BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Potensi Tumbuhan Berguna di TAHURA Sultan Syarif Hasim
Hasil analisis vegetasi yang telah dilakukan di TAHURA SSH diperoleh jumlah spesies tumbuhan sebanyak 135 spesies dari 52 famili. Sebanyak 68
spesies 51 dari 38 famili merupakan tumbuhan berguna. Data tumbuhan yang terdapat di TAHURA SSH dapat dilihat pada Lampiran 1.
5.1.1 Komposisi tumbuhan berdasarkan famili
Komposisi tumbuhan berdasarkan lima famili dengan jumlah spesies yang paling banyak di kawasan TAHURA SSH tersaji pada Gambar 3.
Gambar 3 Komposisi tumbuhan berdasarkan lima famili terbanyak. Berdasarkan Gambar 3 didapat jumlah spesies tumbuhan yang terbanyak
berasal dari famili Dipterocarpaceae dan Fabaceae. Spesies yang banyak ditemui dari famili ini adalah dari kelompok meranti. Vegetasi Dipterocarpaceae termasuk
pada zone barat yang meliputi pulau Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Selain itu, famili Dipterocarpaceae merupakan komoditi ekspor yang
penting berupa kayu bangunan atau plywood Heyne 1987 tergantung dari masyarakat sendiri untuk membudidayakannya. Menurut Indriyanto 2006 famili
Fabaceae sendiri merupakan famili yang paling banyak dijumpai di lapangan dan spesies dari famili ini mampu hidup di lahan kritis.
2 4
6 8
10 12
Dipterocarpaceae Fabaceae
Euphorbiaceae Moraceae
Sapotaceae
12 12
10 5
5
Jumlah spesies Famili
5.1.2 Komposisi tumbuhan berdasarkan habitus
Komposisi habitus di TAHURA SSH yang paling banyak adalah pohon, yakni 107 spesies 79. Data tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2 Komposisi habitus di TAHURA SSH
No. Habitus Jumlah
spesies Persentase
1. Pohon 107
79 2. Perdu
12 9
3. Liana 6
4 4. Herba
6 4
5. Semak 3
2 6. Epifit
1 1
Hampir keseluruhan habitus di TAHURA SSH yang mendominasi adalah pohon. Tipe ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang dimiliki TAHURA
SSH adalah yang menyebabkan kawasan ini didominasi oleh pepohonan. Keanekaragaman spesies tumbuhan dan binatang yang ada di hutan hujan tropis
sangat tinggi. Jumlah spesies pohon yang ditemukan dalam hutan hujan tropis lebih banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada ekosistem lainnya
Vickery 1984 diacu dalam Indriyanto 2006. Habitus pohon yang diperoleh sebanyak 107 spesies 79 ini menunjukkan bahwa kawasan TAHURA SSH
memiliki keanekaragaman tingkat pohon yang tinggi.
5.1.3 Kerapatan spesies
Menurut Indriyanto 2006, kerapatan merupakan jumlah individu per unit luas atau per unit volume. Berikut beberapa spesies yang memiliki nilai kerapatan
tertinggi untuk semua tingkat pertumbuhan Tabel 3. Tabel 3 Kerapatan spesies tumbuhan untuk semua tingkat pertumbuhan
No. Tingkat pertumbuhan Nama
lokal Nama ilmiah
Kerapatan Indha
1. Semai Kelat
Syzygium densiflora 4.417
Keredas Archidendron bubalinum
1.556 Trempinis Sloetia elongata
1.528 2.
Tumbuhan bawah Paku resam
Dicranopteris linearis 5.000
Rumput Cyperus
sp. 3.194
Sianik Imperata cylindrica
2.000 3. Pancang
Kelat Syzygium densiflora
160 Kedondong Cannarium littorale
116 Tepis
Polyalthia hypoleuca 116
4. Tiang Ludai
Sapium discolor 58
Marpoyan Rhodamnia cinerea 28
Balam putih Palaquium hexandrum
24 5. Pohon
Kelat Syzygium densiflora
15 Sendok-sendok
Endospermum diadenum 14
Berdasarkan Tabel 3 di atas, beberapa spesies memiliki nilai kerapatan yang tinggi dibanding spesies lainnya dan ini berhubungan dengan jumlah spesies
yang memiliki jumlah individu yang lebih banyak. Jumlah individu yang lebih banyak dapat dipastikan kerapatan spesies-spesies dalam petak tersebut tinggi
pula. Menurut Soerianegara dan Indrawan 1998, kerapatan suatu spesies dalam komunitas sangat dipengaruhi oleh adanya persaingan. Persaingan terjadi akibat
adanya kebutuhan yang sama, baik antara spesies yang sama intraspecific competition
ataupun oleh spesies yang berbeda interspecific competition. Persaingan antara spesies-spesies yang memiliki jumlah individu yang
lebih besar mempengaruhi spesies yang memiliki jumlah individu yang lebih kecil sehingga menyebabkan kerapatan spesies tersebut juga menjadi kecil atau sedikit.
Selain kebutuhan yang sama, faktor yang menyebabkan persaingan juga bisa berasal dari faktor internal, yakni spesies itu sendiri serta faktor eksternal seperti
suhu, cahaya, unsur hara, dan sebagainya.
5.1.4 Dominansi