Pentingnya Susu untuk Kesehatan Kebutuhan gizi anak usia sekolah

ini, vitamin D berperan sebagai koenzim pada proses pengubahan piruvat menjadi asetil-KoA sebelum memasuki siklus Krebs. Sementara itu vitamin A, besi, seng dan iodium diketahui berperan membantu proses pertumbuhan. Penelitian di India dan Thailand menunjukkan bahwa intervensi dengan zat gizi makro energi, protein dan lemak dapat memperbaiki pertumbuhan anak sekolah yang mengalami kekurangan gizi. Beberapa program penanggulangan kekurangan zat gizi makro juga dilakukan dengan mengombinasikannya dengan pemberian vitamin A Hadi, dkk, 2000, besi Angeles, dkk, 1993 dan Seng Smith, dkk, 1999. Hadi dan kawan-kawan mengungkapkan bahwa suplementasi vitamin A secara selektif dapat memperbaiki pertumbuhan linear anak sekolah yang menderita serum retinol rendah.

2.4. Pentingnya Susu untuk Kesehatan

Susu tercantum dalam slogan Empat Sehat Lima Sempurna. Minum susu adalah penting karena susu merupakan pangan yang kaya akan zat gizi yang dibutuhkan tubuh terutama pada masa pertumbuhan. Susu merupakan sumber kalsium, fosfor, vitamin B, dan protein yang sangat baik. Mutu protein susu setara dengan protein daging dan telur. Protein susu sangat kaya akan lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta mempertahankan substansi tubuh seperti enzim, hormon, jaringan-jaringan organ dan otot serta membantu proses metabolisme tubuh. Vitamin B di dalam susu yakni kelompok vitamin B kompleks berguna untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu penyediaan energi tubuh. Universitas Sumatera Utara Kandungan kalsium dan fosfor dalam susu sangat penting untuk memelihara serta menguatkan gigi dan tulang mencegah osteoporosiskerapuhan tulang . Membiasakan minum susu sejak usia anak-anak sampai lanjut usia adalah penting untuk menjaga kekuatan tulang Khomsan, 2004. Sering muncul kekhawatiran bahwa minum susu dapat menimbulkan intoleransi laktosa yang mengakibatkan diare. Disadari bahwa 60 bangsa Asia memang menderita lactose-intolerance karena enzim laktase di dalam tubuh rendah sehingga mengalami kesulitan untuk mencerna susu. Namun, bila susu selalu muncul sebagai salah satu menu harian di meja makan, tubuh akan semakin terlatih sehingga orang dapat minum susu tanpa harus menderita diare. Susu memang mengandung lemak, sehingga banyak orang dewasa menghindari minum susu agar tidak gemuk. Ketakutan tersebut tidak beralasan karena berdasarkan penelitian kandungan lemak dalam susu tidak membahayakan kesehatan. Parodi telah mengidentifikasi potensi komponen lemak pada susu sapi sebagai senyawa anti- kanker. Komponen lemak tersebut, antara lain adalah asam linoleat terkonjugasi, spingomielin, asam butirat, dan eter lipid.

2.5. Kebutuhan gizi anak usia sekolah

Williams 1993 menyatakan bahwa anak usia 7-12 tahun masuk dalam kategori praremaja. Pada periode ini pertumbuhan berjalan terus walaupun tidak secepat waktu bayi. Pada umumnya kelompok usia ini mempunyai kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan kesehatan anak balita, namun nafsu makan mereka cenderung menurun, sehingga konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang Universitas Sumatera Utara dibutuhkan Notoatmodjo, 1997. Menurut Berg 1986, anak umur 7-12 tahun biasanya banyak melakukan aktivitas diluar rumah, sehingga sering melewatkan waktu makan. Anak yang tergolong dalam usia sekolah memerlukan makanan yang hampir sama dengan yang dianjurkan untuk anak pra sekolah. Namun karena pertambahan berat badan dan banyaknya aktivitas yang mereka lakukan maka dibutuhkan porsi yang lebih besar Pudjiadi, 1997. Menurut Apriadji 1986, golongan usia 10-12 tahun kebutuhan energinya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan golongan usia 7-9 tahun karena pada usia 10-12 tahun mereka mengalami pertumbuhan lebih cepat terutama penambahan tinggi badan. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI 2005, kebutuhan gizi pada anak usia 10-12 tahun berbeda antara laki-laki dan perempuan terutama kebutuhan akan zat besi. Anak perempuan membutuhkan zat besi yang lebih banyak daripada anak laki-laki. Hal tersebut disebabkan karena pada usia tersebut anak perempuan biasanya sudah mulai haid sehingga memerlukan zat besi yang lebih banyak. Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk anak usia sekolah berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI 2005 adalah seperti dalam tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan untuk Anak Usia Sekolah Zat Gizi Usia 7-9 tahun Usia 10-12 tahun Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Energi Kkal 1800 1800 2050 2050 Protein gr 45 45 50 50 Kalsium mg 600 600 1000 1000 BesiFe mg 10 10 13 20 Vitamin A RE 500 500 600 600 Vitamin C mg 45 45 50 50 Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan RI tahun 2005

2.6. Perilaku