V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Data primer dikumpulkan dari dua lokasi berbeda yaitu tegakan akasia dan sengon. Data yang didapatkan digunakan untuk menduga potensi karbon di
kedua lokasi tersebut.
Gambar 2 Kondisi tegakan akasia A dan sengon B yang berdampingan
5.1.1 Potensi Volume Tegakan
Pengukuran pohon dilakukan untuk mendapatkan data diameter dan tinggi pohon. Berdasarkan data tersebut maka didapatkan volume tegakan setelah
dimasukan pada rumus volume. Hasil perhitungan potensi volume tegakan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Potensi volume tegakan akasia dan tegakan sengon umur 4 tahun di areal reklamasi batubara PT. Arutmin
Umur tahun
Jenis tegakan
Jarak tanam
m Luas
petak m
2
Jumlah pohon
N Kerapatan
Nha Volume
per hektar
m
3
ha Volume
per pohon
m
3
Diameter rata-rata
cm 4
Akasia 3x4
0,2 248
1240 68,16
0,055 7,25
4 Sengon
3x4 0,2
261 1305
20,78 0,016
3,65
Potensi volume tegakan akasia berbeda dengan potensi volume tegakan sengon. Potensi volume tegakan akasia adalah 68,16 m
3
ha, sedangkan pada tegakan sengon memiliki potensi volume 20,78 m
3
ha. Tabel 2 menunjukkan jumlah pohon pada tegakan sengon lebih besar dibandingkan dengan tegakan
akasia yaitu 248 pohon pada tegakan sengon dan 261 pohon pada tegakan akasia. Hal tersebut dapat terjadi karena pada tegakan sengon kebanyakan pohonnya
memiliki percabangan dibawah 1,3 m sehingga percabangannya tersebut dihitung sebagai individu pohon juga. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah pohon kedua
tegakan tersebut berbeda adalah jumlah kematian pohon yang berbeda-beda pada setiap tegakan.
Gambar 3 Potensi volume tegakan akasia dan sengon m
3
ha pada lahan pasca tambang batu bara PT. Arutmin
Jumlah pohon yang berbeda menyebabkan kerapatan pohonnya juga berbeda. Kerapatan pada tegakan akasia 1240 pohonha sedangkan pada tegakan
sengon kerapatannya lebih tinggi yaitu 1305 pohonha. Diameter rata-rata akasia lebih tinggi dibandingkan dengan diameter rata-rata sengon yaitu 7,25 cm
dibanding 3,65 cm. Hal tersebut menyebabkan volume per pohonnya juga memiliki nilai yang berbanding lurus dengan diameter rata-ratanya. Akasia
memiliki nilai volume per pohonnya yang lebih tinggi yaitu 0,055 m
3
sedangkan sengon volume per pohonnya 0,016 m
3
.
5.1.2 Potensi Biomassa Tegakan