Akasia Acacia mangium Willd

2.3 Akasia Acacia mangium Willd

Habitat terestrial, sebaran di Timur Laut Queensland Australia, Propinsi Barat Papua Nugini, Papua dan Pulau Maluku Timur, ketinggian tempat 500-1000 m dari permukaan laut, musim berbunga dan musim berbuah sepanjang tahun. Habitus pohon, tinggi 500 –700 cm. Daun majemuk, terdiri dari petiolus communis, foliolum, petiololus, panjang tangkai petiolus 5 cm, panjang helaian lamina 14 cm, lebar helaian lamina 3,5 cm ; sifat daun : bentuk daun circum scriptio lanset lanceolatus, pangkal daun basis folii runcing acutus, tepi daun margo folii rata integer, ujung daun apex folii runcing acutus, tulang daun nervatio sejajar rectinervis, daging daun kertas papyraceus, permukaan daun licin laevis, warna daun hijau tua. Diameter batang 50 cm, permukaan batang kulit menelupas, bentuk batang bulat teres, arah tumbuh batang tegak erectus, percabangan batang monopodial. Sistem perakaran tunggang radix primeria, bagian-bagian akar : pangkal akar collum, ujung akar apex radicis, batang akar corpus radicis, cabang- cabang akar radix lateral, serabut akar fibrilla radicalis, rambut-rambut akar pilus radicalis, tudung akar calyptra. Letak bunga diketiak daun flos lateralis, tipe bunga untai amentum, bentuk karangan bunga malai rata, simetris bunga polysimetris, warna bunga kuning. Tipe buah sejati tunggal kering, bentuk buah polong legumen, panjang 5 –7 cm., lebar 3 cm, warna hijau dan coklat tua, permukaan buah tipis, kaku, bagian-bagian buah : kulit luar testa, kulit dalamkulit ari tegmen. Bentuk biji bulat pipih, jumlah biji 7 –10 buah, diameter 0,5 cm, warna biji hitam, permukaan biji halus berkilap, bagian-bagian biji : kulit biji spermodermis, tali pusar funiculus, inti biji nucleus seminis. A. mangium memiliki berat jenis rata-rata 0,61 0,43 – 0,66, dengan kelas awet III dan kelas kuat II-III Mandang dan Pandit 1997. Kayu mangium baik dijadikan sebagai bahan baku pulp karena memiliki kadar selulosa tinggi, lignin sedang, pentosan rendah, ektraktif tinggi dan abu sedang Siagian et al. 1999. Akan tetapi pembuatan pulp dari kayu mengium ini perlu diperhatikan karena kadar ekstraktifnya tinggi.

2.4 Biomassa

Dokumen yang terkait

Perencanaan Lanskap Area Rekreasi Pada Lahan Pasca Tambang Batubara Di Pit 1 Mangkalapi PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, Kalsel

1 15 222

Perencanaan Lanskap Pasca Tambang Batubara PT Arutmin Indonesia untuk Ekowisata di Batulicin Kalimantan Selatan

10 27 208

Perencanaan reklamasi tambang batubara dalam kawasan hutan untuk pengembangan wilayah desa lingkar tambang (studi kasus PT Arutmin Indonesia tambang batulicin Kalimantan Selatan)

0 5 153

Studi Pertumbuhan Tanaman Revegetasi Pasca Tambang Batu Bara di PT Arutmin Indonesia Site Batulicin Kalimantan Selatan

0 5 38

Potensi Simpanan Karbon pada Tegakan Revegetasi Lahan Pasca Tambang PT Jorong Barutama Greston, Kalimantan Selatan.

0 8 35

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 6 86

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 14

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 2

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 3

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 15