hujan rata-rata tahunan di Kecamatan Bogor Tengah berkisar antara 4.000 sampai 4.500 mmtahun.
Aspek topografi wilayah Kota Bogor pada dasarnya bervariasi antara datar dan berbukit
antara 0 ─ 200 mdpl sampai dengan 300 mdpl. Wilayah Kecamatan Bogor Tengah berada pada ketinggian 200 mdpl dengan rincian
317,33 ha berada pada ketinggian 201-250 mdpl, 491,27 ha berada pada ketinggian 251-300 mdpl dan 4,40 pada ketinggian diatas 300 mdpl.
Kemiringan lereng di Kota Bogor berkisar 0 ─ 2 sampai dengan 40. Sebagian besar wilayah Kecamatan Bogor Tengah berada dalam kemiringan
lereng yang landai. Kemiringan lereng wilayah Bogor Tengah adalah 0 ─ 2 datar seluas 125,44 ha, 2 ─ 15 landai seluas 560,47 ha, 15 ─ 25 agak
curam seluas 0 ha, 25 ─ 40 curam seluas 117,54 ha, dan 40 sangat
curam seluas 9,55 ha. Secara umum, Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari
endapan batuan sedimen dua gunung berapi, yaitu Gunung Pangrango berupa batuan breksi tupaankpal. Lapisan batuan ini berada agak dalam dari permukaan
tanah dan jauh dari aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa alluvial yang tersusun oleh tanah, pasir, dan kerikil hasil pelapukan endapan, yang
tentunya baik untuk vegetasi. Untuk wilayah Kecamatan Bogor Tengah ditutupi oleh lapisan kipas aluvial, endapan, tufa, lanau breksi tufan dan capili.
3.3 Kependudukan
Berdasarkan hasil pemetaan kependudukan, jumlah penduduk Kecamatan Bogor Tengah Tahun 2009 adalah 112.425 Jiwa dengan perincian Kelurahan
Gudang 7.714 jiwa, Kelurahan Paledang 13.888 jiwa, Kelurahan Pabaton 3.153 jiwa, Kelurahan Cibogor 7.861 jiwa, Kelurahan Babakan 11.274 jiwa, Kelurahan
Sempur 9.354 jiwa, Kelurahan Tegallega 19.409 jiwa, Kelurahan Babakan Pasar 10.168 jiwa, Kelurahan Panaragan 7.514 jiwa, Kelurahan Ciwaringin 10.759 jiwa
dan Kelurahan Kebon Kalapa 11.331 jiwa. Kepadatan penduduk per Km
2
yaitu 13.828 jiwa.
Kecamatan Bogor Tengah memiliki kepadatan penduduk paling tinggi di Kota Bogor. Kepadatan yang tinggi tersebut disebabkan karena wilayah
Kecamatan Bogor
Tengah merupakan
pusat aktivitas
pemerintahan,
perekonomian dan pariwisata serta terdapatnya sarana dan prasarana yang mendukung sehingga banyak masyarakat bermukim di wilayah ini.
3.4 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan yang dominan di Kecamatan Bogor tengah adalah perumahan. Meskipun kecamatan ini sudah bersifat kota namun masih terdapat
penggunaan lahan yang bersifat tegalan dan persawahan. Penggunaan lahan ini dari tahun ke tahun mengalami penurunan luasnya. Seiring dengan perkembangan
kota yang cukup pesat, penggunaan lahan untuk perdagangan dan jasa serta perkantoran akan mengalami kenaikan yang cukup pesat, begitu pula dengan
penggunaan lahan untuk perumahan. Tata guna lahan Kecamatan Bogor Tengah dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Tata guna lahan Kecamatan Bogor Tengah tahun 2007
Jenis Luas Ha
Persentase Kawasan terbangun
Pemukiman 405,6
51,92 Perumahankomplek
41,47 5,31
Komplek Militer 9,65
1,24 Perdagangan dan jasa
40,93 5,24
Terminal 2,37
0,3 Lapangan olahraga
5,4 0,69
Taman 48,99
6,27 TPU
1,61 0,21
Kawasan non terbangun
Hutan kota 72,12
9,23 Ruang Terbuka Hijau
34,89 4,47
Kebun 21,4
2,74 Tanah kosong
68,85 8,81
Semak 8,8
1,13 Situ
1,43 0,18
Kolam 0,02
Sungai 17,68
2,26
Jumlah 781,39
100
Sumber: Bappeda Kota Bogor 2007
Berdasarkan data tahun 2007, luas lahan terbangun di Kecamatan Bogor Tengah meliputi 71,18 luas wilayah atau sekitar 556,2 hektar. Luas lahan tidak
terbangun berjumlah 28,82 atau sekitar 225,19 hektar. Lahan yang dikategorikan belum terbangun tersebut meliputi penggunaan kebun, sungai dan
tanah kosong.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu