BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persepsi 2.1.1 pengertian persepsi
Menurut Salim dan Salim 1991 dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, mendefinisikan persepsi sebagai pandangan dari seseorang atau
banyak orang akan hal atau peristiwa yang didapat atau diterima, atau dapat diartikan sebagai proses diketahuinya suatu hal pada seseorang melalui
pancaindera yang dimiliki. Persepsi terhadap lingkungan mencakup aspek yang lebih luas, tidak sekedar persepsi sensoris individual seperti yang dilihat dan
didengar, melainkan mencakup pula kesadaran dan pemahaman manusia terhadap lingkungan.
Menurut Surata 1993 persepsi sangat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap lingkungannya. Seseorang yang mempunyai persepsi yang benar
mengenai lingkungan, kemungkinan besar orang tersebut berperilaku positif terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Kartini 1984 yang menyatakan bahwa persepsi adalah pandangan dan pengamatan, pengertian dan interpretasi seseorang atau individu terhadap suatu
kesan obyek yang diinformasikan kepada dirinya dan lingkungan tempat ia berada sehingga dapat menentukan tindakannya. Dengan demikian persepsi bisa
mempengaruhi orang dalam menentukan sikap dan tindakannya sehingga orang akan ikut berpartisipasi di dalam proses pembangunan.
2.1.2 Faktor-faktor persepsi
Menurut Kayam 1985 diacu dalam Purwanto 1998 menyatakan bahwa persepsi ditentukan oleh faktor dalam individu internal dan faktor luar individu
eksternal. Faktor internal meliputi kecerdasan, minat, emosi, pendidikan, pendapatan, kapasitas alat indera dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal
meliputi pengaruh kelompok, pengalaman masa lalu dan perbedaan latar belakang sosial budaya.
Krench dan Crutchfield 1963 diacu dalam Fuad 2003 menyatakan bahwa persepsi seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
a. Faktor Struktural
Faktor-faktor yang terdapat dalam situasi fisik seperti gerakan, perubahan, frekuensi, intensitas dan peristiwa-peristiwa neural yang dihasilkan oleh
sistem syaraf individu. b.
Faktor Fungsional Faktor yang terdapat dalam diri individu seperti kebutuhan, suasana hati,
pengalaman masa lalu dan sifat-sifat lain dari individu. Menurut Mauludin 1994 faktor pendidikan dapat dijadikan faktor penduga
persepsi paling baik dibandingkan faktor-faktor lainnya seperti umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Faktor pendidikan dalam pengaruhnya terhadap persepsi
juga telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Purwanto 1998 menyatakan bahwa tingkat pendidikan menunjukkan hubungan yang cukup erat
terhadap persepsi masyarakat. Hubungan tersebut menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan, maka persentase nilai persepsi semakin besar. Hal tersebut
juga sejalan dengan pernyataan Kurniasih 2004 bahwa tingkat pendidikan dan komposisi umur berdasarkan angkatan kerja memiliki hubungan yang lebih dekat
terhadap tingkat persepsi dibandingkan dengan pendidikan, pekerjaan dan jarak tempat tinggal dari pusat kota. Sedangkan menurut Zakih 1997 menyatakan
bahwa media massa merupakan sumber yang efektif dalam menyebarkan informasi. Hal ini dikarenakan terdapat hubungan antara informasi dengan tingkat
persepsi bahwa semakin banyak informasi yang diterima oleh masyarakat tingkat persepsi juga semakin tinggi.
2.1.3 Persepsi masyarakat terhadap hutan kota