4
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang. Terlahir sebagai anak tukang kayu pada tahun 1867 yang memulai hidupnya ketika Jepang
mulai modernisasi pada negaranya. Beliau banyak menyumbang kemajuan teknologi Jepang melalui penemuan-penemuannya, salah satunya adalah mesin
tenun otomatis. Cara kerja mesin tersebut adalah, apabila ada benang yang putus, maka mesin tersebut akan berhenti otomatis. Prinsip mesin yang akan langsung
berhenti apabila terjadi kesalahan menjadi prinsip yang penting bagi Toyota hingga sekarang.
Sakichi banyak membuat pembaruan dalam penelitiannya agar alat tenunnya menjadi lebih efisien dan ekonomis. Pada tahun 1926, didirikan Toyoda
Automatic Loom Works yang kemudian melahirkan Toyota Motor Corporation. Sakichi memberikan sebagian dari hasil pembuatan alat tenun kepada putranya,
yaitu Kiichiro Toyoda yang ingin melakukan hal yang sama terhadap mobil setelah berkeliling Amerika Serikat dan Eropa untuk melihat penggunaan mobil.
Kiichiro berpendapat bahwa zaman mobil akan datang ke Jepang, maka pada Toyoda Automatic Loom Works didirikan divisi mobil pada tahun 1933. Tahun
1935 pembuatan bentuk asli pertama kendaraan yang bermuatan lima penumpang selesai. Kendaraan tersebut diberi nama Toyota A1 dan Truck G1. Dua tahun
kemudian, Kiichiro memisahkan diri dan membentuk Toyota Motor Corporation sebagai lembaga yang menetapkan just-in time production, yaitu melakukan
pengiriman part yang benar, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, dan tidak ada kelebihan stok sehingga tidak diperlukan gudang.
Setelah Perang Dunia II, ekonomi Jepang mengalami krisis yang mempengaruhi krisis keuangan pada perusahaan Toyota, sehingga perusahaan
tidak mampu menganggulangi permasalahan keuangan yang semakin merugi. Untuk menganggulangi permasalahan keuangan tersebut, pada bulan April 1950,
5
Toyota dipecah menjadi Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor Sales Company.
Pada bulan Juni 1950, pertentangan karyawan mengenai ketidakmampuan membayar gaji berakhir dan perusahaan mulai beroperasi dengan manajemen
baru. Tahun 1951, Toyota mengirim dua orang karyawannya mengunjungi Amerika Serikat untuk belajar metode manajemen modern, dan di Ford Motor
Company mereka melihat sis tem saran dan ide perbaikan dan slogan “Kualitas dan
Keselamatan Kerja” yang menimbulkan ilham utuk menempatkan sistem yang sama di Toyota. Dengan ide tadi dipilihlah “Produk yang Baik dari pemikiran
yang Baik” sebagai slogan Toyota tahun 1953.
Pada tahun 1953, fasilitas produksi pertama yang aklusif untuk membuat kendaraan penumpang bagi keluarga yaitu Motomachi Plant selesai dibangun
dengan menanamkan modal yang merupakan resiko yang besar pada saat itu. Tahun 1955, Toyota memperkenalkan mobil “Crown” yang dikembangkan tanpa
memanfaatkan bantuan dari luar, lalu dua tahun kemudian Toyota mulai mengekspor mobil tersebut ke Amerika Serikat walaupun akhirnya gagal karena
tidak dapat digunakan untuk perjalanan jauh dan cepat di Amerika Serikat. Selama tahun 1960, industri mobil Jepang tumbuh pesat baik di pasar
ekspor dan dalam negeri ketika Toyota memperkenalkan TQC Toyota Quality Control dengan maksud meningkatkan derajat produksi mobil yang berstandar
mutu internasional pada tahun 1961. Untuk mempunyai daya saing lebih besar yang diperlukan agar sukses
dalam pasar yang ketat pada tahun 1980-an, maka Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor Sales Company bergabung kembali membentuk Toyota Motor
Corporation. Perubahan besar dalam sejarah Toyota termasuk pembentukan NUMMI yaitu usaha kolektif antara Toyota dengan amerika Serikat pada tahun
1984 sampai saat ini memproduksi jenis kendaraan Prims “GM dan Corolla”
untuk Toyota.
6
B. Perkembangan Toyota Motor Manufacturing Indonesia