Faktor Predisposisi Predisposing factor Faktor Pemungkin Enabling factor Faktor Penguat Reinforcing factor

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat. 2. Respon terpimpin Guide Response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat kedua. 3. Mekanisme Mechanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis. 4. Adopsi Adoption Adopsi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. 2.7.Faktor Terjadinya Perilaku Green Notoatmodjo,2005 menganalis bahwa kesehatan itu dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Sedangkan perilaku itu sendiri khususnya perilaku kesehatan dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga faktor yaitu :

2.7.1. Faktor Predisposisi Predisposing factor

Yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain : - Pengetahuan - Sikap - Kepercayaan - Keyakinan - Nilai-nilai Universitas Sumatera Utara - Tradisi, dsb

2.7.2. Faktor Pemungkin Enabling factor

Yaitu faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan, misalnya : - Puskesmas - Posyandu - Rumah sakit - Tempat pembuangan air - Tempat pembuangan sampah - Tempat olahraga - Makanan bergizi - Uang - Dan sebagainya

2.7.3. Faktor Penguat Reinforcing factor

Yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang- kadang, meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya. Misalnya : - Ada anjuran dari orang tua, guru, toga, toma, sahabat, dll. Secara sistematis, perilaku menurut green itu dapat digambarkan sebagai berikut : B = F Pf, Ef, Rf Universitas Sumatera Utara B : Behavior F : Fungsi Pf : Predisposising factor Ef : Enabling factor Rf : Reinforcing factor 2.8.Kebiasaan Minum Susu Kebiasaan makan Suhardjo, 1989 adalah cara seseorang atau sekelompok orang memilih pangan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh sosial budaya, fisiologi dan psikologi. Kebiasaan makan dipengaruhi perilaku seseorang terhadap makanan yang dikonsumsi. Konsumsi pangan merupakan jumlah pangan yang dimakan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu. Ditinjau dari aspek gizi, tujuan mengkonsumsi pangan adalah untuk memperoleh sejumlah zat gizi yang diperlukan tubuh. Menurut Harper et al. 1985, tiga faktor yang terpenting yang mempengaruhi kebiasaan makan individu baik pada tingkat keluarga maupun masyarakat adalah ketersediaan pangan, pola sosial budaya dan faktor-faktor pribadi seperti pendidikan dan pengetahuan gizi.

2.8.1. Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan