2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
2.6.2. Domain Perilaku
Tiga tingkat ranah perilaku yaitu pengetahuan knowledge, sikap attitude, tindakan Notoatmodjo, 2003.
a Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dsb.
Pengetahuan dibagi atas 6 tingkatan, diantaranya : 1.
Tahu Know Tahu diartikan hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya : tahu bahwa buah jeruk banyak mengandung vitamin C, penyakit demam berdarah ditularkan melalui nyamuk Aedes
Aegypti,dan sebagainya. Untuk mengetahui dan mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
2. Memahami Comprehension
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan
secara benar tentang objek yang diketahuinya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Aplikasi Application
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada
situasi yang lain. 4.
Analisis Analysis Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan,
kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahuinya.
5. Sintetis Synthesis
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan
yang dimiliki. Dengan kata lain, sintetis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang sudah ada.
6. Evaluasi Evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat Notoatmodjo, 2003.
b Sikap
Menurut Notoatmodjo 2003 sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Allport 1954
menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok : 1.
Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek.
Universitas Sumatera Utara
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude.dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan
emosi memegang peranan penting. Menurut Purwanto 1999, sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai
kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu obyek. Ciri-ciri sikap adalah : 1.
Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungannya dengan obyeknya. Sifat ini
membedakannya dengan sifat-sifat biogenetic seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dank arena itu pula
sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat- syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.
3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu
terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dirumuskan
dengan jelas. 4.
Obyek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
5. Sikap mempunyai segi mot dan segi-segi perasaan. Sikap inilah yang
membedakan sikap dari kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
Universitas Sumatera Utara
Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula bersikap negative. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan
obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negative terhadap kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu Purwanto,1999.
Sikap dibedakan atas beberapa tingakatan : 1.
Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan objek. 2.
Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3.
Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4.
Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
c Tindakan
Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam satu tindakan Overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendorong atau situasi kondisi yang memungkinkan. Tindakan dibedakan atas beberapa tingakatan,yaitu :
1. Persepsi perception
Universitas Sumatera Utara
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat.
2. Respon terpimpin Guide Response
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat kedua.
3. Mekanisme Mechanism
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis. 4.
Adopsi Adoption Adopsi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik.
2.7.Faktor Terjadinya Perilaku
Green Notoatmodjo,2005 menganalis bahwa kesehatan itu dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Sedangkan perilaku
itu sendiri khususnya perilaku kesehatan dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga faktor yaitu :
2.7.1. Faktor Predisposisi Predisposing factor