Kebijakan Struktur Modal TINJAUAN PUSTAKA

perusahaan yang optimal. Keown, 2003 mengemukakan beberapa langkah yang perlu diikuti dalam menentukan besarnya rasio pembagian dividen pada kebijakan dividen residual ; 1. menentukan anggaran barang modal yang optimal, 2. menentukan junlah modal yang dibutuhkan untuk membelanjai anggaran tersebut, 3. Sedapat mungkin menggunakan laba yang ditahan untuk memenuhi komponen penyertaan modal, 4. Membayar dividen, jika laba yang tersedia lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk mendukung anggaran modal yang optimal. Keown, 2003, juga mengemukakan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen, diantaranya adalah : 1. kendala atas pembagian dividen 2. peluang investasi 3. ketersediaan dan biaya dari sumber modal alternative 4. pengaruh kebijakan dividen terhadap biaya ekuitas perusahaan

2.2. Kebijakan Struktur Modal

Struktur modal merupakan isu kontroversional dalam manajemen keuangan. Sejumlah hipotesis yang berbeda muncul dalam penentuan struktur modal yang paling optimal. Hipotesis yang dikemukan Modligiani dan Miller 1961 menyatakan bahwa struktur modal itu relevan. Mereka berpendapat bahwa ada struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal berasal dari Universitas Sumatera Utara penyeimbangan tax saving dari pemakaian utang terhadap biaya kebangkrutan Keown, 2003. Pendapat penyeimbangan ini memprediksi suatu hubungan positif antara securability of assets and debt. Teori struktur modal menjelaskan bagaimana pengaruh keputusan pembelanjaan terhadap nilai perusahaan atau biaya modal perusahaan. Dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, ternyata keputusan struktur modal tidak relevan. Tetapi dalam keadaan ada pajak, Modligiani dan Miller 1961 membuktikan bahwa penggunaan utang akan memberikan manfaat, yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena beban bunga dapat dikurangkan dari perhitungan income tax. Meskipun demikian, Modligiani dan Miller 1961 tidak berpendapat bahwa perusahaan seharusnya menggunakan utang sebanyak-banyaknya, karena ada ketidaksempurnaan pasar modal, seperti adanya biaya kebangkrutan dan perubahan biaya utang kalau proporsi utang makin besar. Dalam hal ini penggunaan utang sebanyak-banyaknya mungkin tidak akan menghasilkan struktur modal yang optimal. Modligiani dan Miller 1961 berpendapat bahwa perusahaan perlu bekerja pada target debt ratio, yaitu struktur modal dianggap terbaik atau optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang memaksimumkan nilai perusahaan atau meminimumkan biaya modal perusahaan. Dalam teori, struktur modal yang optimal adalah suatu struktur dimana biaya marginal marginal real cost dari masing-masing somber pembelanjaan adalah sama. Biaya riil real cost yang dimaksud adalah jumlah biaya eksplisii dan implisit. Hingga saat ini sulit bagi para peneliti untuk menentukan suatu struktur modal yang paling tepat. Dan Universitas Sumatera Utara hingga saat ini, pembicaraan mengenai struktur modal masih cenderung bersifat teoritis. Perusahaan menganalisis sejumlah faktor yang kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan. Struktur modal yang ditargetkan target capital structure adalah bauran atau paduan dari utang, saham preferen, dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya. Target struktur modal ini selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada setiap saat dibenak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur modal yang ditargetkan tersebut. Jika tingkat utang yang sesungguhnya dibawah target, mungkin perlu diadakan ekspansi dengan melakukan pinjaman, sedangkan jika rasio utang melampaui target, maka kemungkinan perlu dilakukan penjualan saham. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara resiko dan tingkat pengembalian, penambahan utang memperbesar resiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko yang makin tinggi akibat membesarnya utang cenderung akan menurunkan harga saham, walaupun akan meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dalam menentukan struktur modal perusahaan, manajemen juga mempertimbangkan analisis subjektif judgment bersama dengan analisis kuantitatif. Atmaja 2002 dalam bukunya menjelaskan tentang berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan tentang struktur modal. Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Resiko Bisnis perusahaan. Resiko bisnis adalah resiko yang berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara proyeksi tingkat pengembalian atas ekuitas ROE dan suatu perusahaan dimasa yang akan datang dengan mengasumsikan bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakan utang. Makin besar resiko bisnis perusahaan, maka semakin rendah utang yang optimal. 2. Posisi Pajak perusahaan. Bunga adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan deductible expense, dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak yang tinggi. Karena itu semakin tinggi tarif pajak, maka semakin besar keuntungan dari penggunaan utang. 3. Fleksibilitas keuangan. Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang masuk akal dalam keadaan yang kurang menguntungkan. 4. Stabilitas penjualan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil mungkin akan lebih gampang memperoleh pinjaman yang mengakibatkan biaya tagihan tetapnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai tingkat penjualan yang tidak stabil. 5. Struktur Aktiva. Apabila perusahaan mempunyai aktiva yang dapat digunakan sebagai agunan kredit, maka perusahaan tersebut cenderung menggunakan banyak utang. 6. Leverage Operasi. Jika yang lain dianggap sama, maka perusahaan dengan leverage operasi kecil akan lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangannya, karena interaksi leverage operasi dan keuangan yang mempengaruhi penurunan penjualan terhadap laba operasi dan arus kas bersih Universitas Sumatera Utara secara keseluruhan. 7. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan. Jika perusahaan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi atau pesat terpaksa harus lebih banyak bergantung pada modal ekstemal. 8. Profitabilitas. Berdasarkan pengamatan, perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasinya menggunakan utang yang relatif kecil. 9. Sikap Manajemen. Dengan tidak adanya bukti bahwa struktur modal akan mempengaruhi harga saham, manajemen dapat menilai sendiri struktur modal yang tetap. 10. Sikap Pemberi Pinjaman. Sikap pemberi pinjaman sangat berpengaruh terhadap keputusan struktur modal. 11. Kondisi Pasar. Kondisi pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan pendek yang mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan yang optimal.

2.3. Kebijakan Dividen dan Struktur Modal dalam

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 27 72

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Jasa Di Bursa Efek Jakarta

8 60 69

Hubungan Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)

0 31 100

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 104

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 13 140

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 22