46
4.2.4. Pola musim penangkapan
Waktu yang tepat untuk operasi penangkapan dapat ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak moving average, karena metode ini
memiliki keuntungan yaitu dapat mengisolasi fluktuasi musiman dan kecenderungan yang biasa terdapat pada metode deret waktu dapat dihilangkan
Bahdad 2006. Salah satu penggunaan metode rata-rata bergerak moving average adalah perhitungan indeks musim penangkapan. Perhitungan indeks musim
penangkapan ikan swanggi sebagai patokan dalam penentuan pola musim penangkapan dengan memberikan patokan nilai indeks sebesar 100. Bulan musim
penangkapan dengan nilai indeks di atas 100 atau di atas rata-rata merupakan waktu yang baik untuk upaya penangkapan sedangkan bulan dengan indeks musim
di bawah 100 merupakan waktu penangkapan yang kurang menguntungkan. Berdasarkan Gambar 13, musim penangkapan ikan swanggi Priacanthus
tayenus pada periode 2001 hingga 2007 terjadi pada bulan Januari-Maret, Juni, Agustus, dan Sepetember. Sedangkan musim paceklik terjadi pada bulan April dan
Oktober. Hal tersebut berbeda apabila dibandingkan dengan spesies lain namun masih termasuk genus Priacanthus, yaitu Priacanthus hamrur. Menurut Sivakami
2001, hasil tangkapan P. hamrur sangat melimpah di Vishakhapatnam India terjadi selama bulan Maret-April dan Juli.
Terdapat perbedaan musim penangkapan antara periode tahun 2001-2007 dan tahun 2010-2011. Gambar 14 menunjukkan bahwa musim penangkapan pada
periode tahun 2010-2011 terdapat pada bulan Desember-Februari, Juli, dan Agustus. Nilai IMP tertinggi pada periode tahun 2010-2011 yaitu 201.84 dan
nilai IMP terendah pada bulan Juni dengan nilai 42.43 . Hal tersebut sesuai dengan Gambar 8b bahwa hasil tangkapan pada bulan Januari dan Februari
tergolong tinggi, sementara hasil tangkapan terendah terdapat pada bulan Juni. Kegiatan penangkapan ikan dapat bersifat musiman, dengan kata lain
kegiatan penangkapan ikan dapat berubah karena selain ada masa ketika ikan melimpah di laut dan lokasinya dapat diakses nelayan dengan mudah juga ada
periode waktu lain ketika lokasi penangkapannya sulit dicapai nelayan.
47
4.2.5. Daerah penangkapan