4.3 Struktur dan Pelaku Rantai Pasok Batik Banten
Mengacu pada model Hugos 2003 dan ilustrasi pada bab sebelumnya, rantai pasok Batik Banten memiliki struktur yang sederhana,
dimana anggota rantai pasok terdiri atas pemasok-pemasok bahan baku batik, produsen Batik Banten dalam hal ini PT Batik Banten Mukarnas, pengecer-
pengecer lokal Batik Nusantara dan konsumen akhir. Pemasok bahan baku memenuhi pesanan perusahaan atas pesanan secara periodik maupun
permintaan yang bersifat accidental yang terjadi ketika permintaan produksi batik meningkat. Bahan baku utama yang di pasok adalah kain, baik katun
maupun sutera, dan tinta. Adapun bahan baku pendukung untuk produksi dan operasi antara lain kertas kantung semen, busa karet sponge, karung, minyak
tanah, plastik pembukus, plastik taplak meja, dan kotak kemasan untuk batik. Terdapat peralatan dan bahan bahan lain yang mampu diadakan oleh
perusahaan seperti canting, gawangan dan lilin malam. PT Batik Banten Mukarnas adalah pelaku bisnis utama. Selain sebagai
produsen, perusahaan ini juga mendesain produk dan menjual langsung. Desain motif baru terus dilakukan hingga kini. Dalam tahap awal produksi,
perusahaan juga melakukan sortasi terhadap mutu kain yang akan digunakan untuk membatik. Selain untuk memenuhi adanya ketersediaan barang,
kegiatan produksi juga dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen untuk pesanan dalam jumlah besar dan dengan motif-motif tertentu. Faktor
pemenuhan pesanan menjadi penting untuk membangun kepercayaan konsumen pada industri Batik Banten.
Konsumen produk Batik Banten dapat dibagi menjadi konsumen ritel serta konsumen akhir. Konsumen ritel adalah konsumen yang secara langsung
ataupun tidak langsung melakukan kerjasama. Pengecer lokal seperti AIDA Batik di Kota Serang merupakan konsumen ritel yang secara tidak langung,
atau formal melakukan kerjasama, karena cenderung memesan produk Batik Banten sesuai permintaan pesanan, atau persedian dalam skala yang kecil.
4.4 Pola Aliran Rantai Pasok
Menurut Pujawan, dikutip oleh Amalia 2012 menyatakan biasanya ada tiga macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang dari
hulu upstream ke hilir downstream. Kedua adalah aliran uang dan sejenisnya dari hilir ke hulu. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi
dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Model rantai pasokan Batik Banten terdiri dari pemasok bahan baku, perusahaan, pengecer lokal dan konsumen
akhir. Gambar 22 menunjukkan aliran dalam rantai pasokan Batik Banten.
Keterangan : 1
Pemasok bahan baku batik 2
PT Batik Banten Mukarnas 3
Pengecer Batik Nusantara 4
Konsumen Akhir 5
Aliran barang 6
Aliran informasi 7
Aliran financial Gambar 22. Pola aliran dalam rantai pasokan Industri Batik Banten
Aliran rantai pasok dimulai dari pemasok bahan baku. Semua bahan baku batik akan ditampung untuk diolah oleh PT Batik Banten Mukarnas. Bila
target produksi perusahaan atau permintaan produk batik melebihi kapasitas bahan baku, maka perusahaan akan memesan dan membeli kembali bahan
baku batik kepada pemasok bahan baku. Harga beli bahan baku berdasarkan kesepakatan antara perusahaan dengan pemasok bahan baku. Perusahaan
menginginkan adanya ketersediaan produk Batik Banten karena jika tidak ada persediaan barang, perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan konsumen.
Produk Batik Banten disimpan di gerai Griya Batik Banten.
1 1
1
2
3
3
4
5 6
7
4.5 Bobot Kinerja Rantai Pasok Pusat Industri Batik Banten