Ψ
re,V
= 1.2 untuk pengangkuran pada beton retak dengan
penulangan ujung ≥ Ø12 mm.
Ψ
re,V
= 1.4 untuk pengangkuran pada beton retak dengan
penulangan ujung a ≤ 100 mm.
Untuk angkur multiple atau angkur dalam satu grup, jarak minimum angkur harus diperhatikan. Angkur yang tidak memenuhi jarak minimum akan mengalami
kerusakan yang berlapis seperti pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Efek grup angkur
2.7 Besi Beton
2.7.1 Definisi dan Komposisi Besi Beton
Penelitian dalam tesis ini menggunakan penghubung geser dari besi beton. Maka itu penulis membahas sedikit mengenai besi beton, jenis – jenisnya, dan juga
komposisinya terlebih dahulu. Besi beton biasa dikenal dengan baja tulangan beton, merupakan baja yang
berbentuk bulat sebagai fillet pada penampang beton dengan bahan dasar terbuat dari
Universitas Sumatera Utara
billet. Bahan baku dari billet ini sendiri adalah tua, skrap, serta bahan penolong seperti
kokas, grafit, lime, ferro alloys yang dilebur dengan berbagai metode. Bahan penolong tadi digunakan untuk mendapatkan unsur carbon C, Si silicon, Mn Mangan yang
akan sangat berpengaruh pada kualitas besi beton. Besi beton ini adalah sejenis logam yang kini banyak digunkana didalam
pembuatan gedung-gedung, rumah, pabrik dan lain sebagainya. Dimana sifat besi beton ini sangat kuat untuk menahan hasil coran, cetakan dan bersifat ulet.
2.7.2 Jenis Besi Beton
Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi 2 dua jenis yaitu:
1. Baja tulangan beton polos Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan beton berpenampang
bundar dengan permukaan rata dimana permukaan sekelilingnya tidak bersirip disingkat BjTP, seperti pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Besi Beton Polos SNI 10 mm 2. Baja tulangan beton sirip.
Universitas Sumatera Utara
Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk memanjang yang
dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton disingkat BjTS, seperti
pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Besi beton ulir Beberapa bentuk baja tulangan beton sirip, yaitu:
a. Jenis Bambu Bamboo type. Tulangan jenis ini memiliki sirip-sirip seperti pada ruas-ruas pohon
bambu, seperti pada Gambar 2.13.
Gambar 2.13 Baja tulangan beton sirip jenis bamboo b. Jenis tulangan ikan Fish bone type
Tulangan jenis ini memiliki sirip-sirip seperti pada ruas-ruas ikan, dapat dilihat pada Gambar 2.14.
Gambar 2.14 Baja tulangan beton sirip jenis tulangan ikan
Universitas Sumatera Utara
c. Jenis sirip curam Tor type Tulangan jenis ini memiliki sirip-sirip yang curam, seperti pada Gambar
2.15.
Gambar 2.15 Baja tulangan beton sirip jenis sirip curam
2.7.3 Persyaratan Mutu