5. Interpretasi Faktor
Interpretasi dipermudah dengan mengidentifikasi variabel yang muatannya besar pada faktor yang sama. Faktor tersebut kemudian bisa diinterpretasikan,
dinyatakan dalam variabel yang mempunyai muatan tinggi padanya. Manfaat lainnya di dalam membantu untuk membuat interpretasi ialah menge-plot variabel, dengan
menggunakan factor loading sebagai sumbu koordinat sumbu F1 dan F2. Variabel pada ujung atau akhir suatu sumbu ialah variabel yang mempunyai
high loading hanya pada faktor tertentu faktor F1 atau F2 oleh karena itu bisa menyimpulkan bahwa faktor tersebut terdiri dari variabel-variabel tersebut.
Sedangkan variabel yang dekat dengan titik asal perpotongan sumbu F1 dan F2 mempunyai muatan rendah low loading pada kedua faktor.
Variabel yang tidak dekat dengan sumbu salah satu faktor berarti berkorelasi dengan kedua faktor tersebut. Kalau suatu faktor tidak bisa dengan jelas didefinisikan
dinyatakan dalam variabel aslinya, seharusnya diberi label sebagai faktor tidak terdefinisikan atau faktor umum. Variabel-variabel yang berkorelasi kuat nilai factor
loading yang besar dengan faktor tertentu akan memberikan inspirasi nama faktor yang bersangkutan Supranto, 2004.
6. Menghitung Skor atau Nilai Faktor
Sebenarnya analisis faktor tidak harus dilanjutkan dengan menghitung skor atau nilai faktor, sebab tanpa menghitung pun hasil analisis faktor sudah bermanfaat
yaitu mereduksi variabel yang banyak menjadi variabel baru yang lebih sedikit dari variabel aslinya.
Universitas Sumatera Utara
Namun kalau tujuan analisis faktor untuk mencari variabel baru yang bebas satu sama lain, yang disebut faktor untuk dipergunakan dalam analisis multivariat
lainnya seperti analisis regresi linier berganda, maka perlu dihitung skornilai faktor bagi setiap responden Supranto, 2004
7. Memilih Surrogate Variables
Surrogate Variables adalah suatu bagian dari variabel asli yang dipilih untuk digunakan di dalam analisis selanjutnya. Pemilihan Surrogate Variables meliputi
sebagian dari beberapa variabel asli untuk dipergunakan di dalam analisis selanjutnya. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melakukan analisis lanjutan dan
menginterpretasikan hasilnya dinyatakan dalam variabel asli bukan dalam skor faktor. Dengan meneliti matriks faktor, kita bisa memilih untuk setiap faktor variabel dengan
muatan tinggi pada faktor yang bersangkutan Wibowo, 2006. Variabel tersebut kemudian bisa dipergunakan sebagai variabel pengganti atau
surrogate variables untuk faktor yang bersangkutan. Proses untuk mencari variabel pengganti akan berjalan lancar kalau muatan faktor factor loading untuk suatu
variabel jelas-jelas lebih tinggi daripada muatan faktor lainnya. Akan tetapi pilihan menjadi susah, kalau ada dua variabel atau lebih mempunyai muatan yang sama
tingginya. Di dalam hal seperti itu, pemilihan antara variabel-variabel ini harus didasarkan pada pertimbangan teori dan pengukuran sebagai contoh, mungkin teori
menyarankan bahwa suatu variabel dengan muatan sedikit lebih kecil mungkin lebih penting daripada dengan sedikit lebih tinggi Wibowo, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Demikian juga halnya, kalau suatu variabel mempunyai muatan sedikit lebih rendah akan tetapi telah diukur lebih telitiakurat, seharusnya dipilih sebagai
surrogate variable.
2.6 Kerangka Konsep Faktor yang memengaruhi akseptor KB