Uji Antagonisme Bakteri Antijamur terhadap Beberapa Isolat Fusarium Pengamatan Mikroskopis Fusarium spp. setelah Uji Antagonisme Uji Patogenitas Fusarium spp. pada Benih Tomat

Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian USU. Fungi patogen dengan kode Fusarium sp. 2 dan Fusarium sp. 10 merupakan hasil isolasi dari tanaman famili solanaceae terong. Isolat Fusarium spp. diremajakan pada media PDA dan diinkubasi selama 7 hari pada suhu 28-30 o C. Benih tomat yang digunakan adalah benih tomat yang diperoleh dari toko pertanian di kota Medan.

3.4 Isolasi dan Identifikasi Fungi Patogen

Isolasi fungi patogen dilakukan dengan cara meletakkan irisan daun dan buah yang terserang penyakit pada media PDA, kemudian diinkubasi pada suhu 28-30 o C selama 48 jam. Fungi yang diperoleh kemudian dibuat biakan murni pada media PDA. Identifikasi fungi dilakukan berdasarkan ciri-ciri morfologi secara makroskopis Permana Kusmiati 2007 dan secara mikroskopis Pitt Hocking 1997.

3.5 Uji Antagonisme Bakteri Antijamur terhadap Beberapa Isolat Fusarium

Sebanyak 10 isolat bakteri antijamur diremajakan di media NA selama 48 jam pada suhu 28-30 o C. Daya hambat bakteri antijamur dalam menghambat beberapa isolat Fusarium diuji secara in vitro dalam cawan Petri Lampiran 1. Biakan Fusarium diambil dari bagian hifa yang masih muda dan ditumbuhkan di bagian tengah media MHA. Biakan tersebut diinkubasi selama 72 jam pada suhu 28-30 o C. Suspensi bakteri antijamur dengan konsentrasi 10 8 selml standar McFarland dinokulasikan sebanyak 10 μl pada cakram yang diletakkan pada bagian tepi media MHA dan dilakukan hal yang sama pada bagian tepi yang berlawanan. Biakan diinkubasi pada suhu 28-30 o C selama 7 hari. Daya hambat ditentukan berdasarkan zona hambat yang terbentuk di sekitar koloni jamur. Pengamatan daya hambat dilakukan selama 7 hari. Universitas Sumatera Utara

3.6 Pengamatan Mikroskopis Fusarium spp. setelah Uji Antagonisme

Pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan cara mengamati ujung miselium pada daerah zona hambat fungi patogen. Ujung miselium fungi patogen yang tumbuh pada permukaan media PDA dipotong berbentuk block square, kemudian diletakkan pada objek glass Lampiran 1. Abnormalitas pertumbuhan miselium fungi patogen yang diamati berupa pembengkokan ujung miselium, miselium pecah, berbelah, miselium bercabang, miselium lisis dan miselium tumbuh kerdil Lorito et al. 1993.

3.7 Uji Patogenitas Fusarium spp. pada Benih Tomat

Biakan Fusarium diremajakan pada media PDA selama 7 hari dengan suhu 28-30 o C. Selanjutnya diinokulasikan pada 100 ml media PDB dan diinkubasi pada suhu 28- 30 o C selama 10 hari. Suspensi biakan Fusarium ≈10 7 konidiaml dicampurkan dengan 500 g campuran tanah dan kompos steril nisbah 3:1 Lampiran 1 pada nampan plastik berukuran 30 cm x 20 cm x 10 cm. Pada setiap nampan ditanam 30 benih tomat dan ditutup dengan plastik. Perlakuan kontrol yaitu benih tomat tanpa pemberian suspensi biakan Fusarium yang ditanam pada media tanah dengan komposisi yang sama. Benih tomat yang mengalami rebah kecambah diamati selama 30 hari setelah tanam HST. Persentase rebah kecambah dihitung dengan membagi jumlah kecambah yang rebah dari jumlah seluruh kecambah yang tumbuh Lampiran 2.

3.8 Pengujian Pengaruh Bakteri Antijamur terhadap Pertumbuhan Benih Tomat