Upaya penangkapan Tangkapan per satuan upaya

44 Keadaan hasil tangkapan yang cenderung stabil pada tahun 2001 hungga 2002 diduga disebabkan oleh perubahan jumlah alat tangkap di Labuan yang tidak terlalu signifikan Tabel 2. Pada tahun 2002 terjadi peningkatan hasil tangkapan yang signifikan hingga tahun 2005, hal tersebut diduga disebabkan oleh peningkatan kapasitas kapal pada tahun 2003. Penurunan jumlah alat tangkap dilakukan pada tahun 2003 guna menjaga keberadaan sumberdaya ikan di Selat Sunda, namun disertai dengan peningkatan kapasitas kapal di Labuan sehingga terjadi peningkatan produksi tangkapan hingga tahun 2005. Secara alamiah, nelayan akan merespon penurunan stok ikan dengan merekayasa peningkatan kemampuan tangkap kapal, ukuran kapasitas kapal, jaring, dan taktik penangkapan peningkatkan kemampuan tangkap dengan perlengkapan teknologi yang lebih maju. Hasil tangkapan dan harga ikan swanggi di PPP Labuan sangat berfluktuasi, hal ini dapat disebabkan oleh faktor alami maupun faktor non-alami yang bersifat dari manusia. Faktor alami yang mempengaruhi fluktuasi hasil tangkapan dan harga ikan swanggi yaitu ukuran stok, mortalitas alami, dan migrasi. Sedangkan faktor non-alami yaitu struktur pasar, biaya operasional, perubahan teknologi, dan perilaku konsumen Charles 2001. Harga ikan swanggi terendah terdapat pada operasi penangkapan ke-4 pada tanggal 14 Februari 2011, yaitu Rp 4.000,-, hal ini disebabkan oleh hasil tangkapan maksimum terjadi pada tanggal tersebut Gambar 10. Berdasarkan perhitungan indeks musim penangkapan periode 2010-2011, bulan Februari termasuk kategori musim penangkapan, dengan nilai IMP 120.23 . Harga ikan swanggi tertinggi terjadi pada tanggal 2 Oktober yaitu Rp 14.957,- dengan hasil tangkapan hanya sebesar 23.4 kg. Berdasarkan perhitungan indeks musim penangkapan periode 2010-2011, bulan Oktober termasuk kategori bukan musim penangkapan, dengan nilai IMP 64.18 .

4.2.2. Upaya penangkapan

Upaya penangkapan merupakan masukan dari aktivitas penangkapan. Ikan swanggi ditangkap dengan menggunakan alat tangkap jaring cantrang dan jaring rampus. Berdasarkan Gambar 11, terlihat bahwa upaya penangkapan berfluktuasi. 45 Upaya penangkapan ikan swanggi pada tahun 2001 hingga 2006 telah melebihi upaya lestari MSY, kemudian upaya pada tahun 2007 hingga 2011 mengalami penurunan hingga sempat bernilai lebih kecil dari MSY. Penurunan upaya penangkapan hingga tahun 2002 masih diikuti dengan peningkatan hasil tangkapan, namun peningkatan upaya hingga tahun 2006 disertai dengan penurunan hasil tangkapan. Pada tahun-tahun lainnya fluktuasi produksi mengikuti fluktuasi upaya penangkapan. Penurunan upaya penangkapan pada tahun 2006 hingga 2007 diduga disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak BBM. Harga BBM pada tahun 2007 mencapai Rp 4500,-, sedangkan harga pada tahun-tahun sebelumnya berkisar antara Rp 500,- sampai dengan Rp 4000,-. Upaya penangkapan bergerak mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi pada sumber daya dan faktor eksternal lain. Ketika biomassa tidak dapat mendukung pada tingkat upaya penangkapan yang sedang berjalan, maka upaya penangkapan akan berkurang secara alami.

4.2.3. Tangkapan per satuan upaya

Nilai TPSU yang rendah pada tahun 2001 dikarenakan upaya penangkapan dan hasil tangkapan pada tahun tersebut yang sedikit, kemudian mengalami peningkatan karena terjadinya penurunan jumlah alat tangkap cantrang dan rampus disertai dengan peningkatan kapasitas kapal sehingga hasil tangkapan yang diperoleh masih melimpah. Upaya penangkapan yang ditingkatkan kembali hingga tahun 2006 tidak menyebabkan nilai TPSU semaikin meningkat Gambar 12, hal tersebut disebabkan oleh intensitas penangkapan yang tinggi pada tahun-tahun sebelumnya. Nilai TPSU yang tinggi menggambarkan kelimpahan ikan yang tinggi pada tahun tersebut. Nilai TPSU yang rendah pada tahun 2006 disebabkan oleh kelimpahan ikan cenderung menurun akibat penangkapan pada tahun-tahun sebelumnya. TPSU mengalami peningkatan hingga mencapai TPSU tertinggi pada tahun 2011. Hal tersebut disebabkan oleh upaya penangkapan yang berkurang karena pengaruh kenaikan harga BBM. Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya keseimbangan stok ikan di perairan tersebut, walaupun memberikan keuntungan yang terbatas bagi nelayan. 46

4.2.4. Pola musim penangkapan