BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemanasan Global
Pertumbuhan ekonomi selama dua abad melalui kegiatan industrialisasi telah menimbulkan dampak lingkungan. Salah satu dampak lingkungan adalah
pemanasan global yang dirasakan selama beberapa dekade terakhir. Pemanasan global diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca di atmosfer.
Kepedulian masyarakat terhadap pemanasan global yang dibuktikan dengan diadopsinya Konvensi Perubahan Iklim oleh sebagian besar negara di dunia pada
KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil tahun 1992. Sejak saat itu diskusi tentang isu perubahan iklim telah mencapai tahapan penting yaitu diadopsinya Protokol
Kyoto pada tahun 1997, dimana negara industri memberikan komitmennya untuk mengurangi emisi GRK dengan tujuan untuk mencapai stabilisasi konsentrasi
GRK di atmosfir Helten, 2006. Menurut Fatkurrahman 2009 ada tujuh fakta yang hampir tidak
terbantahkan terkait dengan pemanasan global. Pertama, dalam kurun waktu 150 tahun iklim bumi mengalami peningkatan hingga kurang lebih 0,6 derajad
Celsius. Kedua, perubahan kecil pada temperature dapat mengakibatkan efek yang besar. Ketiga, tingkat pemanasan ini belum terjadi selama jutaan tahun. Keempat
ketinggian air laut meningkat empat sampai delapan inci sepuluh sampai dua puluh senti meter. Kelima, perubahan kecil pada ketinggian air laut akan
menghasilkan efek yang besar, misalnya: satu meter kenaikan air dapat membanjiri area rendah dikawasan tertentu. Keenam, telah terjadi peningkatan
yang sangat besar dari gas-gas yang menimbulkan rumah kaca di atmosfir pada tingkat yang diperkirahkan selama 20 juta tahun dan telah meningkat dengan
kecepatan tinggi selama paling tidak 20 ribu tahun belakangan ini. Ketujuh, sangat mungkin kecepatan kenaikan suhu dapat meningkat, dengan sedikitnya
peningkatan kosentrasi gas-gas rumah kaca mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada cuaca bila dibandingkan pada tahun-tahun belakangan ini.
Pemanasan global dapat berimplikasi terhadap persoalan ekonomi, sosiologi, geopolitik, dan politik lokal. Pemanasan global yang diikuti dengan
perubahan iklim tidak dapat dilepaskan dari campur tangan manusia, baik
pertumbuhan cepat penduduk dunia maupun perkembangan pesat industri. Pertambahan penduduk yang cepat berkorelasi langsung dengan masalah
Lingkungan hidup karena meningkatnya konsumsi terhadap sumber daya alam. Sedangkan pencemaran adalah permasalahan lingkungan hidup yang hampir
selalu menjadi ciri masyarakat industri. Persoalan lingkungan terutama yang berkaitan dengan biosfer bukan merupakan persoalan sederhana. Perlu adanya
langkah kongkret untuk meminimalisasi kerusakan alam yang terjadi akibat campur tangan manusia Fathurrohman, 2009.
Seperti yang terlihat pada Gambar 1 pemanasan global diawali dengan meningkatnya jumlah gas rumah kaca di atmosfir akibat aktifitas manusia. Gas
rumah kaca antara lain berupa uap air, karbondioksida, metana, nitrogen oksida, dan gas lainnya. Aktivitas manusia memicu peningkatan jumlah karbondioksida
yang dilepas ke udara. Misalnya, ketika manusia membakar bahan bakar fosil, membuang limbah padat, memakai kayu untuk menghangatkan bangunan,
menggerakkan kendaraan, dan menghasilkan listrik. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi, akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gambar 1. Alur Terjadinya Pemanasan Global Sumber: Winarso, 2007
2.2. Perubahan Iklim