maka volume yang diukur adalah volume tanah kering – Vt Islami
Utomo 1995. 3.2.7.3. Menimbang berat tabung b gr.
3.2.7.4. Menetapkan bobot isi kering lapangan – BD grcc dengan
persamaan BD = a-bVt 3.2.7.5. Menetapkan porositas tanah dengan persamaan = [1-
BD2,65] x 100 Penentuan kapasitas lapang tanah di lapangan dilakukan dengan
menyiraminya kemudian dibiarkan mengatus selama 1-2 hari. Setelah masa pengatusan berakhir, contoh tanah diambil untuk ditetapkan kandungan airnya
berdasarkan metode gravimetri dengan mengovenkannya pada suhu 105
o
C selama 24 jam. Kadar air contoh tanah KA tersebut dihitung menggunakan persamaan
berikut : Berat contoh tanah basah
– Berat vontoh tanah kering KA =
x 100 Berat contoh tanah kering
Penentuan C-organik dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian IPB.
3.4 Metode Analisis Data
4.1. Korelasi antara Debit Mata Air dan Curah Hujan
Korelasi antara debit mata air dan curah hujan dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dengan analisis regresi linear sederhana Y = aX + b,
dimana Y adalah debit mata air, X adalah curah hujan, a dan b adalah konstanta. Nilai koefisien korelasi diperoleh dengan perhitungan rumus sebagai
berikut :
...................................... 3-4
Penafsiran korelasi R berpedoman pada Tingkat Hubungan yang disajikan dalam tabel 6 sebagai berikut.
Tabel 6 Tingkat hubungan antar variable Sugiyono 2005
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 sangat rendah
0,20 - 0,399 rendah
0,40 - 0,599 sedang
0,60 - 0,799 kuat
0,80 - 1,000 sangat kuat
Sumber : www.analistat.com
2009
4.2. Keseimbangan Air
Keseimbangan air dianalisis menggunakan model hidrologi Tank Model. Perhitungan keseimbangan air Tank Model sudah tersaji dalam bentuk
software Tank Model GA-Optimizer, pengguna hanya perlu memasukkan data curah hujan, debit harian, dan evapotranspirasi harian dalam satuan mmhari.
Prosedur analisis Tank Model sebagai berikut Rudiyanto Setiawan 2003 :
Proses kalibrasi :
4.2.1.1. Membuat data masukan yang terdiri dari data curah hujan, evapotranspirasi dan debit-pengamatan. File disimpan dalam format
.txt. 4.2.1.2. Membuka aplikasi TankModel-Genetic algorithm, tentukan nilai-
nilai minimum dan maksimum parameter berdasarkan rekomendasi Sugawara.
4.2.1.3. Menentukan initial month dan initial water level atau storage dan initial month.
4.2.1.4. Mengklik ”initial”, kemudian ”optimize” pada aplikasi tersebut.
Proses iteration akan berjalan. 4.2.1.5.
Mengklik ”initial reset” untuk memunculkan hidrograf hasil optimasi.
4.2.1.6. Menyimpan hasil parameter, hidrograf, keseimbangan air, indeks statistik penampilan Tank Model dan lain-lain.
4.2.1.7. Mengklik ”optimize reset”
Proses verifikasi :
6. Mengklik fileopen parameterok parameter yang diperoleh dari proses kalibrasi.
7. Mengklik fileopen dataok file input. 8. Mengganti change initial water level dan menjaga keep
– water level hasil optimasi menjadi nilai awal dalam proses verifikasi.
9. Menglik verifikasi, hidrograf akan muncul. 10. Menyimpan hydrograph, water balance, statically index Tank model
performance dan lain-lain. Hasil analisis keseimbangan air Tank Model berupa curah hujan
dikalikan faktor koreksi 1,1, evapotranspirasi dikalikan faktor koreksi 0,8, dan debit hasil kalkulasi model. Keandalan model dilihat dari nilai R Coefficient of
Correlation, RMSE Root Square Mean Error, MAE Mean Average Error dan LOG Log Root Square Mean.
4.3. Pengujian Hipotesis