Interpretasi Peranan Proses Bisnis berdasarkan Hasil AHP dan ANP

Tabel 13. Prioritas akhir ANP pengukuran bobot metrik kinerja rantai pasok Batik Banten Keterangan NormalizedByClust er Limiting PROSES BISNIS

1. PLAN

0,34952 0,145706 2. SOURCE 0,24885 0,103737 3. MAKE 0,18295 0,076265 4. DELIVER 0,10619 0,044268 5. RETURN 0,11249 0,046894 PARAMETER KINERJA 1. Nilai Tambah 0,37806 0,088609

2. Mutu 0,4522

0,105988 3. Resiko 0,16974 0,039784 ATRIBUT KINERJA 1. Reliabilitas 0,37226 0,072195 2. Responsivitas 0,25747 0,049932 3. Fleksibilitas 0,16334 0,031677 4. Biaya 0,11507 0,022317 5. Aset 0,09186 0,017815 METRIK PENGUKURAN KINERJA 1. KP Kinerja Pengiriman 0,10225 0,015829 2. PP Pemenuhan Pesanan 0,1239 0,019182 3. SPP Siklus Pemenuhan Pesanan 0,10615 0,016434 4. LTPP Lead Time Pemenuhan Pesanan 0,097 0,015017 5. FP Fleksibilitas Pasokan 0,09827 0,015214

6. KS

Kesesuaian Standar Mutu 0,19506 0,030198 7. BMRP Biaya Manajemen Rantai Pasok 0,10802 0,016723 8. SCTC Siklus Cash-to-Cash 0,09531 0,014755 9. PH Persediaan Harian 0,07403 0,011461

4.5.3 Interpretasi Peranan Proses Bisnis berdasarkan Hasil AHP dan ANP

Tujuan utama dalam analisa AHP pada tahapan ini adalah Menentukan Bobot Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Batik Banten. Dalam mencapai tujuan tersebut, diperoleh bobot metrik pengukuran kinerja sebagai alternatif yang dapat di implementasikan. Adapun analisa ANP dipergunakan untuk menentukan alternatif terbaik dengan mempertimbangkan hubungan antar kelompok atau cluster dalam AHP berperan sebagai hirarki dan antar unsur tiap cluster yang saling memengaruhi. Gambar 25. Sintesis prioritas Metrik Pengukuran Kinerja pada ANP Hasil prioritas AHP dan sintesis prioritas ANP menghasilkan Plan sebagai Proses Bisnis terpenting yang harus diperhitungkan dalam rangka tahapan awal yang harus dipenuhi untuk mendukung penentuan alternatif Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Industri Batik Banten. Pada analisa AHP, Plan memiliki bobot 0,32 adapun hasil ANP 0,34952. Ini mengindikasikan pentingnya Pusat Industri Batik Banten untuk membuat perencanaan rantai pasokan yang mencakup perencanaan akan kebutuhan bahan baku, merencanakan pemilihan pemasok, akses pemenuhan sumber daya ratai pasokan batik, proses produksi batik, penjualan batik dan merencanakan saluran penjualan. Proses Bisnis terpenting berikutnya adalah Source. Pada hasil prioritas AHP, Source memiliki bobot0,28 adapun hasil sintesis prioritas ANP 0,24885. Proses pengadaan dan pemenuhan bahan baku penting bagi Pusat Industri Batik Banten. Proses tersebut mencakup kegiatan negosiasi dan komunikasi dengan pemasok untuk kelancaran pasokan bahan baku, inspeksi dan verifikasi terhadap barang dan pemenuhan pembayaran dan pelunasan barang kepada pemasok. Proses Bisnis berikutnya yang terpenting adalah aktifitas produksi batik Make. Proses ini berkaitan dengan aktifitas produksi batik meliputi meminta dan menerima kebutuhan bahan baku batik, pelaksanaan produksi dan penyimpanan produk di Griya Batik Banten. Hasil AHP menunjukkan bobot 0,24 dan hasil ANP 0,18295. Dalam aktifitas bisnis di Pusat Industri Batik Bantenberlaku proses pengembalian Return terhadap produk Batik Banten yang mengalami cacat atau kerusakan. Hal ini untuk menjaga kepercayaan konsumen dan komitmen untuk tetap menjaga kualitas produk. Oleh karena itu, dari analisa hasil ANP, proses Return 0,11249 menjadi Proses Bisnis terpenting berikutnya untuk mendukung penentuan alternatif bobot metrik kinerja rantai pasok. Meskipun dari hasil AHP Return memiliki bobot yang sama dengan Proses Bisnis Deliver 0,08 namun praktiknya proses pengiriman produk tidak terlalu memiliki peran yang penting dalam Proses Bisnis Batik Banten. Hal ini dikarenakan ketersediaan produk di pasaran distribusi banyak yang diambil langsung oleh para pengecer dan tidak selalu dikirim oleh perusahaan. Disinilah pada akhirnya Deliver menjadi Proses Bisnis terpenting terakhir berdasarkan hasil ANP untuk mendukung penentuan alternatif metrik kinerja rantai pasok dengan memiliki nilai prioritas terkecil yaitu 0,10619.

4.5.4 Interpretasi Peranan Parameter Kinerja berdasarkan Hasil AHP dan ANP