Keragaman Jenis Nyamuk Anopheles spp

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil penelitian menunjukk an keragaman jenis nyamuk Anopheles spp yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai Agustus 2011 di Kelurahan Caile dan Kelurahan Ela-Ela Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba sebagai berikut :

4.1.1 Keragaman Jenis Nyamuk Anopheles spp

Keragaman jenis nyamuk Anopheles spp dari berbagai metode penangkapan yaitu umpan orang di dalam dan di luar rumah, nyamuk yang istirahat di dinding dalam rumah, umpan hewan ternak sapikerbau, dan penangkapan pada pagi hari di dalam dan di luar rumah Tabe l 1. Jumlah nyamuk Anopheles spp yang tertangkap selama penelitian berlangsung sebanyak 1956 spesimen di Kelurahan Caile, paling banyak tertangkap dengan umpan hewan ternak yaitu sejumlah 980 spesimen 50,10, berikutnya dengan penangkapan umpan orang di luar rumah UOL tertangkap 555 28,37 spesimen. Melalui penangkapan malam dengan umpan orang di dalam rumah UOD tertangkap 228 11,66 spesimen. Untuk penangkapa n nya muk malam hari yang istirahat di dinding dalam rumah tertangkap 172 spesimen 8,79 dan. penangkapan nyamuk pada pagi hari di dinding dalam rumah tidak tertangkap satu pun, sedangkan di dinding luar rumah dan sekitarnya tertangkap 21 1,07 spesimen. Jumlah nyamuk Anopheles spp yang tertangkap selama tujuh bulan kegiatan penelitian berlangsung sebanyak 1241 spesimen di Kelurahan Ela-Ela, paling banyak tertangkap melalui penangkapan pada malam hari dengan penangkapan umpan orang di luar rumah UOL sejumlah 876 70,59 spesimen, dengan umpan orang di dalam rumah UOD tertangkap 282 22,72 spesimen, dan untuk penangkapan nyamuk malam hari yang istirahat di dinding da lam rumah tertangkap 59 4,75 spesimen. Penangkapan nyamuk pagi hari pada dinding dalam rumah tertangkap 4 0,32 spesimen dan di dinding luar rumah dan sekitarnya tertangkap 20 1,61 spesimen. Sementara itu penangkapan dengan metode umpan hewan tidak digunakan di Kelurahan Ela-Ela karena tidak terdapat rumah yang memiliki ternak. Dari 1956 spesimen nyamuk Anopheles spp yang tertangkap selama penelitian ini, terdiri atas 8 spesies yaitu spesies An. barbirostris 817 41,77 spesimen, An. vagus 695 35,53 spesimen, An. subpictus 357 18,25 spesimen, An. indefinitus 29 1,48 spesimen, An. nigerrimus 8 0,41 spesimen, An. tesselatus 43 2,45 spesimen, An. flavirostris 1 0,05 spesimen, dan An. kochi 1 0,05 spesimen di Kelurahan Caile. Sementara itu, dari 1241 spesimen nyamuk Anopheles spp yang tertangkap, terdiri atas 5 spesies yaitu terbanyak spesies An. barbirostris 986 79,45 spesimen, berikutnya spesies An. subpictus 184 14,83 spesimen, An. vagus 57 4,59 spesimen, An. indefinitus 12 0,97 spesimen, dan terendah adalah An. nigerrimus 2 0,16 spesimen di Kelurahan Ela-Ela Tabe l 1. Jumlah spesies di Kelurahan Caile lebih banyak daripada di Ela-Ela dengan ditemukannya spesies An. tesselatus, An. flavirostris dan An. kochi. Larva spesies An. tesselatus umumnya menempati habitat persawahan, kolam yang teduh, kolam air tawar, saluran yang banyak naungan. Spesies ini menunjukkan toleransi yang rendah terhadap panas dan kekeringan, sehingga mungkin menjadi sebab tidak ditemukannya di Ela- Ela da n daerah pesisir lainnya de ngan habitat yang terke na sinar matahari langsung. Sementara untuk An. flavirostris, diketahui nyamuk ini bersifat zoofilik atau lebih suka menggigit ternak. Tempat perkembangbiakannya di air jernih yang mengalir pelan dan kena sinar matahari langsung seperti sungai dan mata air terutama yang bagian tepinya berumput, sedangkan untuk larva An. kochi biasa ditemukan pada air yag berlumpur, dasar kolam dengan atau tanpa rumput, jejak kaki hewan, dan sawah yang belum ditanami. Hal ini sesuai dengan kondisi habitat yang ada di Kelurahan Caile. Hasil yang sama dilaporkan Ndoen et al. 2010 bahwa spesies An. tesselatus, An. flavirostris dan An. kochi ditemukan lebih banyak di daerah persawahan di Pulau Jawa, tetapi di NTT tidak ditemukan baik di persawahan maupun di kawasan pantai. Hasil ini juga sesuai de ngan hasil pengamatan Darma et al. 2004 dalam penelitiannya di daerah persawahan dan rawa di Desa Marga Mulya Tanggerang yang menemukan ragam spesies An. Annularis, An. barbirostris, An. kochi, An. subpictus, An. sundaicus , An. tesselatus da n An. vagus. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Maguire et al. 2005 dalam penelitiannya pada desa-desa pesisir pantai Tanjung Anom da n Karang Serang Tanggerang yang menemukan fauna An. subpictus Grassi, An. vagus Doenitz, dan An. barbirostris Van der Wulp. Hasil penelitian ini juga sama dengan yang dilaporkan oleh Darundiati 2002 dalam penelitiannya di Kecamatan Pituruh Purworejo bahwa faktor lingkungan yaitu keberadaan genangan air, letak rumah, jarak sawah dari rumah, jarak rumah dengan breeding place, keberadaan ternak mamalia, penempatan kandang ternak, dan jenis lantai rumah memiliki hubungan be rmakna de ngan kejadian malaria. Hadi dan Koesharto 2006 menyatakan habitat nyamuk Anopheles bervariasi tergantung spesies, mulai dari lingkungan pegunungan sampai pantai. Aktivitas menggigitnya malam hari nokturnal. Jarak terbangnya juga bervariasi tergantung spesies. Menurut Sukowati dan Sofyan 2009, penyebaran nyamuk Anopheles tidak hanya berdasarkan zoogeografi, namun juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat, pemanfaatan lahan dan ekosistem. Di Jawa dan Bali terdapat 4 spesies vektor malaria yaitu An. sundaicus sebagai vektor di daerah pantai, An. aconitus di daerah persawahan bertingkat, An. balabacensis di daerah pegunungan bervegetasi, dan An. maculatus di daerah pegunungan yang jarang vegetasinya. Tabel 1. Komposisi Keragaman Nyamuk Anopheles spp dari Berbagai Metode Penangkapan di Kelurahan Caile dan Ela-Ela Februari- Agustus 2011 SPES IES KEL URAHAN CAILE Persawahan KEL URAHAN ELA-ELA Pantai MALAM PAGI MALAM PAGI UMPAN ORANG ISTIRAHAT UMPAN ORANG ISTIRAHAT UOD UOL DDR UH D R L R UOD UOL DDR D R L R An. barbirostris 180 373 69 191 4 221 702 41 4 18 An. subpictus 21 61 31 243 1 38 128 17 1 An. vagus 18 103 65 493 16 19 37 1 An. indefinitus 5 9 2 13 3 9 An.nigerrimus 2 2 4 1 1 An. tesselatus 2 7 5 34 An. flavirostris 1 An.k ochi 0 0 1 JUMLAH 228 555 172 980 21 282 876 59 4 20 Ket : UOD = Umpan Orang Dala m UOL = Umpan Orang Luar DDR = Dinding Dala m Ru mah DR = Dala m Ru mah LR = Luar Ru mah KD = Kandang

4.1.2 Kelimpahan Nisbi, Frekwensi dan Dominansi