Uji Kelayakan III Uji Kelayakan IV

Tabel 4.7 Nilai Anti Image Matrices II Variabel Pengetah uan Jumlah Anak Keama nan IUD Keterse diaan IUD Tempat pelaya nan KB Petuga s Keseha tan Media informasi Biaya pemasan gan Dukunga n suami Pengetahuan 0,540 Jumlah Anak 0,493 Keamanan IUD 0,561 Ketersediaan IUD 0,697 Tempat pelayanan KB 0,494 Petugas kesehatan 0,739 Media informasi 0,612 Biaya pemasangan 0.585 Dukungan suami 0,498 Pada Tabel 4.7 menyatakan sejumlah angka yang berbentuk diagonal dari kiri atas ke kanan bawah yang menandakan besaran MSA sebuah variabel. Ada 3 tiga variabel yang mempunyai MSA di bawah 0,5, maka variabel yang memiliki nilai MSA terkecil akan dikeluarkan dari pemilihan variabel. Variabel yang mempunyai nilai MSA terkecil adalah jumlah anak 0,493, maka variabel jumlah anak dikeluarkan sehingga variabel berkurang menjadi 8 variabel.

4.2.3 Uji Kelayakan III

Pada uji kelayakan III terlihat nilai indeks KMO measure of sampling adequacy sebesar 0,539. Maka variabel dianggap dapat dianalisis lebih lanjut karena memiliki nilai KMO MSA di atas 0,5. Selain itu angka signifikansi pada Barlett’s Test adalah 0,000 jauh di bawah 0,05, menunjukkan bahwa kumpulan variabel memang signifikan untuk diproses. Setelah pemeriksaan terhadap nilai indeks KMO dan Barlett’s Test, maka dilakukan juga pemeriksaan terhadap nilai anti image matrice suatu uji yang Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan mempertimbangkan nilai MSA yang ditunjukkan oleh nilai diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Bila nilai MSA 0,5 maka variabel tersebut dikeluarkan dari sistem analisis. Tabel 4.8 Nilai Anti Image Matrices III Variabel Pengetahua n Keamana n IUD Ketersedi aan IUD Tempat pelayana n KB Petugas Kesehata n Media informasi Biaya pemasan gan Dukunga n suami Pengetahuan 0,349 Keamanan IUD 0,572 Ketersediaan IUD 0,681 Tempat pelayanan KB 0,501 Petugas kesehatan 0,612 Media informasi 0,676 Biaya pemasangan 0.722 Dukungan suami 0,504 Pada Tabel 4.8 menyatakan sejumlah angka yang berbentuk diagonal dari kiri atas ke kanan bawah yang menandakan besaran MSA sebuah variabel. Ada 1 satu variabel yang mempunyai MSA di bawah 0,5, maka variabel yang memiliki nilai MSA terkecil akan dikeluarkan dari pemilihan variabel. Variabel yang mempunyai nilai MSA terkecil adalah pengetahuan 0,349, maka variabel pengetahuan dikeluarkan sehingga variabel berkurang menjadi 8 variabel.

4.2.4 Uji Kelayakan IV

Pada uji kelayakan IV terlihat nilai indeks KMO measure of sampling adequacy sebesar 0,563. Maka variabel dianggap dapat dianalisis lebih lanjut karena memiliki nilai KMO di atas 0,5. Selain itu angka signifikansi pada Barlett’s Test adalah 0,000 jauh di bawah 0,05, menunjukkan bahwa kumpulan variabel memang signifikan untuk diproses. Universitas Sumatera Utara Setelah pemeriksaan terhadap nilai indeks KMO dan Barlett’s Test, maka dilakukan juga pemeriksaan terhadap nilai anti image matrice suatu uji yang dilakukan dengan mempertimbangkan nilai MSA yang ditunjukkan oleh nilai diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Bila nilai MSA Measure of Sampling Adequacy 0,5 maka variabel tersebut dikeluarkan dari sistem analisis. Tabel 4.9 Nilai Anti Image Matrices IV Variabel Keamanan IUD Ketersediaa n IUD Tempat pelayanan KB Petugas Kesehatan Media informasi Biaya pemasanga n Dukungan suami Keamanan IUD 0,656 Ketersediaan IUD 0,752 Tempat pelayanan KB 0,513 Petugas kesehatan 0,569 Media informasi 0,673 Biaya pemasangan 0.668 Dukungan suami 0,513 Pada Tabel 4.9 menyatakan sejumlah angka yang berbentuk diagonal dari kiri atas ke kanan bawah yang menandakan besaran MSA sebuah variabel. Pada uji kelayakan IV tidak ada lagi variabel yang mempunyai nilai MSA di bawah 0,5 sehingga semua variabel 7 variabel sudah dapat digunakan untuk analisis faktor selanjutnya

4.3 Proses Analisis Faktor II Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Analisis faktor yang memengaruhi rendahnya pemakaian alat kontrasepsi IUD (Intra Uteri Device) oleh ibu pasangan usia subur di Desa Sabungan Kecamatan Sungai kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2014

16 123 126

Analisis Faktor yang Memengaruhi Suami dalam Memilih Kontrasepsi Vasektomi di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

2 46 119

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Lahan Basah Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 35 110

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor KB tidak Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi

3 40 63

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 3 12

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 2 13

Pengaruh Budaya Akseptor KB terhadap Penggunaan Kontrasepsi IUD di Kecamatan Pantai labu Kabupaten Deli Serdang

0 1 9