Gambar 17 Grafik debit mata air dan curah hujan Blok S Cipendawa.
5.6 Keseimbangan Air Tank Model
Berdasarkan hasil perhitungan keseimbangan air Tank Model dengan persamaan diperoleh data keseimbangan air yang tersaji pada gambar 18.
Perhitungan keseimbangan air menggunakan nlai-nilai parameter yang diperoleh dari hasil kalibrasi Tank Model lampiran.
Gambar 18 Keseimbangan air Blok S Cipendawa.
Keseimbangan air terdiri dari curah hujan 1413,5 mm, debit 0,307 mm, evapotranspirasi 291,834 mm dan simpanan air tanah 1121,358 mm. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa 79,33 air hujan tersimpan di dalam tanah, 20,65 menjadi evapotranspirasi, dan sisanya menjadi debit. Debit mata air berasal dari
aliran yang terdiri dari lapisan aliran yaitu surface flow aliran permukaan,
intermediate flow aliran tengah, sub-base flow aliran sub-dasar dan base flow aliran dasar. Persentase masing-masing aliran disajikan pada gambar 19.
Gambar 19 Persentase aliran air sumber mata air.
Debit mata air Blok S Cipendawa berasal dari 11,36 aliran permukaan, 76,11 aliran tengah, 0,00 dari sub-dasar dan 12,53 berasal dari aliran dasar.
Lebih dari 50 debit mata air berasal dari aliran tengah menandakan keberadaan akuifer yang cukup dangkal. Hal tersebut sesuai dengan fluktuasi debit mat air
yang dipengaruhi oleh curah hujan yang menunjukkan bahwa mata air tersebut berasal dari akuifer yang kecil dangkal. Pada akuifer yang dangkal air hujan
yang masuk ke dalam tanah cepat mencapai muka air tanah dan mengalir menjadi debit mata air sehingga keberadaanya sangat bergantung pada sifat-sifat tanah
untuk meloloskan air ke dalam tanah seperti tekstur, struktur, porositas, C- organik, dan kapasitas lapang.
Keandalan model keseimbangan air Tank Model dilihat dari nilai-nilai indikator keandalan model yaitu R Coefficient of Correlation, RMSE Root
Square Mean Error, MAE Mean Average Error, APD Average Percentage Deviation dan LOG Log Root Square Mean. Nilai-nilai indikator keandalan
model disajikan pada tabel 11.
Tabel 11 Indikator keandalan Tank Model
Indikator Nilai
RCorelation 0.866
RMSE 0.002
APD 0.063
MAE 0.001
LOG 0.154
Nilai R model berada di dalam selang koefisien korelasi 0,8 – 1
menunjukkan hubungan yang sangat kuat Sugiyono 2005 antara aliran hasil perhitungan Tank Model dengan aliran hasil pengukuran di lapangan. Secara
umum persentase kesalahan APD Tank Model dalam menggambarkan aliran air mempunyai nilai dibawah 10 . Sedangkan rata-rata RMSE dan MAE berturut-
turut dibawah 1. Nilai-nilai tersebut menunjukkan keandalan Tank Model yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis keadaan keseimbangan air
mata air Blok S Cipendawa.
5.7 Laju Infiltrasi, Sifat-Sifat Tanah dan Peran Vegetasi