2.1.2 Tujuan Keluarga Berencana
Kebijakan Keluarga Berencana KB bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran. Kebijakan KB ini
bersama-sama dengan usaha-usaha pembangunan yang lain selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Upaya menurunkan tingkat kelahiran
dilakukan dengan mengajak pasangan usia subur PUS untuk berkeluarga berencana. Sementara itu penduduk yang belum memasuki usia subur Pra-PUS diberikan
pemahaman dan pengertian mengenai keluarga berencana BKKBN, 2001.
2.1.3 Visi dan Misi Keluarga Berencana
Visi KB berdasarkan paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional adalah untuk mewujudkan ”Keluarga berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggungjawab, harmonis dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Visi “Keluarga berkualitas 2015 ″ dijabarkan dalam salah satu
misinya BKKBN, 2001.
2.2 Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan. Sedangkan Konsepsi adalah pertemuan antara sel telur sel wanita yang matang dan
sel sperma sel pria yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut. Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut
Universitas Sumatera Utara
diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menundamencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan mengakhiri kehamilan atau kesuburan
. Cara kerja kontrasepsi bermacam macam tetapi pada umumnya yaitu BKKBN,
2002 : 1. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
2. Melumpuhkan sperma. 3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
2.3 Kontrasepsi IUD
Intra Uterine Device 2.3.1 Pengertian IUD
Kontrasepsi IUD Intra Uterine Device merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil,
suntik dan kondom. Efektifitas metode IUD antara lain ditunjukkan dengan angka kelangsungan pemakaian yang tertinggi bila dibandingkan dengan metode tersebut
diatas. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari plastik elastik, dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas
dengan waktu penggunaan dapat mencapai 2-10 tahun, dengan metode kerja mencegah masuknya spermatozoa sel mani ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan
pencabutan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga medis dokter atau bidan terlatih, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi namun tidak boleh
dipakai oleh perempuan yang terpapar infeksi menular seksual BKKBN, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Jenis IUD