beragamnya  kondisi  iklim  di  Indonesia.  Secara  klimatologis  terdapat  293  pola iklim,  dimana  220  pola  merupakan  Zona  Musim  ZOM  yaitu  daerah  yang
mempunyai  perbedaan  jelas  antara  periode  musim  hujan  dan  periode  musim kemarau  pola  Monsun.  Sedangkan  73  pola  lainnya  adalah  Luar  Zona  Musim
Non  ZOM,  yaitu  daerah  yang  umumnya  memiliki  ciri,  terjadi  2  kali  puncak hujan dalam setahun pola Ekuatorial, atau mengalami curah hujan tinggirendah
sepanjang tahun, atau daerah  yang mengalami kejadian musim hujan dan musim kemarau kebalikan dengan di daerah Zona Musim ZOM pada umumnya Badan
Meteorologi dan Fisika, 2008. Kabupaten  Rembang  merupakan  daerah  pantai  Utara  yang  salah  satu
sumber  pendapatannya  dari  penerimaan  hasil  tangkap  ikan.  Pekerjaan  sebagai nelayan  merupakan  mata  pencaharian  utama  masyarakat  Rembang  yang
tergantung  pada  kondisi  cuaca  iklim  mikro.  Jika  iklim  tidak  berpihak  pada nelayan maka pendapatan nelayan akan berkurang, sebaliknya jika iklimnya baik
maka  hasil  tangkapan  ikan  bertambah.  Kondisi  gelombang  ombak  sedang  naik, tingkat  hujan  yang  tinggi,  hari  hujan  yang  banyak    maka  akan  mengganggu
kehidupan  para  nelayan,  baik  tingkat  intensitas  untuk  berlayar,  kesehatan, pengeluaran  ekonomi  akibat    abrasi,  hilangnya  area  di  dekat  pantai  dan
sebagainya.
1.2. Perumusan Masalah
Pemanasan global telah mempengaruhi kondisi iklim mikro yang dicirikan dengan  peningkatan  hari  hujan,  curah  hujan  dan  kecepatan  angin.  Iklim
menentukan  kehidupan  di  suatu  tempat,  kemana  udara  mengalir  dan  merupakan statistik  dari  cuaca.  Iklim  juga  menentukan  hal  mendasar  pada  kehidupan
masyarakat  nelayan  mengenai  berapa  besar  jumlah  hari  hujan,  curah  hujan  dan kecepatan angin.
Peningkatan populasi dan kebutuhan hidup manusia tidak dapat dipungkiri akan meningkatkan tekanan terhadap lingkungan. Aktivitas pembangunan dengan
memanfaatkan sumberdaya alam SDA tidak dapat dihindari. Namun, disisi lain harus  diupayakan  agar  sumberdaya  alam  SDA  khususnya  perikanan  agar
dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Kehidupan  masyarakat  nelayan  Rembang  sangat  tergantung  pada  hasil tangkap ikan. Hujan yang terus-menerus, curah hujan yang tinggi, dan kecepatan
angin  yang  tinggi  berdampak  pada  kehidupan  nelayan.  Perubahan  iklim  akan mempengaruhi    hasil  tangkapan  ikan  yang  diperoleh  oleh  nelayan.  Selain  itu
perubahan iklim dapat menurunkan daya dukung lingkungan yang pada akhirnya akan semakin mempersulit kehidupan nelayan.
Berdasarkan  uraian  diatas  terdapat  pertanyaan  yang  perlu  dicari jawabannya, yaitu:
1. Bagaimana Fenomena Perubahan Iklim Mikro di Rembang Jawa Tengah?
2. Bagaimana  Keterkaitan  Hasil  Tangkap  Ikan  dengan  Perubahan  Iklim  Mikro
di Rembang Jawa Tengah? 3.
Bagaimana  Tingkat  Kesejahteraan  Nelayan  dengan  indikator  Nilai  Tukar Nelayan  Perikanan  Tangkap  Mini  Purse  Seine,  Tingkat  Kemiskinan,  dan
Ecological Footprint di Rembang Jawa Tengah?
4. Bagaimana  Strategi  Adaptasi  dan  Mitigasi  Terhadap  Masyarakat  Nelayan
Perikanan Tangkap Mini Purse Seine di Rembang Jawa Tengah?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan  perumusan  masalah  di  atas  maka  tujuan  dari  penelitian  ini adalah:
1. Menganalisis Fenomena Perubahan Iklim Mikro yang ada di Rembang Jawa
Tengah. 2.
Menganalisis  Keterkaitan  Hasil  Tangkap  Ikan  dengan  Perubahan  Iklim Mikro di Rembang Jawa Tengah
3. Mengananalis  Tingkat  Kesejahteraan  Nelayan  dengan  indikator  Nilai  Tukar
Nelayan  Perikanan  Tangkap  Mini  Purse  Seine,  Tingkat  Kemiskinan  dan Ecological Footprint
di Rembang Jawa Tengah 4.
Menganalisis  Strategi  Mitigasi  dan  Adaptasi  akibat  Perubahan  Iklim Terhadap  Masyarakat  Nelayan  Perikanan  Tangkap  Mini  Purse  Seine  di
Rembang Jawa Tengah.
1.4. Manfaat Penelitian