Namun disisi lain, banyaknya lemak tak jenuh didalam biodiesel memudahkan senyawa tersebut bereaksi dengan oksigen diatmosfer dan
terpolimerisasi. Bilangan Iod yang tinggi cenderung membentuk polimer dan membentuk deposit pada injektor nozel, cincin piston jika dipanaskan. Namun
demikian hasil uji mesin mengindikasikan bahwa reaksi terjadi secara signifikan hanya pada ester asam lemak yang mengandung 3 atau lebih ikatan rangkap.
Itulah sebabnya lebih baik membatasi kandungan ketidakjenuhan yang tinggi didalam biodiesel dibandingkan total ketidakjenuhan seperti yang dikatakan oleh
bilangan Iod Mittelbach, M.,2004.
2.8.5 Kadar Air
Kadar air merupakan ukuran untuk kebersihan bahan bakar. Jumlah air yang tinggi harus dihindari karena air dapat bereaksi dengan ester membentuk
asam lemak bebas, dan dapat mendorong pertumbuhan mikroba pada tangki penyimpanan yang dapat menyebabkan terbentuknya sendimen. Sendimen dapat
menyumbat saringan dan dapat berkontribusi pada pembentukan deposit pada injector dan kerusakan mesin lainnya. Jumlah sendimen pada biodiesel dapat
meningkat sepanjang waktu sebagaimana bahan bakar ini mengalami degradasi selama penyimpanan yang lama. Kadar air dalam minyak merupakan salah satu
tolak ukur mutu minyak. Makin kecil kadar air dalam minyak maka mutunya makin baik, hal ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya reaksi hidrolisis
yang dapat menyebabkan kenaikan kadar asam lemak bebas, kandungan air dalam bahan bakar dapat juga menyebabkan turunnya panas pembakaran, berbusa dan
bersifat korosif jika beraksi dengan sulfur karena akan membentuk asam Sitorus, P.,2011.
2.8.6 Bilangan Cetana
Bilangan cetana adalah ukuran kualitas penyalaan sebuah bahan bakar diesel dalam keadaan terkompresi. Bilangan cetana menunjukkan seberapa cepat
bahan bakar mesin diesel yang dapat diinjeksikan keruang bahan bakar agar terbakar secara spontan. Bilangan cetana dari minyak diesel konvensional
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi oleh struktur hidrokarbon penyusun. Normal parafin dengan rantai panjang mempunyai bilangan cetana lebih besar dari pada cylo paraffin,
iso paraffin, olefin dan aromatik. Bilangan cetana dari biodiesel juga sangat bervariasi. Methyl ester dari asam lemak palmitat dan stearat mempunyai bilangan
cetana hingga 75, sedangkan bilangan cetana untuk linoleat hanya mencapai 33. Semakin rendah bilangan cetana maka semakin rendah pula kualitas penyalaan
karena memerlukan suhu penyalaan yang lebih tinggi Hendartono, T.,2005.
2.8.7 Flash Point Titik Nyala
Flash point adalah temperatur terendah yang harus dicapai dalam pemanasan biodiesel untuk menimbulkan uap yang dapat terbakar dalam jumlah
yang cukup, untuk nyala atau terbakar sesaat disinggungkan dengan suatu nyala uap. Apabila flash point bahan bakar tinggi, akan memudahkan bahan bakar
tersebut karena bahan bakar tidak perlu disimpan pada temperatur rendah, sebaliknya jika flash point terlalu rendah, akan berbahaya karena menimbulkan
resiko tinggi bagi penyalaan, sehingga harus disimpan pada suhu rendah. Titik nyala atau flash point adalah suhu terendah dimana bahan bakar
dalam campurannya dengan udara akan menyala. Bila nyala tersebut terjadi secara terus menerus maka suhu tersebut dinamakan titik nyala fire point . Titik nyala
yang terlampau tinggi dapat menyebabkan keterlambatan penyalaan, sementara apabila titik nyala terlampau rendah akan menyebabkan timbulnya detonasi yaitu
ledakan-ledakan kecil yang terjadi sebelum bahan bakar masuk ruang bakar. Hal ini juga dapat meningkatkan resiko bahaya pada saat penyimpanan. Dengan
meningkatnya konsentrasi katalis maka akan meningkat Flash Point yang tinggi. Flash Point yang tinggi akan memudahkan penanganan dan penyimpanan bahan
bakar, dan tidak perlu disimpan dalam suhu yang terlalu rendah Mukhibin.,2010. Flash Point yang terlalu rendah akan berbahaya, berisiko tinggi bagi penyalaan
sehingga harus disimpan pada suhu terendah Hardjono, A.,2000.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Spesifikasi Biodiesel Jarak Pagar Dibandingkan Minyak Diesel BBM
Sifat Minyak
Biodiesel Minyak Diesel
BBM Densitas gcm
3
pada 20
o
C 0,879
0,841
Titik Nyala
o
C 191
80
Bilangan Cetana Cetana Number 51
47,8 – 59
Kekentalan mm
2
s pada 30
o
C 4,84
3,6
Abu bersulfat 0,014
1,0 – 1,2 ppm sulfur
Bilangan netralisasi mg KOHg 0,24
-
Gliserin total
0,088 -
Gliserin bebas 0,015
-
Fosfat ppm 17,5
-
Metanol 0,06
-
Sumber : Foidl et al. cit. Manurung 2005 dan Lele 2005
Untuk menguji hasil penelitian terhadap biodiesel minyak jarak pagar apakah sudah
sesuai dengan
standard biodiesel
sehingga layak
untuk digunakandikonsumsi sebagai pengganti bahan bakar diesel, yang semakin lama
semakin berkurang yang dapat menyebabkan dunia prihatin karena cadangan minyak bumi semakin menipis, standard biodiesel dan standard mutu solar dapat
dilihat seperti tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
2.9 Persyaratan Kualitas Biodiesel