuhan,
profitabilitas, dan dividen. Risiko bisnis yang lebih besar membuat hubungan
Universitas Sumatera Utara
antara profitabilitas sekarang dengan yang diharapkan semakin pasti. Ketiga
Keempat, dengan adanya institutional investor sebagai pengawas. MohD et al 1998 mengatakan bahwa distribusi saham antara institutional investor outside
investor dan pemegang saham minoritas dapat mengurangi agency cost, sebab kepemilikan mereka yang mayoritas dapat digunakan untuk memonitor para
manajer. , untuk mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan menggunakan
utang yang lebih banyak Jensen dan Meckling, 1976. Penggunaan utang yang lebih besar akan mengurangi konflik antara manajer dan stockholder. Penggunaan
utang akan mengurangi kelebihan cash flow dalam perusahaan dan juga akan mengurangi pemborosan yang dilakukan oleh manajer Jensen, et.al, 1992 ;
Jensen, 1986. Tetapi hal ini akan menimbulkan konflik kepentingan yang baru yaitu konflik kepentingan antara bondholder dan stockholder.
Friend and Lang 1988 menemukan bahwa struktur modal mempunyai hubungan negatif dengan managerial ownership. Ini menunjukkan bahwa
penggunaan utang akan semaikin berkurang seiring dengan meningkatnya kepemilikan manajerial di dalam perusahaan. Pendapat ini didukung oleh
Jensen et al 1992. Sedangkan menurut Agrawal dan Mendelker 1987, Kim dan Sorensen 1986 dan Mehran 1992 kepemilikan manajerial pada perusahaan
yang varian returnnya meningkat, lebih besar daripada perusahaan yang varian returnnya rendah. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara kepemilikan manajerial dan debt ratio. Mohd, et al 1998, Bathala, et al. 1994 menemukan bahwa struktur kepemilikan saham oleh pihak eksternal
Universitas Sumatera Utara
institusional ownership dan kepemilikan saham oleh pihak internal managerial ownership mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif
dengan debt ratio.
2.5. Kerangka Pemikiran 2.5.1. Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Dividen