Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Fauna nya muk Anopheles spp

Tahun 2010 jumlah penderita malaria mengalami peningkatan. Kasus tertinggi di Kabupaten Bulukumba dan Luwu Utara. Jumlah penderita malaria yang dikonfirmasi laboratorium dengan hasil pos itif terbesar diantaranya terbesar di Kabupaten Bulukumba da n Luwu Utara de ngan API sebesar 1,77 per 1000 penduduk Dinkes 2011b. Di Kabupaten Bulukumba kegiatan penemuan penderita dilaksanakan oleh unit- unit pelayanan kesehatan pustu, puskemas dan rumah sakit. Angka kesakitan malaria di Kabupaten Bulukumba kurun waktu 4 tahun terakhir 2007-2010 sebagai berikut ; API 2,05 00 2007, API 4,91 00 2008, API 8,18 00 2009, API 5,6 00 Adapun upa ya- upa ya yang telah dilakuka n untuk menekan angka kesakitan tersebut adalah pencegahan penyakit dengan memakai kelambu berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT, penemuan dan pengobatan penderita aktif dan pasif. Selain itu dilakuka n juga sur vei malariometrik yang merupaka n survei malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas penyakit malaria di suatu wilayah yang berdasarka n pada indikasi ditemukannya pembesaran limfa atau kasus-kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak pemberantasan vektor Dinkes 2011a. Namun pengendalian vektor di daerah endemis sangat minim dan pengamatan vektor penyakit belum pernah dilakukan. Padahal keduanya penting diperhatika n. 2010 Dinkes 2011a.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fauna dan aktivitas menghisap darah nyamuk Anopheles spp serta status kerentanannya terhadap insektisida sintetik piretroid di Kelurahan Caile dan Kelurahan Ela-Ela Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan adalah dapat memberikan informasi tentang keberadaan jenis-jenis spesies nyamuk Anopheles spp yang berpotensi menjadi vektor, serta mengetahui status kerentanannya, sehingga dapat menjadi dasar dalam menentukan strategi pegendalian vektor secara tepat guna bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fauna nya muk Anopheles spp

Di Indo nesia pe nyakit ditularkan serangga yang masih merupaka n masalah dalam kesehatan masyarakat adalah malaria, demam berdarah dengue, penyakit kaki gajah, pes, japanese encephalitis dan chikungunya. Nyamuk tersebar luas di seluruh dunia mulai dari daerah kutub sampai ke daerah tropika, dapat dijumpai 5000 meter diatas permukaan laut sampai kedalaman 1500 meter dibawah permukaan tanah di daerah pertambangan. Dari 2960 jenis nyamuk yang dilaporkan di seluruh dunia, 457 jenis diantaranya dilaporkan terdapat di Indo nesia, yaitu 80 spesies Anopheles, 82 spesies Culex, 125 spesies Aedes, dan 8 spesies Mansonia O’Connor Sopa 1981 dalam Hadi Koesharto 2006. Di Indonesia telah dilaporkan spesies Anopheles utama sebagai vektor malaria adalah An. aconius, An. balabacensis, An. bancrofti, An. barbirostris, An. farauti, An. fluviatilis, An. karwari, An. koliensis, An. letifer, An. maculatus, An. minimus, An. nigerrimus, An. punctulatus, An. subpictus, An. sundaicus, An. umbrosus yang tersebar di berbagai pulau WHO 2009. Di Indo nesia ba gian Timur, nyamuk Anopheles spp yang terbukti sebagai vektor malaria adalah An. bancrofti, An. koliensis, An. punctulatus, An. farauti, An. subpictus , An. barbirostris, An. sundaicus, dan yang berpotensi sebagai vektor saat dibeda h ditemuka n oos it yaitu An. vagus. Di pulau Sulawesi, nyamuk yang berperan sebagai vektor malaria adalah An. barbirostris, An. sundaicus, An. kochi, An. nigerrimus dan yang berpotensi sebagai vektor adalah An. flavirostris, An. umbrossus, An. minimus dan An. sinensis. Di Pulau Kalimantan nyamuk yang berperan sebagai vektor malaria adalah An. balabacensis , An. leucosphyrus, da n An. sundaicus sedangkan yang mempunyai potensi sebagai vektor yaitu An. letifer dan An. tesselatus. Di pulau Sumatera, nyamuk yang berperan sebagai vektor malaria adalah An. kochi, An. sundaicus, An. tesselatus. Dan yang berpotensi sebagai vektor yaitu An. nigerrimus, An. maculatus, An. letifer dan An. umbrosus. Di pulau Bali, nyamuk yang berperan sebagai vektor adalah An. subpictus. Di Pulau Nusa Tenggara Timur yang berperan sebagai vektor adalah An. barbirostris, An. subpictus dan An. sundaicus. Di Pulau Jawa, nyamuk yang berperan sebagai vektor malaria adalah An. aconitus, An. balabacensis, An. maculatus da n An. sundaicus Munif et al. 2008. Fauna Anopheles di Pulau Sulawesi, di Sulawesi Utara ditemuka n antara lain An. maculatus , An. subpictus, An. vagus, An. barbirostris, An. aconitus, An. kochi. Di Provinsi Gorontalo terdapat spesies An. balabacensis, An. barbirostris, An. maculatus, An. minimus Sembe l 2009. Di Provinsi Sulawesi tengah ditemukan An. barbirostris, An. aconitus, An. tesselatus, An. subpictus, An. maculatus, An. vagus, An. kochi Sulaeman 2004. Di Provinsi Sulawesi Tenggara ditemukan An. subpictus, An. vagus, An. barbirostris, An. nigerrimus , An. tesselatus, dan An. indefinitus. Dan di Provinsi Sulawesi Barat ditemukan An. subpictus, An. vagus, An. flavirostris, An. maculatus, An. barbirostris, An. nigerrimus , An. crowfordi dan An. sulawesi Kemenkes 2010.

2.2 Penga ruh Suhu, Kelembaban dan Curah hujan