Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis Madu

satu rempah-rempah yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh yaitu ekstrak minyak jintan hitam Nigella sativa. Ekstrak minyak jintan hitam ini sudah beredar bebas di masyarakat dengan sebutan habbatussauda. Ekstrak minyak jintan hitam yang beredar di masyarakat tersedia dalam bentuk minyak yang dibotolkan atau minyak yang dikapsulkan. Khasiat dari jintan hitam ini sudah dirasakan sangat baik oleh masyarakat dalam meningkatkan daya tahan tubuh, untuk melihat efek pada organ hati dan organ ginjal apakah bersifat toksik atau bersifat mencegah kerusakan, maka dilakukan penelitian untuk membuktikan khasiat jintan hitam secara ilmiah. Selain dipasarkan dalam bentuk murni, ekstrak minyak jintan hitam dijumpai dalam sediaan campuran ekstrak minyak jintan hitam dan madu. Untuk melihat efek sinergisme dari kedua zat tersebut, maka dilakukan juga penelitian tentang khasiat ekstrak minyak jintan hitam dan madu.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak minyak jintan hitam N. sativa dan campuran ekstrak minyak jintan hitam dan madu terhadap sistem sel-sel hati dan ginjal sebagai organ yang berfungsi untuk detoksifikasi dan ekskresi pada mencit Mus musculus.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak jintan hitam dengan campuran antara ekstrak minyak jintan hitam dan madu terhadap organ hati dan ginjal sebagai organ yang berfungsi untuk detoksifikasi dan ekskresi pada mencit.

1.4 Hipotesis

H : Pemberian ekstrak minyak jintan hitam dapat menimbulkan efek toksik terhadap organ hati dan ginjal mencit. H1: Pemberian ekstrak minyak jintan hitam tidak menimbulkan efek toksik terhadap organ hati dan ginjal mencit. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jintan Hitam Nigella sativa

Tanaman Jintan hitam N. sativa merupakan salah satu spesies dari genus Nigella yang memiliki kurang lebih 14 spesies tanaman yang termasuk dalam famili Ranunculaceae.

2.1.1 Klasifikasi Tanaman Jintan Hitam

Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Asia Selatan. Nama lain N. sativa diantaranya adalah: Kalonji bahasa Hindi, Kezah Hebrew, Chamushka Rusia, Habbatus Sauda’ Arab, Siyah daneh Persian, Fennel Flower Black Carraway Nutmeg Flower Roman Coriander Black Onian Seed English, atau Jintan Hitam Indonesia Fitriana 2007. Menurut Fitriana 2007 tanaman jintan hitam N. sativa diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Ranunculales Family : Ranunculaceae Genus : Nigella Species : Nigella sativa

2.1.2 Morfologi Tanaman Jintan Hitam

Tanaman jintan hitam merupakan tanaman semak dengan ketinggian lebih kurang 30 cm. Ekologi dan penyebaran tanaman ini tumbuh mulai dari daerah Levant di Mediterania Timur Samudra Indonesia sebagai gulma semusim dengan keanekaragaman yang kecil. Budi daya perbanyakan tanaman dilakukan dengan biji Hutapea 1994. Jintan hitam memiliki kelopak bunga kecil, berjumlah lima, berbentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai agak tumpul, pangkal mengecil membentuk sudut yang pendek dan besar. Bunga jintan hitam merupakan bunga majemuk dan berbentuk karang. Mahkota bunga pada umumnya berjumlah delapan, berwarna putih kekuningan, agak memanjang, lebih kecil daripada kelopak bunga, berbulu jarang dan pendek. Tanaman ini berdaun lonjong dengan panjang 1.5-2 cm, berdaun tunggal dengan ujung dan pangkalnya runcing dan berwarna hijau. Kelopak bunga berjumlah lima dengan ukuran kecil, berbentuk bulat dan ujungnya agak meruncing. Bentuk dari tanaman jintan hitam dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Tanaman jintan hitam N. sativa terlihat batang berwarna hijau, kelopak bunga berjumlah lima dengan bentuk bulat dengan ujungnya agak meruncing sumber: herbalgriya.wordpress.com . Buah jintan hitam seperti polong, bulat panjang, dan coklat kehitaman. Bijinya kecil, bulat, hitam, jorong bersusut tiga tidak beraturan dan sedikit berbentuk kerucut, panjang 3 mm, serta berkelenjar Hutapea 1994. Bentuk biji jintan hitam dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Biji tanaman jintan hitam N. Sativa berbentuk oval dan berwarna coklat kehitaman sumber: herbalgriya.wordpress.com.

2.1.3 Kandungan Kimia Jintan Hitam

Biji dan daun jintan hitam mengandung saponin dan polifenol Hutapea 1994. Kandungan kimia jintan hitam adalah minyak atsiri, minyak lemak, melantin saponin, nigelin zat pahit, zat samak, nigelon, tymoquinone Hargono 1985. Menurut Landa 2006 kandungan jintan hitam N. sativa antara lain minyak volatil yang berwarna kuning 0.5-1.6, minyak campuran 35.6- 41.6, protein 22.7, asam amino, gula reduksi, alkaloid, asam organik, tanin, resin, glukosida, toksik, metarbin, serat, mineral, vitamin, thiamin, niasin, piridoksin, asam folat. Komposisi biji jintan hitam disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Komposisi biji jintan hitam Komposisi Jumlah mg100g Air 6.4 ± 0.15 Lemak 2.0 ± 0.54 Serat Kasar 6.6 ± 0.69 Protein 20.2 ± 0.82 Abu 4.0 ± 0.29 Karbohidrat 37.4 ± 0.87 Sumber : Nergiz dan Ötles 1993 Biji jintan hitam juga mengandung logam yang berjumlah sekitar 1.510,8mg100g biji. Kandungan logam biji jintan hitam tersaji pada Tabel 2. Tabel 2 Kandungan logam biji jintan hitam Komposisi Jumlah mg100gr Kalsium 188.0 ± 1.50 Besi 57.5 ± 0.50 Natrium 85.3 ± 16.07 Kalium 1.180 ± 10.00 Sumber : Nergiz dan Ötles 1993 Biji jintan hitam mengandung asam lemak tak jenuh dalam jumlah yang cukup berarti. Secara lengkap komposisi asam lemak dan sterol dalam 100 g biji jintan hitam tersaji pada Tabel 3. Tabel 3 Komposisi asam lemak dan sterol dari biji jintan hitam Asam lemak Jumlah mg100g Miristatat C14:0 1.2 ± 0.04 Palmitat C16:0 11.4 ± 1.00 Stearat C18:0 2.9 ± 0.24 Oleat C18:1 21.9 ± 1.00 Linoleat C18:2 60.8 ± 2.67 Arakhidonat C20:0 Sedikit Eicosadienoat 1.7 ± 0.11 Sterol Jumlah Campesterol 11.9 ± 0.99 Stigmasterol 18.6 ± 1.52 Β- sitosterol 69.4 ± 2.78 Sumber : Nergiz dan Ötles 1993 Kandungan tokoferol dan polifenol dalam biji jintan hitam menunjukkan adanya senyawa fenolik yang merupakan faktor utama yang berkhasiat sebagai obat dan zat pembentuk rasa. Kandungan tokoferol dan polifenol dari minyak biji jintan hitam tersaji pada Tabel 4. Tabel 4 Kandungan tokoferol dan polifenol dari minyak biji jintan hitam Komposisi Jumlah µgg Total tokoferol 340 ± 8.66 Alfa-tokoferol 40 ± 10.00 Beta-tokoferol 50 ± 15.00 Gamma-tokoferol 250 ± 13.00 Total polifenol 1744 ± 10.60 Sumber : Nergiz dan Ötles 1993 Biji jintan hitam dapat direkomendasikan sebagai makanan tambahan yang cukup bergizi. Kandungan vitamin biji jintan hitam tersaji pada Tabel 5. Tabel 5 Komposisi vitamin dari biji jintan hitam Vitamin µg per 100g B1Thamin 831 ± 11.36 B2Riboflavin 63 ± 3.36 B6Pyridoxin 789 ± 8.89 PPNiasin 6311 ± 16.52 Asam Folat 42 ± 4.52 Sumber : Nergiz dan Ötles 1993 Selain itu jintan hitam mengandung delapan jenis dari sepuluh asam amino esensial dan tujuh jenis dari sepuluh asam amino non-esensial. Komposisi asam amino biji jintan hitam tersaji pada Tabel 6. Tabel 6 Komposisi asam amino biji jintan hitam Asam amino Persentase Asam amino Persentase Alanin 3.77 Serin 1.98 Valin 3.06 Asam aspartat 5.02 Glisin 4.17 Metionin 6.16 Isoleusin 4.03 Fenilalanin 7.93 Leusin 10.88 Asam glutamat 13.21 Prolin 5.34 Tirosin 6.08 Treonin 1.23 Lisin 7.62 Arganin 19.52 Sumber : Babayan et al. 1978

2.1.4 Manfaat Jintan Hitam

Jintan hitam umumnya digunakan di Timur Tengah sebagai obat tradisional untuk memperbaiki berbagai kondisi kesehatan manusia Al-Saleh et al. 2009. Biji jintan hitam berkhasiat sebagai obat cacing Hutapea 1994. Sedangkan menurut Hargono 1952, biji jintan hitam berguna sebagai pelancar air susu ibu, pencegah muntah, pencahar, dan pengobatan pasca persalinan. Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan jintan hitam memiliki banyak kegunaan. Beberapa kegunaan jintan hitam menurut El Kandi dan Kandil 1987 adalah sebagai berikut : a. Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus dan bakteri. S b. alah satu khasiat yang telah teruji untuk sistem kekebalan tubuh adalah jintan hitam dapat meningkatkan jumlah sel limfosit dan monosit. Jintan hitam dapat meningkatkan rasio antara sel T helper dengan sel T supresor sebesar 72 yang berarti meningkatkan aktivitas fungsional sel kekebalan tubuh. Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV c. . Sebagai Anti Histamin dan Anti Alergi. Berdasarkan penelitian Chakravaty 1993 mengemukakan bahwa kristal nigellon merupakan agen penghambat histamin. Cara kerjanya adalah dengan menghambat proteinkinase C yang dikenal sebagai zat yang memacu pelepasan histamin. Kristal nigellon juga menurunkan pengambilan kalsium dari sel-sel penyanggah sehingga dapat menghambat pelepasan histamin. d. Meningkatkan laktasi, meningkatan metabolisme, memperlancar pencernaan, memperlancar peredaran darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat gula darah, menstimulasi periode menstruasi, meningkatkan jumlah sperma. Jintan hitam juga dapat menghilangkan cacing dan parasit dalam usus, meredakan bronkhitis dan batuk, menurunkan demam, menenangkan jaringan syaraf, mendorong pertumbuhan rambut, mencegah kerontokan rambut, dan mencegah pengeriputan dan iritasi kulit El Tahir dan Ashour 1993. Saat ini telah tersedia berbagai produk olahan dari jinten hitam, antara lain dalam bentuk minyak maupun kapsul. Sediaan ekstrak jintan hitam dalam bentuk minyak dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Ekstrak Jintan Hitam sumber: batamhabbats.wordpress.com Masyarakat di daerah Pakistan dan Bangladesh secara tradisional menggunakan jintan hitam untuk membantu mengatasi muntah-muntah, diare, dan sakit perut karena adanya gas dalam perut kembung. Selain itu juga digunakan untuk membantu mengatasi keadaan yang tidak enak akibat obat pencahar. ‘Habbatussauda’ mengandung minyak atsiri dan volatil yang telah diketahui manfaatnya untuk memperbaiki pencernaan. Secara tradisional minyak atsiri digunakan untuk obat diare, beberapa penelitian yang membuktikan minyak volatile lebih ampuh membunuh strain bakteri Vibrio cholera dan Escherichia coli dibandingkan dengan antibiotik seperti Ampicillin dan Tetracyclin Abidin 2006. Komponen alkaloid dalam jintan hitam yaitu nigelline yang menyebabkan rasa pahit berfungsi menurunkan demam, membersihkan dan mengeringkan pengeluaran ekskresi, menguatkan jaringan, mencegah iritasi kulit, meningkatkan nafsu makan dan metabolisme, membantu masalah pencernaan dan mengurangi kelebihan asam El Tahir dan Ashour 1993. Hasil penelitian pada Cancer and Immuno Biological Laboratory Anonim 2004 mengemukakan jintan hitam menstimulasi sumsum tulang dan sel imun, produksi interferon berupa protein berjenis glikoprotein, melindungi sel normal dan perusakan sel oleh virus, menghancurkan sel tumor dan meningkatkan jumlah antibodi yang diproduksi sel-B. Jintan hitam juga baik dikonsumsi oleh orang yang sehat karena jintan hitam mengikat radikal bebas dan menghilangkannya. Selain itu, jinten hitam mengandung beta-carotene yang dikenal dapat menghancurkan sel karsinogenik.

2.2 Madu

Madu merupakan bahan makanan yang bersumber dari alam ini telah lama digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia. Madu juga merupakan salah satu bahan makanan yang istimewa. Madu tidak sekedar untuk pemanis makanan atau minuman, tetapi lebih dari itu dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Madu memiliki nilai gizi yang tinggi dan sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Setiap orang dapat mengkonsumsi madu baik anak- anak, orang dewasa maupun manula. Khasiat dari madu yang tinggi menyebabkan banyak bahan makanan dan minuman lain yang dicampur dengan madu untuk meningkatkan khasiat makanan dan minuman tersebut Suranto 2004. Madu juga sering dikombinasikan dengan obat-obat herbal, salah satunya adalah jintan hitam. Secara umum madu berkhasiat untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan stamina. Banyak penyakit yang dapat disembuhkan dengan madu diantaranya penyakit lambung, radang usus, jantung, dan hipertensi. Selain itu, di dalam madu terdapat zat asetilkolin yang dapat melancarkan metabolisme seperti memperlancar peredaran darah dan menurunkan tekanan darah. Madu juga mengandung zat antibakteri sehingga baik untuk mengobati luka luar dan penyakit infeksi Suranto 2004. Madu mengandung senyawa fenofilik yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan berfungsi dalam menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif pada protein dan lemak. Antioksidan dapat mencegah terjadinya karsinogenesis dan mutagenesis Abdul et al. 2008. Madu mengandung banyak mineral seperti Natrium, Kalsium, Magnesium, alumunium, besi, fosfor, dan kalium. Vitamin-vitamin yang terdapat dalam madu adalah thiamin B1, riboflavin B12, asam askorbat C, piridoksin B6, niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K. Sedangkan enzim yang terkandung di dalam madu adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, perioksidase, dan lipase Suranto 2004. Madu memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan rendah lemak. Kandungan gula dalam madu mencapai 80, dan dari gula tersebut 85 berupa fruktosa dan glukosa Suranto 2004. Komposisi madu asli bervariasi menurut jenis bunga dan asalnya. Komposisi madu asli terdiri dari air 18, glukosa dan fruktosa 74, sukrosa 0.9, abu 0.18, dan asam organik 0.4 Sandjaja 2009. Madu yang telah dikombinasi dengan jintan hitam dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Madu Setyo 2007. Madu dikenal juga dengan berbagai macam jenis, yaitu diantaranya madu pollen Bee pollen dan bee bread. Bee pollen merupakan unsur reproduksi tumbuhan jantan yang berbentuk partikel halus dan berwarna kuning keemasan Sari et al. 2008. Sudah lama sekali madu pollen digunakan untuk detoksifikasi dan penyembuhan alergi, kelelahan, kolesterol tinggi, infertilitas, impotensi, proses pemulihan setelah operasi, bahkan kanker. Banyak penelitian membuktikan bahwa madu pollen nutrisi berkhasiat untuk pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit Suranto 2007. Bee bread merupakan bahan makanan utama larva. Bee bread mengandung madu dan pollen yang sudah dicerna lebah. Dalam ilmu pengobatan tradisional China, bee bread dipercaya memperkuat fungsi hati, kantung empedu, otot mata, imajinasi, dan krativitas, serta memulihkan energi. Bee bread juga baik dikonsumsi mereka yang mengalami masalah pada saluran pencernaan Suranto 2004. Madu juga mempunyai khasiat menstabilkan tekanan darah, sumber energi instan, dan kandungan glukosanya aman untuk penderita diabetes melitus, karena di dalam madu terdapat asetilkolin yang merupakan zat perangsang reseptor yang dapat melancarkan metabolisme seperti memperlancar peredaran darah, dan menurunkan tekanan darah Suranto 2004.

2.3 Mencit Mus musculus