Gambar 3 Corak air tanah Mori 2003.
2.3 Sumber-sumber Air Tanah
Sumber utama air tanah adalah presipitasi yang dapat menembus tanah secara langsung ke air tanah atau mungkin memasuki sungai di permukaan tanah
dan merembes ke bawah melalui ke alur-alur ini ke air tanah. Haruslah ditekankan bahwa air tanah mempunyai prioritas terendah pada air dari presipitasi. Prioritas
yang rendah ini merupakan faktor yang penting dalam pembatasan kecepatan dan kemungkinan pemanfaatannya. Sedapan, simpanan pada cekungan, dan lengas
tanah haruslah terpakai sepenuhnya dahulu sebelum jumlah air yang besar dapat berperkolasi ke air tanah. Kecuali bila terdapat tanah berpasir, maka hanya hujan
besar yang berkepanjangan saja yang dapat memberikan imbuhan air tanah dalam jumlah besar. Imbuhan air tanah groundwater recharge adalah suatu proses yang
terputus-putus dan tidak teratur Linsley Franzini 1979. Memperhatikan konsep dasar siklus-hidrologi, mudah dipahami bahwa
sumber air utama air tanah adalah air hujan yang terinfiltrasi, dikurangi penguapan dari permukaan tanah dan transpirasi. Distribusi vertikal air tanah
secara sistematik dapat ditunjukan dalam gambar 4 berikut ini Harto 1986.
Sumur Permukaan tanah
sumur
Batuan dasar Akifer terkekang
Lapisan impermeable
Air tumpang Lapisan permeable
Permukaan air tanah Akifer bebas
Ground surface Soil water
Zone suspended water
Intermediate belt aeration zone
Capillary zone
Zone of saturation
Gambar 4 Distribusi vertikal air tanah.
2.4 Pergerakan Air Jenuh dalam Tanah
Air hujan atau air irigasi yang memasuki tanah, mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Air tambahan
berikutnya akan bergerak ke bawah melalui proses pergerakan air jenuh. Gerakan ini berlangsung terus selama cukup air ditambahkan dan tidak ada penghalang.
Pergerakan air jenuh ditentukan oleh dua faktor, yaitu 1 daya air yang bergerak driving force, dan 2 kemampuan pori melalukan air hidraulic conductivity =
hantaran hidrolik Hakim et al. 1986. Jumlah air yang bergerak melalui profil tanah ditentukan oleh faktor-faktor
1 jumlah air yang ditambahkan, 2 kemampuan infiltrasi permukaan tanah, 3 hantaran hidrolik horizon-horizon, dan 4 jumlah air yang ditahan oleh profil
tanah pada keadaan kapasitas lapang. Tekstur dan struktur berbagai horizon menentukan pengaruh keempat
faktor tersebut. Tanah berpasir mempunyai kemampuan infiltrasi dan hantaran hidrolik tinggi serta daya menahan air yang rendah, sehingga pergerakan air jenuh
lebih mudah dan cepat. Sebaliknya, tanah bertekstur halus umumnya mempunyai perkolasi air rendah karena penyumbatan pori oleh pembengkakan koloid tanah,
serta adanya udara yang terjepit.
2.5 Infiltrasi