Penentuan dan Pembuatan Petak Penelitian Pendugaan Biomassa Tegakan Pengambilan Contoh Tumbuhan Bawah dan Serasah Pengovenan

3.4 Prosedur Pengumpulan Data di Lapangan

3.4.1. Penentuan dan Pembuatan Petak Penelitian

Petak yang digunakan untuk penelitian adalah petak pada areal bekas tambang batu bara yang telah direklamasi dengan jenis sengon dan akasia. Pada areal tegakan Sengon dibuat 5 petak dengan ukuran 20 m x 20 m. Kemudian setiap sudut-sudut petak tersebut dibuat petak-petak kecil berukuran 2 m x 2 m untuk pengukuran biomasa tumbuhan bawah dan serasah. 20m 20 m 2 m 2 m Gambar 1 Petak penelitian pendugaan karbon akasia dan sengon di lahan pasca tambang Batu bara

3.4.2. Pendugaan Biomassa Tegakan

Pendugaan biomassa tumbuhan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan volume seperti yang diusulkan Brown 1997 namun dengan ada beberapa modifikasi mengenai pendugaan dan pengukuran biomassa. Perhitungan volume pohon rata-rata dengan melalui tahapan berikut : a. Pengukuran diameter dan tinggi pohon untuk mencari volume per pohon. b. Untuk mencari biomassa tegakan per hektar dicari dari volume rata-rata per hektar dan kerapatan kayunya. Yn = volume rata-rata per ha x Berat Jenis BJ Yn adalah biomassa per hektar, berat jenis pada Akasia adalah 0,61 dan berat jenis pada Sengon adalah 0,33 Mandang Pandit 1997

3.4.3 Pengambilan Contoh Tumbuhan Bawah dan Serasah

Pada setiap petak penelitian berukuran 2 m x 2 m dilakukan pengambilan contoh tumbuhan bawah yang meliputi semak belukar yang berdiameter batang kurang dari 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan atau gulma. Estimasi biomassa tumbuhan bawah dilakukan dengan mengambil bagian tanaman Hairiah Rahayu 2007. Selain pengambilan tumbuhan bawah, dilakukan pengambilan serasah dalam petak berukuran 2 m x 2 m tersebut kemudian langsung ditimbang di lapangan untuk mendapatkan berat basahnya.

3.4.3. Pengovenan

Pengovenan dilakukan pada suhu 105 ยบ C selama 48 jam. Berat contoh yang dikeringkan untuk bagian cabang, ranting, dan daun sebanyak berat basah contoh bila berat basahnya kurang dari 200 gram, sedangkan apabila berat basahnya lebih dari 200 gram maka berat basah yang digunakan yaitu sebanyak 200 gram Ismail 2005 dalam Irawan 2009. Bagian batang, bagian yang dikeringkan adalah perwakilan dari batang yang dekat dengan permukaan tanah bagian bawahpangkal, bagian tengah batang diameter batangnya peralihan antara diameter bagian batang bawah dengan bagian atas dan ujung batang bagian paling atas dari batang berdiameter paling kecil. 3.5 Analisis Data 3.5.1. Pengukuran biomassa tumbuhan bawah dan serasah

Dokumen yang terkait

Perencanaan Lanskap Area Rekreasi Pada Lahan Pasca Tambang Batubara Di Pit 1 Mangkalapi PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, Kalsel

1 15 222

Perencanaan Lanskap Pasca Tambang Batubara PT Arutmin Indonesia untuk Ekowisata di Batulicin Kalimantan Selatan

10 27 208

Perencanaan reklamasi tambang batubara dalam kawasan hutan untuk pengembangan wilayah desa lingkar tambang (studi kasus PT Arutmin Indonesia tambang batulicin Kalimantan Selatan)

0 5 153

Studi Pertumbuhan Tanaman Revegetasi Pasca Tambang Batu Bara di PT Arutmin Indonesia Site Batulicin Kalimantan Selatan

0 5 38

Potensi Simpanan Karbon pada Tegakan Revegetasi Lahan Pasca Tambang PT Jorong Barutama Greston, Kalimantan Selatan.

0 8 35

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 6 86

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 14

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 2

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 3

Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria), Akasia (Acacia mangium) dan Suren (Toona surenii) pada Tanah Marginal

0 0 15