Analisis Keterkaitan Hasil Tangkap Ikan dengan Perubahan Iklim

6.3. Analisis Keterkaitan Hasil Tangkap Ikan dengan Perubahan Iklim

Mikro Parameter perubahan iklim mikro yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hari Hujan, Curah Hujan dan Kecepatan Angin. Data yang dianalisis diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang, Data Iklim di Indonesia Stasiun Rendole Pati, KUD Kecamatan Sarang dan KUD Kecamatan Kragan. Sedangkan Data Primer diperoleh dari wawancara dengan nelayan Mini Purse Seine . Analisis dilakukan dengan melihat produksi perikanan Mini Purse Seine, biaya melaut, periode melaut, hari hujan, curah hujan dan kecepatan angin. Tabel 11. Keterkaitan Hasil Tangkap Ikan dengan Perubahan Iklim Mikro Tahun Produksi Ton Biaya Rp Tahun Periode Melaut TripUnit Tahun Hari Hujan Hr Curah Hujan mm Rata-Rata Kecepatan Angin Knot 2001 18.025.808 151.000.000 9.904 67 862 3,8 2002 17.683.153 171.000.000 9.120 64 431 3,4 2003 10.164.975 198.800.000 15.912 39 555 2,6 2004 12.131.394 217.700.000 15.552 23 387 2,3 2005 9.050.914 236.600.000 15.588 45 516 4,3 2006 11.061.018 250.000.000 14.776 67 1.000 4,1 2007 11.033.410 264.400.000 14.064 42 579 5,6 2008 10.466.247 283.300.000 14.232 52 606 5,5 2009 9.672.852 322.200.000 15.144 35 1.173 6,9 2010 8.763.454 360.000.000 15.984 75 1.606 7,0 Sumber: BPS 2001-2010, Data Iklim di Indonesia, Stasiun Rendole Pati 2001-2010, KUD Sarang 2010, KUD Kragan 2001-2010 dan Wawancara dengan nelayan. Untuk melihat keterkaitan dan variabel yang berpengaruh terhadap produksi ikan maka dilakukan analisis regresi berganda dimana produksi merupakan variabel tidak bebas dan biaya melaut, periode melaut, hari hujan, curah hujan dan kecepatan angin sebagai variabel bebas. Dari analisis regresi dengan menggunakan SPSS berdasarkan Tabel 12 ANOVA bahwa nilai F hit 45,30 F tabel 5,19 dengan koefisien 0,01 yang artinya variabel dependen berpengaruh signifikan terhadap variabel independen dengan asumsi F 0,05. Tabel 12. Hasil Regresi ANOVA ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.863E13 5 1.973E13 45.295 .001 a Residual 1.742E12 4 4.355E11 Total 1.004E14 9 a. Predictors: Constant, X5, X2, X3, X4, X1 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan Tabel 13 Model Summary bahwa Nilai R 2 adalah 0,98 yang artinya ada kecocokan dalam model regresi yang dihasilkan sehingga menggambarkan kondisi iklim berpengaruh terhadap hasil tangkap ikan. Dengan demikian hasil tangkap ikan variabel tidak bebas berpengaruh signifikan terhadap biaya Melaut, periode melaut, hari hujan, hurah hujan dan kecepatan angin variabel bebas. Tabel 13. Hasil Regresi Model Summary Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .991 a .983 .961 6.59921E5 .983 45.295 5 4 .001 a.Predictors: Constant, X5, X2, X3, X4, X1 Hasil regresi linier berganda dapat memberikan penafsiran mengenai koefisien setiap variabel. Tanda koefisien bernilai negatif, maka pengaruh dari variabel tersebut mempunyai arah yang berkebalikan artinya peningkatan variabel akan menurunkan produksi hasil tangkapan nelayan Mini Purse Seine begitu pula sebaliknya pada variabel yang bertanda positif. Berdasarkan Tabel 14 dapat disimpulkan bahwa model fungsi tersebut yaitu: Y = 3,402 + 0,006X 1 – 1.419,42X 2 – 33.314,05X 3 + 298,03X 4 - 942.097,019X 5 Hasil regresi memperlihatkan bahwa nilai koefisien regresi untuk biaya X 1 dalam model bertanda positif artinya kenaikan biaya per rupiah dengan rata- rata 456 unit kapal beroperasi diduga akan meningkatkan hasil tangkapan ikan sebesar 0,006 Kg. Bila menggunakan taraf nyata 0-20 maka hasil regresi ini tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan karena nilai koefisien biaya 0,71 71. Periode melaut Trip Penangkapan Ikan adalah waktu yang digunakan oleh nelayan Mini Purse Seine sejak berangkat dari pangkalan menuju daerah penangkapan ikan serta melakukan operasi penangkapan ikan sampai membongkar hasil tangkapan ikan untuk dijual dipasaran TPI. Semakin banyak melaut maka kesempatan untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan tinggi. Hasil regresi memperlihatkan bahwa Nilai koefisien regresi periode melaut Trip Penangkapan Ikan dalam model bertanda negatif artinya kenaikan per periode melaut X 2 oleh rata-rata 456 unit kapal diduga menurunkan hasil tangkapan ikan Y sebesar 1.419,42 Kg. Bila menggunakan taraf nyata 0-20 maka hasil regresi ini berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan karena nilai koefisien biaya 0,03 3. Jumlah hari hujan mempengaruhi aktifitas nelayan, jika hari hujan terus menerus aktifitas nelayan akan terganggu sehingga hasil tangkapan ikan mengalami penurunan. Sebaliknya jika jumlah hari relatif rendah maka jumlah tangkapan ikan akan meningkat. Hasil regresi memperlihatkan bahwa nilai koefisien regresi untuk jumlah hari hujan dalam model bertanda negatif artinya kenaikan per hari hujan X 3 oleh rata-rata 456 unit kapal beroperasi diduga akan menurunkan hasil tangkapan ikan Y sebesar 33.314,05 Kg. Bila menggunakan taraf nyata 0-20 maka hasil regresi ini berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan karena nilai koefisien hari hujan 0,18 18. Hasil regresi menunjukan bahwa nilai koefisien regresi memperlihatkan jumlah curah hujan X 4 dalam model bertanda positif artinya kenaikan jumlah curah hujan per mm oleh rata-rata 456 kapal diduga akan meningkatkan hasil tangkapan ikan Y sebesar 298,092 Kg. Bila menggunakan taraf nyata 0-20 maka hasil regresi ini tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan karena nilai koefisien curah hujan 0,6 60. Hasil regresi menunjukan bahwa nilai koefisien regresi untuk jumlah Kecepatan Angin dalam model bertanda negatif artinya kenaikan per knot kecepatan angin X 5 oleh rata-rata 456 unit kapal beroperasi, diduga akan menurunkan hasil tangkapan ikan Y sebesar 942.097,02 Kg. Bila menggunakan taraf nyata 0-20 maka hasil regresi ini berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan karena nilai koefisien kecepatan angin 0,11 11. Tabel 14. Hasil Regresi Koefisien Parameter

6.4. Analisis Kesejahteraan dan Kemiskinan