mempengaruhi kelancaran aliran bahan bakar didalam filter, pompa dan injector Mittelbach, M and Remschmidt, C.,2004
Titik kabut dipengaruhi oleh bahan baku biodiesel. Semakin rendah nilai titik kabut , biodiesel semakin bagus digunakan pada daerah yang suhunya rendah
Gerpen, B.,2004. Pada hasil penelitian sebelumnya nilai Cloud point 1 C dan
1,5 C,
hal ini
menunjukkan masih
terdapat pada
biodiesel campuran
monogliserida, digliserida dan trigliserida yang besar yang menunjukkan masih terdapat kandungan airnya. Pada standart Biodiesel Indonesia nilai Cloud Point
maks 18 C, dengan berkurangnya nilai viscositas akan menurunkan nilai Cloud
Point. Pour point adalah titik suhu terendah dimana bahan bakar masih dapat
mengalir. Pour point yang tinggi akan menyebabkan mesin sulit dihidupkan pada suhu rendah. Titik Tuang adalah temperature terendah yang masih memungkinkan
bahan bakar masih dapat mengalir atau temperatur dimana bahan bakar mulai membeku atau mulai berhenti mengalir, dibawah titik tuang bahan bakar tidak
dapat lagi mengalir karena terbentuknya kristal yang menyumbat aliran bahan bakar. Untuk daerah bersuhu rendah, bahan bakar dipersyaratkan tidak membeku.
Titik tuang yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan pada pengaliran bahan bakar. Titik tuang ini dipengaruhi oleh derajat ketidakjenuhan angka iodium,
jika semakin tinggi ketidakjenuhan maka titik tuang akan semakin rendah dan juga dipengaruhi oleh panjangnya rantai karbon, jika semakin panjang rantai
karbon maka titik tuang akan semakin tinggi.
2.8.4 Bilangan Iod
Bilangan Iod pada biodiesel menunjukkan tingkat kejenuhan senyawa penyusun
biodiesel. Disatu
sisi, keberadaan
senyawa lemak
tak jenuh
meningkatkan performasi biodiesel pada suhu rendah, karena senyawa ini memiliki titik leleh melting point yang lebih rendah sehingga berkorelasi dengan
titik kabut cloud point dan titik tuang pour point yang juga rendah Knote, G.,2005.
Universitas Sumatera Utara
Namun disisi lain, banyaknya lemak tak jenuh didalam biodiesel memudahkan senyawa tersebut bereaksi dengan oksigen diatmosfer dan
terpolimerisasi. Bilangan Iod yang tinggi cenderung membentuk polimer dan membentuk deposit pada injektor nozel, cincin piston jika dipanaskan. Namun
demikian hasil uji mesin mengindikasikan bahwa reaksi terjadi secara signifikan hanya pada ester asam lemak yang mengandung 3 atau lebih ikatan rangkap.
Itulah sebabnya lebih baik membatasi kandungan ketidakjenuhan yang tinggi didalam biodiesel dibandingkan total ketidakjenuhan seperti yang dikatakan oleh
bilangan Iod Mittelbach, M.,2004.
2.8.5 Kadar Air
Kadar air merupakan ukuran untuk kebersihan bahan bakar. Jumlah air yang tinggi harus dihindari karena air dapat bereaksi dengan ester membentuk
asam lemak bebas, dan dapat mendorong pertumbuhan mikroba pada tangki penyimpanan yang dapat menyebabkan terbentuknya sendimen. Sendimen dapat
menyumbat saringan dan dapat berkontribusi pada pembentukan deposit pada injector dan kerusakan mesin lainnya. Jumlah sendimen pada biodiesel dapat
meningkat sepanjang waktu sebagaimana bahan bakar ini mengalami degradasi selama penyimpanan yang lama. Kadar air dalam minyak merupakan salah satu
tolak ukur mutu minyak. Makin kecil kadar air dalam minyak maka mutunya makin baik, hal ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya reaksi hidrolisis
yang dapat menyebabkan kenaikan kadar asam lemak bebas, kandungan air dalam bahan bakar dapat juga menyebabkan turunnya panas pembakaran, berbusa dan
bersifat korosif jika beraksi dengan sulfur karena akan membentuk asam Sitorus, P.,2011.
2.8.6 Bilangan Cetana