Daya Hambat Bakteri Antijamur terhadap Fusarium

Tabel 1 Perbedaan Warna Koloni dan Hifa Fusarium spp. No Jamur Patogen Warna Atas Koloni Warna Bawah Koloni Warna Hifa 1. F. lycopersicum putih ungu putih 2. F. oxysporum ungu ungu putih 3. Fusarium sp. 1 abu-abu abu-abu putih 4. Fusarium sp. 2 ungu putih putih 5. Fusarium sp. 10 putih putih putih 6. Fusarium sp. C2 putih putih putih Genus Fusarium adalah patogen tular tanah yang termasuk Hyphomycetes sub divisio Deuteromycotina. Jamur ini menghasilkan makrokonidia, mikrokonidia, dan klamidiospora Akhsan 1996. Sebagian besar jamur ini merupakan saprofit dalam tanah tetapi ada juga yang bersifat parasit. Jamur ini membentuk miselium bersekat dan dapat tumbuh dengan baik pada bermacam-macam medium agar yang mengandung ekstrak sayuran. Awalnya miselium tidak berwarna , semakin tua warna menjadi krem dan akhirnya koloni tampak mempunyai benang-benang berwarna. Pada miselium yang lebih tua terbentuk klamidospora. Jamur banyak membentuk mikrokonidium bersel satu, tidak berwarna, lonjong. Makrokonidium lebih jarang terdapat, berbentuk kumparan, bersekat dua atau tiga Semangun 2000.

4.2 Daya Hambat Bakteri Antijamur terhadap Fusarium

Hasil uji 10 isolat bakteri antijamur dengan 6 isolat Fusarium spp. menunjukkan kemampuan isolat bakteri yang bervariasi dalam menghambat jamur Fusarium. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya zona hambat yang bervariasi dari setiap isolat bakteri yang digunakan. Bentuk zona hambat yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Uji daya hambat bakteri antijamur dengan fungi patogen pengamatan pada hari ke tujuh, A bakteri S3T33-3 dengan Fusarium sp. 1 dan B bakteri S2T16-1 dengan Fusarium sp. 10 Zona hambat mulai terbentuk pada hari keempat. Variasi zona hambat yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Uji daya hambat bakteri antijamur terhadap Fusarium Isolat Jamur patogen Zona hambat mm hari ke - bakteri 4 5 6 7 S2T16-1 F. lycopersicum 3.00 8.01 8.04 - F. oxysporum 4.00 10.52 14.00 - Fusarium sp. 1 4.00 7.53 12.51 - Fusarium sp. 2 2.00 3.00 5.00 - Fusarium sp. 10 8.00 8.53 12.00 - Fusarium sp. C2 5.51 8.53 12.00 - S3T32-3 F. lycopersicum 5.00 7.00 13.54 - F. oxysporum 6.00 10.51 11.00 - Fusarium sp. 1 11.54 16.00 20.00 - Fusarium sp. 2 7.00 6.56 9.53 - Fusarium sp. 10 4.00 5.05 6.00 - Fusarium sp. C2 12.00 15.53 16.53 - S3T33-3 F. lycopersicum 3.52 5.00 7.00 - F. oxysporum 12.51 19.00 20.00 - Fusarium sp. 1 10.55 16.00 18.00 - Fusarium sp. 2 12.51 14.00 18.00 - Fusarium sp. 10 13.53 14.51 15.51 - Fusarium sp. C2 8.00 10.00 - - AW 02 F. lycopersicum 7.00 11.54 12.53 13.00 F. oxysporum 3.52 3.55 3.57 4.00 Fusarium sp. 1 2.51 4.01 4.05 Fusarium sp. 2 1.03 1.06 1.11 Fusarium sp. 10 4.00 6.58 7.00 7.04 Fusarium sp. C2 11.52 12.00 12.53 13.51 A B Universitas Sumatera Utara AW 08 F. lycopersicum 12.00 12.51 12.53 13.01 F. oxysporum 6.00 6.51 8.52 8.54 Fusarium sp. 1 7.51 8.00 9.53 10.00 Fusarium sp. 2 7.54 9.51 11.51 11.53 Fusarium sp. 10 2.56 8.00 12.00 13.02 Fusarium sp. C2 11.51 15.00 16.53 17.00 AW 10 F. lycopersicum 10.54 11.00 11.52 12.52 F. oxysporum 9.02 9.04 9.06 9.10 Fusarium sp. 1 7.54 8.00 9.56 10.00 Fusarium sp. 2 7.52 9.53 11.52 11.54 Fusarium sp. 10 2.54 8.00 12.02 13.00 Fusarium sp. C2 11.53 15.00 16.54 17.00 BS 02 F. lycopersicum 10.53 11.04 11.51 12.54 F. oxysporum 9.11 9.16 9.18 9.21 Fusarium sp. 1 13.51 18.51 20.53 25.01 Fusarium sp. 2 10.51 11.51 14.02 16.54 Fusarium sp. 10 17.02 17.52 17.54 19.02 Fusarium sp. C2 5.51 5.54 6.51 7.52 KM 01 F. lycopersicum 9.51 9.53 10.03 10.51 F. oxysporum 8.51 9.51 12.52 14.03 Fusarium sp. 1 13.51 14.51 15.5 Fusarium sp. 2 5.51 6.51 7.03 7.52 Fusarium sp. 10 1.03 1.51 1.53 2.02 Fusarium sp. C2 5.51 5.53 6.03 7.01 KM 02 F. lycopersicum 9.02 10.01 12.02 13.03 F. oxysporum 1.01 1.52 4.01 4.51 Fusarium sp. 1 19.51 20.01 21.02 21.51 Fusarium sp. 2 9.01 9.04 9.51 11.01 Fusarium sp. 10 14.01 17.51 19.01 22.03 Fusarium sp. C2 12.52 14.01 15.01 15.03 KM 04 F. lycopersicum 6.03 6.05 7.02 7.05 F. oxysporum 4.01 5.52 10.02 11.51 Fusarium sp. 1 4.03 5.51 7.51 9.01 Fusarium sp. 2 6.51 8.02 8.05 8.11 Fusarium sp. 10 1.08 1.51 2.51 - Fusarium sp. C2 3.51 4.04 9.07 - Isolat bakteri S2T16-1, S3T32-3 dan S3T33-3 memiliki kemampuan penghambatan hingga hari keenam. Isolat bakteri S2T16-1 memiliki zona hambat terbesar dalam menghambat Fusarium oxysporum sebesar 14.00 mm. Sementara bakteri S3T32-3 zona hambat terbesar dengan Fusarium sp. 1 sebesar 20 mm dan Universitas Sumatera Utara bakteri S3T33-3 zona hambat terbesar dalam menghambat Fusarium oxysporum sebesar 20 mm. Pada pengamatan hari ke tujuh, ke tiga isolat tersebut tidak lagi menunjukkan kemampuan dalam menghambat Fusarium patogen. Ini dapat dilihat dari zona hambat yang tidak dapat diamati lagi. Isolat bakteri AW 02, AW 08, AW 10, BS 02, KM 01, KM 02, dan KM 04 memiliki zona hambat hingga hari ketujuh. Isolat AW 02 zona hambat terbesar dalam menghambat Fusarium sp. C2 sebesar 13.51 mm. AW 08 zona hambat terbesar pada Fusarium sp. C2 sebesar 17 mm dan AW 10 zona hambat terbesar dengan Fusarium sp.C2 sebesar 17 mm. Untuk isolat BS 02 zona hambat terbesar dalam menghambat Fusarium sp.1 sebesar 25.01 mm. Isolat KM 01 zona hambat terbesar dengan F. oxysporum sebesar 14.03 mm, KM 02 pada Fusarium sp. 10 sebesar 22.03 mm dan KM 04 dalam menghambat F. oxysporum sebesar 11.51 mm. Zona hambat yang bervariasi menunjukkan kemampuan yang berbeda-beda dari masing-masing isolat dalam menghambat Fusarium. Hal ini dapat disebabkan karena senyawa antijamur yang dihasilkan oleh bakteri yang diujikan. Mekanisme penghambatan pertumbuhan oleh agen biokontrol terhadap jamur patogen tanaman dapat melalui antibiotik yang dihasilkan. Mikroba yang menghasilkan mekanisme antibiosis dianggap lebih tepat digunakan untuk menekan perkembangan patogen Wibowo 2001. Mikroba antagonis yang memiliki kemampuan antimikroba dapat menghasilkan senyawa antimikroba yang pada umumnya merupakan metabolit sekunder yang tidak digunakan untuk proses pertumbuhan Schlegel 1993, tetapi untuk pertahanan diri dan kompetisi dengan mikroba lain dalam mendapatkan nutrisi, habitat, oksigen, cahaya dan lain-lain. Senyawa antimikroba tersebut dapat digolongkan sebagai antibakteri atau antifungi Baker Cook 1974.

4.3 Efek Antijamur terhadap Hifa Fusarium spp.