bakteri AW 10 sebesar 48.28. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9 berikut :
Gambar 9. Persentase pengurangan rebah kecambah setelah diinokulasikan Fusarium
sp. 2 dengan bakteri antijamur Pengurangan rebah kecambah dapat disebabkan karena bakteri antijamur
menghasilkan senyawa penghambat fungi patogen dan interaksi antara benih dengan bakteri antijamur dalam menghambat pertumbuhan fungi patogen. Organisme yang
berperanan sebagai agen kontrol biologis berinteraksi dengan organisme lain sebagai induk semang host yaitu melalui tiga cara: parasitisme menggunakan sumber nutrisi
dari induk semang, kompetisi dalam hal tempat dan nutrisi dan antibiosis dengan zat hasil metabolit yang berefek terhadap induk semang. Interaksi secara antibiosis
seperti menghasilkan enzim ekstraseluler yang bersifat amilolitik, pektinolitik, proteolitik, dan selulolitik Gholib Kusumaningtyas 2006.
4.7 Pertambahan Tinggi, Berat Kering dan Jumlah Daun Kecambah Tomat
Rata-rata tinggi benih yang diberi perlakuan mengalami pertambahan tinggi lebih besar dibandingkan dengan kontrol negatif 7.4 cm. Pada Gambar 10 terlihat
benih mengalami penambahan tinggi pada minggu pertama hingga minggu keempat. Benih yang mengalami penambahan tinggi paling besar adalah benih dengan
perendaman bakteri AW 10 yaitu sebesar 13.72 cm. Sementara benih dengan penambahan tinggi terendah adalah KM 02 sebesar 6.85 cm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Tinggi kecambah setelah diinokulasikan Fusarium sp. 2 dengan bakteri antijamur
Penambahan tinggi benih yang direndam bakteri antijamur bisa disebabkan karena bakteri antijamur memacu pertumbuhan benih, sehingga benih lebih tinggi
dibandingkan dengan benih tanpa diberi perendaman bakteri antijamur. Bakteri tanah yang bersifat non patogen dapat memacu pertumbuhan tanaman dengan menghasilkan
vitamin dan fitohormon yang dapat memperbaiki pertumbuhan akar tanaman dan meningkatkan serapan hara Glick, 1995.
Pada pengamatan jumlah daun pada minggu keempat, tidak terlihat adanya perbedaan jumlah daun dari setiap perlakuan. Jumlah daun yang terbentuk sampai
akhir pengamatan adalah 2-5 helai. Umumnya daun pada benih tomat mulai muncul pada 3-4 Minggu Setelah Tanam dengan jumlah daun 4-5 helai Edi Bobihoe 2010.
Selain pengamatan rebah kecambah, tinggi kecambah, jumlah daun, pada pengamatan minggu terakhir juga dilakukan pengukuran berat kering kecambah. Hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada Gambar 11 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11. Berat kering kecambah setelah diinokulasikan Fusarium sp. 2 dengan
bakteri antijamur Dari Gambar 11 dapat terlihat benih dengan perendaman bakteri antijamur KM
04 memiliki berat kering tertinggi yaitu 33 mg. Sementara berat kering terendah pada KM 01 yaitu 3.24 mg. Benih dengan perendaman isolat BS 02 tidak dapat teramati
pertambahan berat kering karena kemampuan bertahan benih dari Fusarium sp.2 tidak mencapai selama 4 minggu. Berat kering dari kontrol + sebesar 6.37 mg dan kontrol
- sebesar 11.7 mg. Benih dengan perendaman isolat AW 10 memiliki penambahan tinggi tertinggi namun memiliki berat kering yang rendah, ini dapat disebabkan karena
terganggunya sistem pembuluh xilem pada benih tomat sehingga mengurangi asupan nutrisi tanaman sehingga berat kering menjadi rendah. Menurut Agrios 1996, jamur
patogen penyebab rebah kecambah dapat menyerang xilem pada bagian yang terinfeksi sehingga menyebabkan rusaknya bagian yang terinfeksi. Xilem dapat
terganggu fungsinya dalam pengangkutan air yang dapat menurunkan aliran air melalui xilem sekitar 2 – 4 persen aliran air melalui batang yang tidak terinfeksi.
4.8 Reisolasi Fusarium spp. dari Benih Tomat