Kerangka Pemikiran 1. Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Dividen

institusional ownership dan kepemilikan saham oleh pihak internal managerial ownership mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif dengan debt ratio. 2.5. Kerangka Pemikiran 2.5.1. Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Dividen Free cash flow diperoleh dari hasil operasi perusahaan yang tidak diperlukan untuk mendanai proyek yang mempunyai net present value yang benilai positif. Dengan demikian keberadaan free cash flow dapat menjadi sinyal bahwa perusahaan itu tidak melakukan investasi atau dengan kata lain tidak melakukan pertumbuhan. Jensen 1986 mengemukakan bahwa agency cost berhubungan dengan free cash flow, yakni para manajer akan tergoda untuk meningkatkan penghasilan tambahan atau untuk menggunakan free cash flow pada investasi yang tidak optimal atau pada proyek yang mempunyai negatif net present value. Pasar merespon kondisi ini dan menghukum perusahaan yang mempunyai free cash flow ini dengan membebankan tingkat bunga yang tinggi Jensen can Mecling, 1976. Manajer dapat mengurangi agency cost akibat adanya . free cash flow dengan melakukan kontrak atau komitmen yang memaksanya untuk melakukan pembayaran tunai secara berkala. Satu jenis kontrak yang memerlukan pembayaran tunai yang berkala adalah utang. Jensen 1986 meramalkan bahwa perusahaan dengan free cash flow yang lebih tinggi lebih sering menggunakan utang yang lebih tinggi dibandingkan ekuitas dalam keputusan struktur modalnya. Hal ini menyebabkan ada hubungan positif antara Universitas Sumatera Utara free cash flow dengan leverage Terdapat suatu hubungan yang negatif antara free cash flow dan pertumbuhan perusahaan. Jika pertumbuhan perusahaan tinggi, berarti perusahaan mempunyai lebih banyak proyek dengan net present value positive yang tersedia. Arus kas yang dihasilkan oleh operasi diperlukan untuk mendanai proyek ini, dan para manajer akan lebih sedikit menggunakan uang pada cara yang tidak optimal. Salah satu jalan keluar untuk mengurangi agency cost pada perusahaan yang tingkat pertumbuhannya tinggi adalah dengan menggunakan suatu mekanisme tertentu. Mekanisme tersebut antara lain kebijakan utang atau kebijakan dividen yang dapat mendisiplinkan manajer dalam mengelola cash flow. Dengan kata lain, kesempatan tumbuh akan mengurangi free cash flow dan pembayaran dividen, pertumbuhan perusahaaan yang tinggi akan menyebabkan pembayaran dividen yang lebih rendah. Sebagai tambahan, perusahaan yang tumbuh diharapkan untuk membayar dividen lebih rendah sebab perusahaan yang tidak mempunyai kesempatan investasi yang menguntungkan diharuskan untuk membayar dividen yang lebih tinggi daripada digunakan untuk investasi yang mempunyai negative net present value Broth and Watts, 1992 2.5.2. Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Struktur Modal Perusahaan yang tumbuh akan menggunakan utang yang lebih sedikit untuk mengatasi conflict of interest antara debtholder dan stockholder. Jika konflik tersebut dikendalikan., maka perusahaan kemungkinan akan mengurangi investasi dalam proyek yang mempunyai nilai net present value yang positif Smith dan Watt, 1992. Konflik akan muncul iika manajer mengutamakan Universitas Sumatera Utara kepentingan stockholder dengan cara memindahkan kemakmuran dari debtholder ke pemegang saham. Bertindak atas nama pemegang saham, para manajer dapat memanipulasi klaim dari debtholder dengan mengurangi investasi, meningkatkan pembayaran dividen Keown, 2003. Masalah under investment akan timbul dengan adanya utang yang mempunyai resiko, manajer akan bertindak untuk kepentingan pemegang saham, mereka tidak akan menanamkan dana pada proyek yang memiliki positive net present value karena hasil dari proyek tersebut hanya untuk melakukan pembayaran atas utang yang mereka lakukan. Oleh karena utang memerlukan cash outgoes yang konsisten dan reward dari proyek tersebut hanya dapat direalisir jika seluruh utang dilunasi, maka perusahaan yang tumbuh akan cenderung untuk menggunakan utang yang lebih rendah Laver dan Gave,-, 1993 ; Smith dan Waits, 1992. Perusahaan yang tidak tumbuh akan menggunakan utang untuk membiayai kesempatan investasinya. Sebaliknya, perusahaan yang tumbuh akan berusaha untuk menghindari penggunaan utang. Oleh karena itu, perusahaan yang tumbuh akan mempunyai utang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tumbuh. 2.5.3. Kepemilikan Manajerial, Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Perusahaan Kepemilikan manajerial akan membuat para manajer melakukan strategi yang akan meningkatkan harga saham dan pembayaran dividen. Oleh karena itu akan lebih sedikit kemungkinan adanya problem underinvestment. Jika manajer mempunyai saham dalam perusahaan, maka mereka akan meningkatkan nilai Universitas Sumatera Utara perusahaan untuk jangka waktu panjang. Oleh karena itu, ada lebih sedikit kemungkinan para manajer yang mengadopsi strategi yang mendorong ke arah pemberian imbalan jangka pendek kepada pemegang saham. Mereka akan bcrusaha untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham dengan cara melakukan kebijakan yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini menyebabkan hubungan yang negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan struktur modal dan kebijakan dividen akan diperkuat dengan adanya kepemilikan manajerial. Berdasarkan telaah literatur di atas, maka dapat dikembangkan suatu kerangka penelitian yang digambarkan dalam bentuk diagram skematik sebagai berikut : Gambar 2.1. Kerangka Penelitian Variable Independen Pertumbuhan Perusahaan Variable Dependen Kebijakan Dividen Variable Dependen Kebijakan Struktur Modal Variable Moderating Kepemilikan Manajerial Universitas Sumatera Utara

2.6. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 27 72

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Jasa Di Bursa Efek Jakarta

8 60 69

Hubungan Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)

0 31 100

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 104

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 13 140

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 22