28
3 Menghitung faktor koreksi :
Keterangan :
FK : Nilai faktor koreksi
JRRB : Jumlah rasio rata-rata bulanan
4 Indeks musim penangkapan
Keterangan :
IMP
i
: Indeks musim penangkapan bulan ke-i RBB
i
: Rasio rata-rata untuk bulanan ke-i i
: 1, 2, 3, ... , 12 Kriteria Indeks Musim Penangkapan IMP :
IMP 50 : Musim paceklik
IMP 50IMP100 : Bukan musim penangkapan
IMP100 : Musim penangkapan
3.4.3. Model bioekonomi perikanan
Model bioekonomi merupakan salah satu cara pendekatan yang paling mudah dan sederhana untuk mengetahui MSY, E
MSY
, E
MEY
,MEY dan E
OA
. Ikan swanggi yang tertangkap diasumsikan bersifat tunggal single species, sesuai dengan
pernyataan Fauzi 2010 bahwa untuk mengembangkan model Gordon-Schaefer spesies sumberdaya ikan diasumsikan bersifat tunggal single species. Secara
umum langkah-langkah yang dilakukan untuk mengimplementasikan model Gordon-Schaefer pada penelitian ini yaitu :
1. Melakukan estimasi parameter biologi K, q, dan r dari data time series
produksi, upaya, dan TPSU menggunakan Algoritma Fox dengan rumus sebagai berikut :
[ | |]
[ ]
[ ]
2. Melakukan pendugaan parameter ekonomi, yaitu harga per satuan output
Rpkg dan biaya per satuan input Rptrip dari data primer atau data hasil wawancara.
29
3. Melakukan analisis bioekonomi dengan menggunakan model Gordon-
Schaefer. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel.
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk melakukan analisis bioekonomi model Gordon-Schaefer :
Tabel 1. Rumus bioekonomi model Gordon-Schaefer
OA MEY
MSY
h E
Keterangan : h
= yield E
= effort p
= harga c
= biaya q
= koefisien alat tangkap K
= Daya dukung r
= laju populasi intrinsik Sesuai dengan asumsi bahwa harga ikan per kilogram p dikonversikan
dalam rupiah dan biaya penangkapan per unit upaya c adalah konstan, maka total pendapatan TR dan total biaya TC dapat dihitung menggunakan rumus berikut
TR = p.C TC = c.E
Untuk menghitung keuntungan usaha penangkapan ikan profit dengan persamaan berikut :
π = TR – TC
3.4.4. Pola pengelolaan
Menurut Sutono 2003 dapat ditempuh dengan beberapa cara antara lain : 1
Pengaturan musim tangkap 2
Pentutupan daerah penangkapan 3
Selektifitas alat tangkap 4
Pelarangan alat tangkap 5
Kuota penangkapan
30
6 Pengendalian upaya penangkapan
Widodo dan Suadi 2006 juga menyatakan bahwa pengelolaan perikanan dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :
1 Pengaturan ukuran mata jaring
2 Pengaturan batas ukuran ikan yang boleh ditangkap, didaratkan atau
dipasarkan 3
Kontrol terhadap musim penangkapan ikan 4
Kontrol terhadap daerah penangkapan ikan 5
Pengaturan terhadap alat tangkap serta kelengkapannya 6
Perbaikan dan peningkatan sumberdaya hayati 7
Pengaturan hasil tangkapan total per jenis, kelompok jenis, atau bila memungkinkan per lokasi atau wilayah
8 Setiap tindakan langsung yang berhubungan dengan konservasi semua jenis
ikan dan sumberdaya hayati lainnya dalam wilayah tertentu.
31
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil
4.1.1. Kondisi umum PPP Labuan
PPP Labuan secara administratif terletak di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. PPP Labuan memiliki batas administratif, di sebelah barat
berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Labuan dan Desa Cigondang, sebelah utara berbatasan dengan Desa Caringin dan sebelah
timur berbatasan dengan Desa Banyumekar Kartika 2007. Posisi PPP Labuan berada pada wilayah perairan Selat Sunda yang merupakan Alur Laut Kepulauan
Indonesia 1 ALKI-1. Lokasi PPP Labuan berada pada titik koordinat 06°
24’30’’LS dan 105°49’15’’BT Irhamni 2009. PPP Labuan terdiri dari PPP 1 dan PPI 3 yang berada di muara sungai
Cipunteun, serta PPP 2 berada di tepi pantai terbuka. Jenis kapal motor yang dioperasikan di PPP 1 dan PPP 3 berukuran 0-5 GT dan 5-10 GT yang merupakan
pelabuhan bagi armada kapal obor, rampus, dan cantrang, sementara kapal motor yang dioperasikan di PPP 2 berukuran lebih dari 10 GT karena merupakan
pelabuhan bagi armada kapal purse seine. Jenis alat tangkap yang beroperasi di Labuan yaitu payang, purse seine,
jaring rampus, gillnet, pancing, jaring arad, dan jaring cantrang Tabel 2. Alat tangkap yang terbanyak yaitu jaring arad, pancing, dan gillnet masing-masing
berjumlah 119 unit, 68 unit, dan 65 unit. Nelayan Labuan biasa melakukan operasi penangkapan sepanjang tahun baik
musim barat maupun musim peralihan. Kondisi daerah penangkapan yang terhalang oleh pulau-pulau kecil contohnya Pulau Rakata membantu nelayan
melakukan operasi penangkapan karena terlindung dari pengaruh gelombang Kartika 2007. Pada tahun 2008, jumlah nelayan terbanyak di PPP Labuan adalah
2284 atau sekitar 42.68 dari total keseluruhan jumlah nelayan di Kabupaten Pandeglang Irhamni 2009.