3. Sampel diaduk dengan kecepatan konstan menggunakan thermometer agar suhunya merata untuk menghindari terbentuknya endapan.
4. Amati suhu thermometer, suhu dimana bacaan skala thermometer tidak dapat dilihat merupakan titik kabut Could Point dari sampel yang
diamati. 5. Alat uji titik kabut dapat dilihat pada lampiran C gambar 11
3.8 Pengujian Kadar Air
Tujuan pengujian kadar air ini adalah untuk mengukur kandungan air yang masih ada dalam biodiesel.
Alat yang digunakan : Mettler Toledo DL 32 Karl Fischer Coulometer Prosedur Kerja :
1. Isi “Buku Pemakaian” alat Mettler Toledo DL 32 Karl Fischer Coulometer.
2. Isikan Molecular Sieve ke dalam rongga pada bagian dalam tutup Vessel. 3. Isikan 1 ampul 5 ml katolie pada bagian dalam cell.
4. Isikan anolie pada bagian luar cell ketinggian anolie berada diatas katolie.
5. Hubungkan stop kontak pada sumber listrik yang stabil 220 V. Tekan tombol ON pada alat Mettler Toledo DL 32 Karl Fischer Coulometer.
6. Tekan tombol “Run”. 7. Pilih “method 1” dan tekan tombol “F3 OK”.
8. Alat akan melakukan “Pretitration”, tunggu sampai pretitration selesai dimana alat berada dalam keadaan Stand By.
9. Tunggu sampai alat menunjukkan “Drift 10”. 10. Kemudian tekan tombol “F3 Sampel”.
11. Masukkan “Mix Time” sesuai kebutuhan dan tekan tombol “F3 OK”. 12. Masukkan sampel dengan menggunakan syringe bersih, dimana sample
yang berada dalam syringe tersebut telah diketahui beratnya dan tekan
Universitas Sumatera Utara
tombol “F3 OK”. 13. Pada saat berlangsung “Mix Time” tekan tombol “F1 Sampel”.
14. Masukkan nilai berat sampel yang telah ditimbang tersebut lalu tekan tombol “F3 OK”.
15. Tunggu sampai hasil analisa keluar lalu dicatat hasil analisanya. 16. Jika telah selesai tekan tombol “F3 OK” maka alat akan berada dalam
keadaan Stand By, ulangi pengerjaan dengan contoh yang lain. 17. Untuk mematikan alat tekan tombol “reset” dan tekan tombol “ONOFF”
pada bagian belakang alat. 18. Pengujian kadar air dapat dilihat pada lampiran C gambar 12
3.9 Pengujian Flash Point
Tujuan pengujian adalah untuk mengukur Titik Nyala Flash Point dimana suhu terendah bahan bakar dapat terbakar ketika beraksi dengan udara.
Alat yang digunakan : Koehler Model K-16270 Prosedur kerja :
1. Isi wadah sampel pada flash point dengan sampel yang akan dianalisa. 2. Pasang thermometer standard pada alat Flash Point pada tempatnya.
3. Sambungkan alat hodle dengan arus listrik 220 V dengan menekankan ke posisi 1.
4. Tekan tombol ONOFF keatas pada bagian bawah alat flash point. 5. Putar tombol temperature perlahan-lahan hingga posisi panas yang
dikehendaki. 6. Hubungkan selang pipa gas ke tabung gas elpiji.
7. Sambungkan stop kontak motor sitter dengan arus listrik 220 V, maka motor akan berputar.
8. Buka kran perlahan-lahan dan hidupkan apinya dan atur besar api sesuai yang dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
9. Amati perubahan panas pada thermometer setiap kenaikan satu sampai dengan dua derajat Celsius, buka lubang penyulut api dengan memutar
tuas penyulut api. Lakukan terus menerus sampai panas minyak menyambar api dan lihat suhu pada thermometer maka diketahuilah suhu
Flash Point dari sampel tersebut. 10. Bila sudah diketahui suhu Flash Point, matikan kran gas tekan tombol OFF
pada pemanas Flash Point dan matikan motor Flash Point dengan mencabut stop kontak.
11. Biarkan dingin wadah sampel Flash Point suhu kamar lalu cuci dengan deterjen dan keringkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian reaksi transesterifikasi minyak jarak pagar ini menghasilkan metil eter asam lemak yang sering disebut dengan FAME Fatty Acid Methyl
Ester. Proses transesterifikasi dilakukan dengan mempergunakan minyak jarak pagar 50 gr, katalis PSS 8 dengan suhu 120
C. Hasil percobaan ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar. Oleh karena itu
dilakukan analisa karakteristik biodiesel untuk mengetahui apakah biodiesel yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
4.1 `Transesterifikasi Minyak Jarak Pagar