6.2. Keterkaitan Iklim Global dengan Perubahan Iklim Mikro
Perubahan iklim merupakan fenomena global yang dampaknya dirasakan oleh seluruh manusia di dunia. Perubahan iklim itu sendiri terjadi secara perlahan
dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50-100 tahun. Perubahan iklim memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan umat manusia. Wilayah
di dunia akan menjadi semakin panas, sementara bagian lainnya akan berubah semakin dingin. Meiviana, 2004.
Pemanasan global menyebabkan kenaikan permukaan air laut sebagai akibat melelehnya glasier dan lapisan es di antartika dan ekspansi termal lapisan
permukaan laut. Ini ditandai dengan kenaikan suhu sebesar 0,5 C dan suhu laut
sebesar 0,06 C Numberi, 2009. Menurut Kobert 2006, selama musim panas di
Greenland terjadi pencairan lapisan es yang selama ratusan tahun tak pernah terlihat aliran air. Musim dingin ditahun sama tidak seperti biasanya, tingkat
curah hujan salju yang turun hanya terjadi dalam jumlah kecil. Musim panas 2003 pencairan es di Greenland sekitar Swiss Camp terjadi sangat cepat sehingga
es yang hilang mencapai 1,5 meter. Pencairan es yang mengalir ke laut selain menambah volume air laut juga secara fisik dan kimiawi mengubah kualitas laut.
Keterkaitan parameter iklim global dan lokal dievaluasi dari tren suhu, pola hujan global dan lokal. Kecenderungan yang sama menunjukan perilaku suhu
yang sama pula. Dengan demikian ada korelasi antara lokal dan global. Menurut Heriawan 2008 terdapat korelasi posistif antara konsentrasi peningkatan CO
2
diatmosfer dengan tinggi suhu udara rata-rata.
6.2.1. Suhu Dunia dan Mikro
6.2.1.1.Perkembangan Suhu Dunia Sebagaimana yang terlihat Gambar 47 sejak tahun 1861 suhu gobal
mengalami peningkatan. Sepanjang abad XX, peningkatan suhu berkisar 0,6±0,2
o
C, dimana peningkatan terutama terjadi antara tahun 1910-1945 dan 1976-2000, dimana dekade yang paling panas adalah 1990-2000.
Gambar 47. Variasi Suhu Dunia Sumber: IPCC, 2001
6.2.1.2.Perkembangan Suhu di Indonesia Seperti yang terlihat pada Gambar 48 bahwa suhu permukaan bumi
mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga perubahan iklim terjadi di seluruh dunia. Begitu juga di Indonesia karena sifat suhu yang memancarkan dari
satu tempat ketempat lainnya atau pemindahan panas terjadi dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah Nasir, 2005. Perubahan suhu di Indonesia
mempengaruhi perubahan suhu di Rembang berdasarkan sifat suhu bahwa suhu suatu wilayah mempengaruhi suhu di wilayah lain.
Gambar 48. Perkembangan Suhu di Indonesia Sumber: Firman, 2008
6.2.2. Berubahnya Pola Hujan
6.2.2.1.Pola Hujan Dunia Curah hujan yang tinggi disebabkan oleh fenomena La Nina, artinya gejala
penurunan suhu permukaan Samudra Pasifik yang membawa angin serta membawa hujan ke Australia dan Asia bagian selatan termasuk Indonesia.
La Nina terjadi membawa curah hujan tinggi disertai dengan angin topan. Di laut
terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin, yaitu angin khatulistiwa, angin pasat trade wind menggerakan permukaan air ke arah barat dan didaerah lintang
sedang temperate, angin barat westerlies wind menggerakan kembali kepermukaan air ketimur Numberi, 2009
Gambar 49. Pola Perubahan Hujan Dunia Sumber: IPCC, 2000
6.2.2.2.Pola Hujan di Indonesia Seperti yang terlihat pada Gambar 50 bahwa Hari Hujan dan Curah Hujan
di Indonesia dari tahun 1981-2007 cenderung naik turun. Pergeseran musim kemarau dan musim hujan diakibatkan oleh fenomena El Nino dan La Nina.
Kemarau panjang diakibatkan oleh fenomena El Nino yaitu kenaikan suhu di Samudra pasifik sampai Asia sebesar 31
C sehingga membawa kekeringan di Indonesia. Sedangkan Curah hujan tinggi disebabkan oleh fenomena La Lina,
yaitu gejala penurunan suhu permukaan Samudra Pasifik yang membawa angin dan hujan ke Australia sampai ke Indonesia Numberi, 2009.
Gambar 50. Pola Hujan di Indonesia Sumber: Firman, 2008 dan BPS Rembang
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
10 20
30 40
50 60
70 80
H ar
i H
u jan
h ar
i
Tahun
Hari Hujan Hari Curah Hujan
Curah Hujan mm
6.3. Analisis Keterkaitan Hasil Tangkap Ikan dengan Perubahan Iklim